Mataram, KOBAR – Fenomena hujan es dilaporkan terjadi secara serentak di tiga Pulau di Indonesia, Minggu, (22/11). Selain hujan es, angin kencang disertai hujan lebat melanda beberapa wilayah di Pulau Bali, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, dalam waktu bersamaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebutkan, bahwa hujan es di sejumlah wilayah di Bali, Lombok, dan Sumbawa itu, terjadi akibat pembentukan awan Cumulonimbus.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, benar adanya hujan es di Lombok Timur, pada siang menjelang sore kemarin,” kata Levi Ratnasari, Prakirawan Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Senin, (23/11).
Ia mengatakan, dari hasil pantauan citra radar dan satelit, terpantau bahwa liputan awan konvektif, yakni awan Cumulonimbus terpantau di sekitar wilayah terjadinya hujan es, yakni, terlihat suhu puncak awan Cumulounimbus terpantau sangat dingin, yakni mencapai kurang dari 80 derajat celcius.
Awan Cumulonimbus atau dikenal dengan awan Cb, jelasnya, dapat terbentuk akibat adanya pemanasan yang kuat di permukaan serta udara yang labil di wilayah tersebut.
Levi menambahkan pertumbuhan puncak awan Cb dapat lebih dari enam kilometer, dimana kandungan dari awan Cb dengan suhu puncak awan yang sangat dingin tersebut kurang dari 80 derajat celcius dapat menghasilkan butiran es. Butiran es dapat jatuh ke permukaan, juga didukung oleh kondisi dari suhu permukaan di wilayah tersebut.
“Ketika suhu di permukaan atau daratan cukup dingin maka butiran es dari puncak awan Cb tersebut dapat jatuh masih berupa partikel es, sehingga hujan yang dihasilkan berupa butiran es,” ujarnya.
Umumnya, kata Levi, hujan es terjadi dalam waktu singkat, namun diikuti oleh terjadinya hujan lebat yang disertai petir bahkan angin kencang.
Untuk itu, Levi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, dan mengenali cuaca di sekelilingnya jika teramati awan Cb, yakni awan berwarna hitam seperti bunga kol dan berlapis.
“Sebaiknya masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah karena potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di mana saja dan kapan saja,” tutupnya.
Untuk diketahui, hujan es sebesar biji kelereng, disertai angin kencang dan hujan lebat, sekitar 15.20 WITA, Minggu, (22/11), dilaporkan terjadi di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, dan Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, NTB. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 43Taliwang, KOBAR - Selama 2 hari berturut-turut, Sumbawa Barat diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan, bahwa gempa bumi pertama yang dirasakan berkekuatan M 4,6, terjadi pada hari Jumat, (25/12), pukul 06.09 WITA. Yang terbaru, berkekuatan M 4,8, yang terjadi pada pukul 21.42 WITA, Sabtu, (26/12). Yang pertama, Episenter…
- 41Taliwang, KOBAR - Ketentuan pembangunan sektor pariwisata yang bersumber pada pemanfaatan sumber daya yang ada, mengisyaratkan pengelolaannya harus terpadu. Tentunya mengacu pada kebutuhan pengelolaan kawasan agar lebih menjanjikan yang dikuatkan dengan sistem penataan tanpa melanggar Peraturan Daerah (Perda) yang ada. Ini menjadi penting, mengingat Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)…
- 41Taliwang, KOBAR - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), pada hari Minggu, (14/2), pukul 08.39.57 WITA. Getaran gempa terasa hingga Denpasar, Bali. “Hasil analisa BMKG menunjukkan, bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,7. Episenter terletak pada koordinat 8,92 LS dan 116,96 BT.…
- 39Taliwang, KOBAR - Keseriusan dan kesiapan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam mendukung investasi yang sudah sejak lama disuarakan belum menunjukkan hasil. Ini dibuktikan dari puluhan rencana kegiatan investasi yang direncanakan, progresnya masih minim. Ketua Komisi III DPRD Sumbawa Barat, Dinata Putrawan ST, mengatakan, sejauh ini pihaknya terus mendorong eksekutif membuka…
- 39Taliwang, KOBAR - Industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergeliat dan bergerak maju, seiring semakin digenjotnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah. Tapi dampak dari geliat di Pulau Lombok, tidak memberi pengaruh berarti bagi Pulau Sumbawa, terutama Sumbawa Barat. Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan pencemaran…
- 38Mataram, KOBAR – Jika Pulau Lombok menonjol dengan industri pariwisatanya, maka Pulau Sumbawa, dengan bentang alamnya yang luas akan dipersiapkan oleh Dr H Zulkieflimansyah SE MSc, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai sentra industri pakan nasional masa depan. Dinas Pertanian (Distan) NTB mencatat, bahwa sebaran produksi jagung terbesar ada di…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.