Taliwang, KOBAR – Antrian warga miskin yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah mulai terlihat sejak pagi di kantor pos Taliwang untuk menerima dana kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pembagian dana yang merupakan program Simpanan Keluarga Sejahtera (PKSK) berjalan lancar, karena sistem pembagian yang telah diatur dan tidak semua calon penerima diundang pada hari itu, namun menggunakan sistem jadwal, agar tidak terjadi penumpukan dan terlayaninya dengan baik.
Pantauan media ini jum’at 21/11 kemarin, warga miskin yang mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) terlihat berkumpul di kantor pos Taliwang, ada yang datang dengan berjalan kaki dan menggunakan jasa ojek, terutama bagi warga jompo.
Mereka terlihat cukup senang bercengkrama dengan penerima lainnya, sambil menunggu namanya dipanggil oleh petugas. “Sejak pagi kami sudah berkumpul disini, kan jadwalnya juga lain lain,“ Ungkap salah seorang calon penerima bantuan yang sedang duduk menunggu giliran.
Suryani, warga Kecamatan Taliwang mengaku, dirinya merasa cukup senang dengan adanya bantuan yang diambilkan dari kompensasi BBM itu. Kendati jumlahnya hanya sebesar Rp 400, namun bantuan tersebut dianggap cukup berarti.
Pasalnya, dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan BBM khususnya di Sumbawa Barat (KSB) dirasakan cukup memberatkan warga miskin.
Karena itu ungkapnya, Bantuan tersebut akan dipergunakan sebaik mungkin, terutama untuk membeli beberapa keperluan pokok seperti sembako. “Saya akan gunakan dengan baik, untuk membeli kebutuhan sehari hari,” tandasnya sembari menunjukkan lembaran ratusan ribu yang baru saja diterimanya.
Hal senada dikatakan Ibu Maemunah, wanita paruh baya ini mengaku sangat senang dengan bntuan tersebut. Dikatakan, bantuan yang diberikan pemerintah itu sangat bermanfaat terutama bagi warga miskin. “Kalau bagi kami, bantuan ini sangat berarti, mungkin kalau orang kaya jumlahnya tidak seberapa, tapi untuk kami sangat berarti,” tukasnya. (kimt)
Trending di KOBARKSB.com
- 47
Taliwang, KOBAR - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi cukup dirasakan masyarakat miskin. Harga bahan pokok seperti beras sudah menembus angka Rp 11.000 perkilo. Hal ini membuat masyarakat miskin semakin terpuruk. Suriah, salah seorang warga kurang mampu di Kecamatan Taliwang mengaku cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari harinya,… - 45Ketua Tim: Pemilihan Sasaran Bersih dari Unsur Politis dan Bebas KKN Brang Ene, KOBAR - Kinerja Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dibawah tampuk kepemimpinan dwi tunggal, Dr Ir H W Musyafirin MM dan Fud Syaifuddin ST, patut diapresiasi. Pasalnya, sejak resmi menjabat sebagai pucuk pimpinan daerah, keduanya langsung meluncurkan Program Jambanisasi…
- 41Taliwang, KOBAR - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) telah mendapatkan jatah anggaran di APBD KSB 2015, sebesar Rp 1 miliar untuk penataan Desa Mantar dan Lebo Taliwang. Kepala Disparekraf Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H Taufiqurrahman SIP MM, kepada media ini rabu 10/12 kemarin mengatakan, uang yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja…
- 41Taliwang, KOBAR - Bantuan yang pernah diberikan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejak tahun 2005-2014 kepada masyarakat akan dilakukan identifikasi dan pelacakan keberadaannya untuk bisa memastikan manfaat setelah berada di tangan masyarakat itu sendiri. Bupati KSB, Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan menghadirkan seluruh pimpinan…
- 39Taliwang, KOBAR - Sejumlah lapak yang berada di pinggir lapangan Alun-Alun akan segera dibongkar. Pembongkarannya sendiri akan dilakukan oleh pemilik masing-masing. Pembongkaran dilakukan setelah pembangunan lapak yang berada di ujung lapangan atau di areal tempat eks kantor Pol PP dinyatakan rampung dan sudah bisa dipergunakan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan…
- 39“Loket Pendaftaran Hanya Satu” Taliwang, KOBAR - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat kembali menuai kritikan dari sejumlah pasien. Perjuangan untuk mendapatkan pemeriksaan dokter yang mungkin hanya sekitar dua hingga lima menit, harus ditempuh dalam waktu berjam-jam lamanya. Ini disebabkan pendaftaran pasien di loket masih dilakukan secara manual, dan…
