Jakarta, KOBAR – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, mengerahkan 53.836 Personil sebagai pelacak dan vaksinator guna penanganan pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia.
Kapolri menyatakan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang masih meningkat secara nasional, membuat Polri mendukung Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Yaitu, dalam hal program vaksinasi nasional, sekaligus berbarengan dengan penegakan disiplin protokol kesehatan.
Sesuai data yang diterima pihaknya, kata Kapolri, bahwa di seluruh Indonesia telah tersedia 19,5 juta dosis vaksin, yang sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Oleh karena itu saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polri untuk terus mengawal dan melakukan pengamanan. Baik pendistribusian, penyimpanan, maupun saat vaksin diberikan kepada masyarakat,” tegas Kapolri, pada apel kesiapan Bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan Polri sebagai pelacak dan vaksinator Covid-19, di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Kamis, (11/2)
Pada kesempatan ini pula, Kapolri menjelaskan, bahwa Polri saat ini telah menyiagakan 13.500 personil tenaga kesehatan sebagai vaksinator Covid-19, dan 40.336 personil Bhabinkamtibmas sebagai tracer penyebaran Covid-19.
Dari 13.500 orang tenaga kesehatan, terangnya, 900 orang diantaranya telah dilatih menjadi vaksinator oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Sementara 12.600 personel lainnya akan diberikan pelatihan serupa dalam waktu dekat.
“Polri juga menyiapkan 40.336 personil Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah Indonesia, yang disiapkan sebagai tracer. Sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19,” kata Kapolri.
Pada akhir amanatnya, Kapolri berpesan kepada seluruh jajaran, agar ketika pelaksanaan kegiatan, mereka harus bersinergi dengan seluruh Babinsa dan Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing.
“Vaksinator dan tracer Polri ini disiagakan dalam rangka membantu tugas tenaga kesehatan. Khususnya pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap anggota Polri maupun kepada masyarakat umum. Serta harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dalam upaya tracing, sebagai langkah deteksi dini penyebaran Covid-19,” demikian Kapolri. (knda)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 48Jakarta, KOBAR - Satgas Penanganan Covid-19 melalui juru bicaranya, Prof Wiku Adisasmito, menyampaikan 4 pesan penting terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak di masa pandemi. Pertama, masyarakat sebagai pemilih harus menyadari pentingnya peran kepala daerah untuk membawa masing-masing daerah bangkit dari Covid-19. “Pilihlah pemimpin yang menaati aturan-aturan terkait protokol kesehatan saat melakukan…
- 46Tito: Pandemi Covid-19 Tengah Memburuk Jakarta, KOBAR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, meminta seluruh Kepala daerah agar betul-betul konsisten menegakkan aturan Protokol Kesehatan. Karena Kepala Daerah, katanya, adalah penanggung jawab di daerahnya dalam hal pengendalian penyebaran Covid-19. Mendagri juga meminta keseriusan seluruh kepala daerah, agar tegas dalam…
- 44Tito: Hargai Nyawa Para Pejuang Covid-19 Yang Telah Gugur Jakarta, KOBAR - Untuk memperkuat penegakan protokol kesehatan Covid-19, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menerbitkan Instruksi Mendagri (Inmendagri), Nomor 6 Tahun 2020, tentang Penegakan Protokol Kesehatan untuk Pengendalian Covid-19. Instruksi ini ditujukan kepada para Kepala Daerah di seluruh Indonesia. “Ini…
- 42Taliwang, KOBAR - Menjadi salah seorang yang dinyatakan positif Covid-19, bukanlah sesuatu yang mudah. Tetapi berbagi cerita dan mengingatkan orang lain tentang bahaya Covid-19 setelah sembuh dan jadi penyintas, adalah sesuatu yang berharga. "Alhamdulillah, hasil swab kedua saya negatif. Terima kasih atas doa dan dukungan dari keluarga dan teman-teman. Hasil…
- 42“Protokol 5M Ditingkatkan Jadi 6M” Jakarta, KOBAR - Mengingat sampai saat ini angka positif harian kasus Covid-19 masih belum menunjukkan penurunan yang signifikan, sehingga Satgas Penanganan Covid-19 memandang perlu untuk memutus mata rantai penularan dengan membatasi aktivitas perjalanan masyarakat dan memperbaharui protokol kesehatan Covid-19 dari 5M menjadi 6M, yaitu; memakai…
- 41Jenewa, KOBAR - Krisis virus corona tidak akan menjadi pandemi terakhir di dunia. Dan upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan menjadi percuma, tanpa mengatasi perubahan iklim dan kesejahteraan hewan. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Minggu, (27/12), dalam pidatonya pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional,…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.