“63,86% Target Vaksinasi Telah Disuntik Vaksin Dosis I”
Mataram, KOBAR – Tingginya tingkat kesadaran warga Kota Mataram akan manfaat vaksinasi, membuat Kota Mataram menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang hampir mendekati ambang herd immunity atau kekebalan kelompok dalam melawan Virus Corona.
Menurut data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, Minggu, (5/9), disebutkan, bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 di NTB hingga tanggal 4 September 2021, telah mencapai 18.10% untuk dosis pertama, 9,86% untuk dosis kedua, dan 55,26% untuk dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
Sedangkan cakupan vaksinasi Covid-19 untuk masing-masing Kabupaten/Kota di NTB, disampaikan, bahwa Kota Mataram menduduki peringkat pertama. Yaitu, 63,86% dari 201.547 jiwa yang ditarget vaksinasi telah mendapatkan vaksin dosis pertama. 40,02% untuk dosis kedua, dan 71,56% dosis ketiga untuk tenaga kesehatan. Sementara Kabupaten/Kota yang lain di NTB, seluruhnya masih di bawah 40% untuk vaksin dosis pertama dan kedua.
Berdasarkan keterangan pers Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tentang herd immunity, disebutkan, bahwa ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu, maka niscaya akan memberikan perlindungan tidak langsung atau herd immunity bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap suatu virus, maka 4 dari setiap 5 orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih jauh. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan. Tergantung pada seberapa menular suatu infeksi. Biasanya 70% hingga 90% populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai kekebalan kelompok.
Herd Immunity, jelas Kemenkes, sebenarnya bisa muncul dengan cara membiarkan virus terus menyebar hingga banyak orang terinfeksi. Dan apabila mereka sembuh, banyak orang akan kebal. Sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya, akibat virus sulit menemukan inang untuk membuatnya tetap hidup dan berkembang.
Herd Immunity pun, tambah Kemenkes, bisa terbentuk dengan cara menyuntikkan vaksin untuk menangkal penyebaran virus tersebut. Karena berdasarkan penelitian para ahli, apabila masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 lengkap dua dosis, maka akan mendapatkan perlindungan 3 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak divaksin sama sekali.
Sementara itu, Dr Soumya Swaminathan, Kepala Peneliti pada Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam siaran persnya, menyatakan, bahwa kekebalan kelompok atau juga dikenal sebagai kekebalan populasi, merupakan konsep yang digunakan untuk imunisasi. Dimana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu, jika ambang cakupan imunisasi tertentu tercapai. Kekebalan kelompok tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, bukan dengan cara memaparkan orang terhadap virus tersebut.
“Vaksin melatih sistem imun kita untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit, yang disebut antibodi, seperti jika kita terpapar pada suatu penyakit. Tetapi perbedaan pentingnya adalah vaksin bekerja tanpa membuat kita sakit. Orang yang telah diimunisasi terlindung dari penyakit yang bersangkutan, dan tidak dapat menyebarkannya. Sehingga memutus rantai penularan,” kata Soumya Swaminathan.
Dalam konsep kekebalan kelompok, terangnya, bahwa jika sebagian besar penduduk diimunisasi, niscaya akan menurunkan jumlah keseluruhan virus yang dapat menyebar ke seluruh populasi. Akibatnya, tidak semua orang perlu diimunisasi agar terlindungi. Hal ini membantu memastikan kelompok-kelompok rentan yang tidak dapat diimunisasi tetap aman.
“Persentase orang yang perlu memiliki antibodi untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap suatu penyakit berbeda-beda dalam satu penyakit ke penyakit lain. Sebagai contoh, untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap campak, sekitar 95% populasi harus diimunisasi. 5% penduduk lain akan terlindungi, karena campak tidak akan menyebar di antara orang-orang yang diimunisasi. Untuk polio, ambangnya adalah sekitar 80%,” tandas Kepala Peneliti WHO. (klar)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 47Taliwang, KOBAR - Semenjak vaksinasi massal Covid-19 dicanangkan Pemerintah, ternyata penduduk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang telah mendapatkan suntik vaksin Covid-19 tercatat baru 19,04% untuk dosis pertama dan 7,023% untuk dosis kedua. “Sumbawa Barat menempati posisi ketiga di NTB dalam hal program vaksinasi Covid-19, dengan…
- 42Presiden Jokowi: Pembelajaran Tatap Muka Akan Kita Mulai Awal September Ini Jawa Barat, KOBAR - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah telah mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar dan santri secara besar-besaran dan masif. Terutama di daerah-daerah yang tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi. Hal itu dilakukan, jelasnya, untuk…
- 36Taliwang, KOBARKSB.com - Bertepatan dengan peringatan hari lahirnya yang ke-58 tahun, Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Pria kelahiran tanggal 22 Juni 1963 itu, dengan tenang dan percaya diri, menerima suntikan vaksin di lengan kirinya. Vaksinasi terhadap HW Musyafirin sempat tertunda, karena…
- 36Jakarta, KOBAR - Sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai, dilaporkan telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan pesawat Qatar Airways, Minggu, (11/7). Vaksin yang datang kali ini adalah Vaksin Moderna, bantuan dari Pemerintah Amerika Serikat. Vaksin Moderna yang dikirim COVAX Facility ini, menurut rencana, selain akan digunakan untuk…
- 34Mataram, KOBAR - Untuk melakukan vaksinasi Covid-19, Satgas dan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak gegabah. Karena tidak semua orang bisa disuntik vaksin Covid-19. “Sebelum dilakukan vaksinasi akan dilakukan proses screening terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fisik orang yang divaksin. Karena ada 15 jenis penyakit…
- 34Mataram, KOBAR - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan, bahwa Covid-19 varian delta telah masuk dan menyebar di wilayah NTB. 13 orang di NTB telah dinyatakan positif Covid-19 varian delta. "Kasus varian delta sudah masuk di NTB, dan tersebar di sejumlah Kabupaten/Kota di NTB. Tetapi hanya satu orang yang…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.