Taliwang, KOBAR – Menjadi salah seorang yang dinyatakan positif Covid-19, bukanlah sesuatu yang mudah. Tetapi berbagi cerita dan mengingatkan orang lain tentang bahaya Covid-19 setelah sembuh dan jadi penyintas, adalah sesuatu yang berharga.
“Alhamdulillah, hasil swab kedua saya negatif. Terima kasih atas doa dan dukungan dari keluarga dan teman-teman. Hasil positif di swab pertama, saya terima dengan ikhlas, karena ini takdir dan ketentuan Allah,” tutur Akmal Gauhar, Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Rabu, (10/2).
Setelah dinyatakan positif Covid-19, dirinya, terang Akmal, langsung menjalani Isolasi mandiri di rumah selama 16 hari, karena dirinya bergejala. Meskipun pada protokol kesehatan diatur 10 hari ditambah 3 hari, tapi dirinya menambahnya 3 hari lagi, hingga gejala hilang.
“Terkonfirmasi positif itu sangat tidak enak, meskipun tanpa gejala, apalagi bergejala, meski ringan. Gejala ringan seperti batuk, sakit kepala, diare, bahkan sariawan hampir di semua sisi dalam mulut, sangat menyiksa saat itu. Bahkan sampai sekarang batuk itu belum bisa pergi dari tubuh saya,” kisahnya.
Jika seseorang telah terkonfirmasi gejala-gejala tersebut, lanjutnya, maka sampai dengan 3 bulan hal-hal itu belum bisa hilang dari tubuh penyintas Covid-19.
“Mohon maaf, jika testimoni saya ini dianggap berlebihan atau menakut-nakuti. Tapi inilah yang sebenarnya saya rasakan selama saya menjalani isolasi mandiri,” ujarnya.
Sehingga berdasarkan pengalamannya itu, ia mengajak dan mengingatkan masyarakat agar lebih patuh dan taat dengan protokol kesehatan, maupun himbauan pemerintah. Karena pandemi Covid-19, katanya, belum berakhir. Dan virus corona ada di sekitar dan selalu mengintai.
“Prokes 5 M itu sangat penting, selain kita bentengi diri dengan asupan makanan bergizi dan olahraga teratur. Bagi yang belum terkena virus ini, agar bisa lebih patuh lagi. Terutama bagi yang abai dan lalai, serta menganggap remeh segala imbauan pemerintah. Bagi yang sudah pernah terkonfirmasi, semoga kita semua tetap sehat, dan pengalaman ini bisa jadi pembelajaran yang sangat berharga dalam hidup kita,” tutup Akmal Gauhar. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 44Jenewa, KOBAR - Krisis virus corona tidak akan menjadi pandemi terakhir di dunia. Dan upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan menjadi percuma, tanpa mengatasi perubahan iklim dan kesejahteraan hewan. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Minggu, (27/12), dalam pidatonya pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional,…
- 43"Polda Sebut Isu Medsos Hoax" Sumbawa, KOBAR - Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Abdul Kadir Manambai, Dr Riandra mengatakan, pasien berinisial PV asal Rusia, di laporkan tidak mengarah kepada positif terjangkit virus Novel Corona19 seperti yang dikabarkan medsos. Pasien ini di diagnosis mengalami muntah muntah, demam dan…
- 42Jakarta, KOBAR - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, mengerahkan 53.836 Personil sebagai pelacak dan vaksinator guna penanganan pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia. Kapolri menyatakan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang masih meningkat secara nasional, membuat Polri mendukung Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Yaitu,…
- 39Taliwang, KOBAR - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Sumbawa Barat, agar tidak panik dalam menghadapi penyebaran Covid-19 atau yang kerap disebut Virus Corona. "Kami sarankan agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang dalam menghadapi fenomena penyebaran Virus Corona ini. Dan semua fasilitas, dan pelayanan…
- 38Untuk memastikan seseorang terjangkit Covid-19, tidak cukup dengan melihat gejalanya saja. Perlu pemeriksaan lebih lanjut dan metode tes khusus untuk memastikan seseorang telah terpapar virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak awal virus corona ditemukan di Wuhan, Tiongkok, merekomendasikan uji tes Covid-19 dilakukan secara masif. Hal itu dilakukan, supaya orang…
- 38Taliwang, KOBAR - Dengan mempertimbangkan semakin meningkatnya penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pemerintah setempat memutuskan menghentikan aktivitas belajar di seluruh sekolah, mulai hari Senin, tanggal 25 Januari 2021, hingga waktu yang belum ditentukan. “Karena semakin meningkatnya penyebaran Covid-19. Maka mulai besok, seluruh aktivitas belajar tatap muka di sekolah,…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.