Poto Tano, KOBAR – Sebuah bus sarat penumpang asal Dompu tujuan Mataram, terjaring operasi patuh karantina di Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, selain dijejali 32 orang penumpang, dalam bus juga disesaki 33 ekor kambing.
“Kami curiga karena bus ini tidak ber-AC, tetapi pintu dan tirai jendela tertutup rapat, dan lampu di kabin tidak dinyalakan, untuk memberi kesempatan kami melakukan pemeriksaan,” tutur Erin, Dokter Hewan Karantina Pertanian Sumbawa, di Pelabuhan Poto Tano, Rabu, (1/9).
Kecurigaan pihaknya, lanjut Erin, akhirnya terbukti. Bus selain dinaiki penumpang manusia, juga dinaiki penumpang kambing di dalamnya. Penumpang di dalam bus terdiri dari balita, ibu-ibu, dan lansia, serta 33 ekor kambing.
“Benar saja, saat dilakukan pemeriksaan meskipun kernet sempat mengelak. Separuh bangku ke belakang telah dilepas untuk mengikat 33 ekor kambing. Kami arahkan penumpang untuk turun, sedangkan bus menuju instalasi kantor karantina untuk menurunkan kambing dan melakukan pemeriksaan. Selanjutnya dilakukan penahanan terhadap kambing tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Dwi Rachmanto, Kepala Urusan Teknis Karantina Pertanian Sumbawa, menyampaikan, bahwa pihaknya bersama TNI, Polri, dan instansi terkait lainya, rutin menggelar operasi patuh di Pelabuhan Poto Tano. Kegiatan tersebut, terangnya, merupakan suatu cara sosialisasi dan edukasi yang dilakukan Karantina Pertanian Sumbawa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peraturan perkarantinaan pertanian.
“Kegiatan ini sebagai sarana memperkuat koordinasi dan sinergitas antar instansi terkait di tempat pemasukan dan pengeluaran. Dalam upaya perlindungan sumber daya alam hayati Pulau Sumbawa dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK, serta mensosialisasikan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019, tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Semoga dengan adanya operasi patuh yang digelar di pelabuhan Poto Tano ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya karantina, serta meningkatkan sinergitas antar instansi dengan lebih optimal,” demikian Kepala Urusan Teknis Karantina Pertanian Sumbawa. (klar)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 63Poto Tano, KOBAR - Petugas gabungan Karantina Pertanian Sumbawa Wilayah Kerja Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan telah berhasil menggagalkan penyelundupan 17 ekor kambing melalui bus malam asal Sumbawa tujuan Lombok. “17 ekor kambing tersebut rencananya hendak diseberangkan ke pulau Lombok, dengan modus dititipkan di bagasi bus. Penggagalan…
- 52Poto Tano, KOBARKSB.com - 7 ekor kambing yang rencananya akan diseberangkan ke Pulau Lombok dari Sumbawa terpaksa harus dikembalikan ke tempat asal mereka, karena ditolak nyebrang oleh petugas Karantina Pertanian Sumbawa Wilker Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. "Kambing-kambing ini tidak dilengkapi dengan dokumen kesehatan dari daerah asal. Selain itu,…
- 51Poto Tano, KOBARKSB.com - Penyelundupan daging babi seberat 90 Kg dari Pulau Sumbawa dengan tujuan Pulau Bali, dilaporkan telah berhasil digagalkan petugas Karantina Pertanian Sumbawa wilayah kerja Pelabuhan Ferry Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Daging tersebut rencananya akan diseberangkan ke Pulau Dewata, Bali, dengan modus disembunyikan di truk barang…
- 50Poto Tano, KOBAR - Nasib naas menimpa 45 ekor ekor kambing asal Bima. Mereka terpaksa gagal nyebrang ke Lombok, karena kepergok petugas pelabuhan penyeberangan Poto Tano menumpang bus malam, ketika akan naik kapal ferry di dermaga Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat. Puluhan ekor kambing tersebut kemudian ditahan aparat Kepolisian Kesatuan…
- 48Poto Tano, KOBAR - Sebanyak 2 ton atau 50 karung daging ayam beku tanpa dokumen asal Lombok dilaporkan telah diamankan petugas gabungan di Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat. 50 karung daging ayam beku tersebut rencana akan dipasarkan di Pulau Sumbawa oleh pemilik barang. “Karantina Pertanian Sumbawa wilayah kerja (Wilker) Pelabuhan…
- 47Sumbawa, KOBAR - Serat sisal seberat 20,5 ton atau senilai Rp 410 juta asal Sumbawa, dilaporkan kembali diekspor ke Tiongkok. Serat sisal tersebut dikirim ke Tiongkok via Surabaya, Jawa Timur. Sebelum dilalulintaskan menggunakan jalur darat, menyeberang Pelabuhan Poto Tano, Karantina Pertanian Sumbawa memastikan terlebih dahulu sisal yang akan dikirim ke…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.