Arus Keluar-Masuk Tenaga Kerja di Batu Hijau Diduga Luput Dari Pantauan Sistem Rekrutmen Satu Pintu

Taliwang, KOBAR – Sistem rekrutmen satu pintu yang digadang-gadang menjadi solusi persoalan ketenagakerjaan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sepertinya hanya isapan jempol belaka. Sejumlah Perusahaan yang beroperasi di tambang Batu Hijau dilaporkan masih membangkang dengan kebijakan pemerintah itu. Bahkan diduga, praktik rekrutmen tanpa sepengetahuan Dinas Tenaga Kerja setempat marak terjadi.

Seperti yang dituturkan Zulkifli (34), Warga Desa Labuhan Lalar, Kecamatan Taliwang, kepada media ini, Rabu, (13/11). Zul mengisahkan, bahwa dirinya bersama tujuh rekannya di-PHK oleh perusahaan tempat dia berkerja gara-gara mereka protes uang lembur mereka tidak dibayar. Tak selang berapa lama, PT Nahdin Putri Sekongkang, Subkontraktor PT Hexindo Adiperkasa Tbk, yang memecat mereka, merekrut 12 orang dari Kalimantan.

“Ada 12 orang pekerja didatangkan dari Kalimantan oleh PT Nahdin setelah kami dipecat mas. Itu pun tanpa sepengetahuan Dinas Tenaga Kerja KSB, karena kami sudah mengadu ke dinas itu,” beber Zulkifli.

Dia menuding bahwa dirinya dan teman-temannya sengaja dipecat, untuk digantikan dengan tenaga kerja lain yang berasal dari Kalimantan. Persoalan itu, aku Zul, sudah berkali-kali diadukan ke dinas tenaga kerja, namun hingga saat ini, tak kunjung ada penyelesaiaannya.

“Kami sangat kecewa dengan perusahaan mas. Seharusnya kita tenaga kerja lokal yang diprioritaskan oleh perusahaan, bukan malah sebaliknya. Apalagi saya dan tujuh teman lainnya sudah lama bekerja di PT Nahdin itu,” tukas Zul.

Berkaitan dengan itu, Ir H Muslimin HMY MSi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KSB, kepada awak media ini, mengatakan, bahwa benar ada laporan yang masuk ke pihaknya terkait dengan persoalan tenaga kerja dari luar daerah, dan banyak juga isu yang berkembang soal ada sejumlah perusahaan yang beroperasi di tambang Batu Hijau yang merekrut karyawan tidak melalui sistem rekrutmen satu pintu.

“Kita akan turun ke lapangan dan mengecek terkait isu dan laporan yang masuk ke kita. Karena setiap tenaga kerja yang didatangkan dari luar daerah itu, harus sepengetahuan Dinas Tenaga Kerja,” kata Muslimin.

Ia juga menjelaskan, bahwa di dalam Peraturan Daerah (Perda), telah diatur tentang dua pola rekrutmen tenaga kerja di daerah ini, yaitu, pertama, Perusahaan bisa melakukan perekrutan sendiri, kalau itu menyangkut tenaga skil. Kedua, pihak perusahaan bisa meminta Disnakertras KSB untuk melakukan perekrutan.

“Kemudian dalam Peraturan Bupati lebih tegas. Tidak dibenarkan perekrutan lain, selain satu pintu. Karena di BAB V, pasal V poin C mengatakan, bahwa pola rekrutmen karyawan di KSB, mengunakan pola rekrutmen satu pintu,” demikian Muslimin. (kras)

About The Author

KOBARKSB.com

See author's posts

Trending di KOBARKSB.com