Sumbawa, KOBAR – Berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Sumbawa. Pada awal tahun 2021 tercatat sudah 4 kali serat sisal asal Sumbawa diekspor untuk tujuan negara Tiongkok, dengan volume sebesar 45,4 ton atau senilai Rp 900 juta.
Dengan komoditas dan tujuan negara yang sama pada tahun 2020, tercatat telah diekspor sebanyak 9 kali, dengan total volume 109,4 ton atau setara dengan nilai ekonomi mencapai Rp 2 miliar.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Sumbawa mencatat peningkatan kinerja ekspor komoditas olahan serat sisal, atau agave sisalana asal Pulau Sumbawa yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir.
“Di masa pandemi saat ini, permintaan serat sisal tidak terpengaruh. Komoditas pertanian lainnya dari Pulau Sumbawa pun juga memiliki banyak potensi ekspor. Namun saat ini masih terkendala dengan terbatasnya ketersediaan fasilitas alat angkut (container ready export), sehingga komoditas yang diekspor masih harus melalui Surabaya (restuffing),” tutur Ida Bagus Putu Raka Ariana, Kepala Karantina Pertanian Sumbawa, Jum’at, (5/2).
Raka menerangkan, bahwa peningkatan kinerja ekspor di wilayahnya didukung adanya sinergitas antar entitas, baik itu instansi pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha maupun petani. Selain itu, juga didukung dengan percepatan layanan, sosialisasi dan jemput bola mendata petani. Hal ini mendorong potensi ekspor komoditas asal Sumbawa meningkat hingga 3 kali lipat.
Raka menyebutkan, bahwa pihaknya selaku otoritas karantina memastikan serat sisal asal Sumbawa tersebut sehat dan bebas dari hama penyakit tumbuhan sebelum diberangkatkan.
“Kami selaku otoritas karantina melakukan fasilitasi ekspor dengan memastikan serat sisal bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), sebagaimana dipersyaratkan oleh negara Tiongkok dengan menerbitkan sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC),” kata Raka.
Ia juga mengaku bahwa pelaku usaha setempat melaporkan kepada pihaknya, bahwa produk mereka banyak dibutuhkan sebagai komoditas antar area atau pasar domestik. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di Jawa, pangsa pasarnya juga telah merambah Bali dan Palembang.
Sementara itu, Erwin Sidharta, salah seorang eksportir, menjelaskan, bahwa serat sisal yang dihasilkan dari Pulau Sumbawa sangat bagus. Serat sisal dengan kategori A, seratnya halus putih bersih dan panjangnya lebih dari 80 cm, diekspor ke Republik Rakyat Tiongkok.
“Bahkan kualitas serat sisal asal Sumbawa melebihi panjang dari negara asal bibitnya, yaitu Tiongkok. Sedangkan kualitas B, seratnya halus putih bersih dan panjang kurang dari 80 cm. Kualitas ini digunakan untuk kebutuhan industri kerajinan di Bali. Sedangkan kategori C, atau produk sisa untuk industri meubelair dan industri lainnya di Jawa dan Palembang,” beber Erwin Sidharta. (klar)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 44Sumbawa, KOBAR - Serat sisal seberat 20,5 ton atau senilai Rp 410 juta asal Sumbawa, dilaporkan kembali diekspor ke Tiongkok. Serat sisal tersebut dikirim ke Tiongkok via Surabaya, Jawa Timur. Sebelum dilalulintaskan menggunakan jalur darat, menyeberang Pelabuhan Poto Tano, Karantina Pertanian Sumbawa memastikan terlebih dahulu sisal yang akan dikirim ke…
- 44Poto Tano, KOBAR - Sebanyak 2 ton atau 50 karung daging ayam beku tanpa dokumen asal Lombok dilaporkan telah diamankan petugas gabungan di Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat. 50 karung daging ayam beku tersebut rencana akan dipasarkan di Pulau Sumbawa oleh pemilik barang. “Karantina Pertanian Sumbawa wilayah kerja (Wilker) Pelabuhan…
- 43Poto Tano, KOBAR - 30 Kg daging babi tanpa surat yang akan diselundupkan dari Sumbawa ke Lombok, berhasil digagalkan oleh Petugas Karantina Pertanian Sumbawa, di Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat. “Kami menemukan 30 Kg daging babi dalam bagasi bus antar provinsi, pada hari Rabu kemarin. Daging tersebut tidak dilengkapi dokumen…
- 42Poto Tano, KOBAR - Petugas gabungan Karantina Pertanian Sumbawa bersama Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP), kembali menggagalkan upaya penyelundupan 40 Kg daging babi di Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat. Daging babi ini rencananya akan dibawa dari Sumbawa Ke Lombok. “Dengan modus yang sama seperti pada penangkapan sebelumnya. Daging babi segar…
- 41Jakarta, KOBAR - Menurut data IQFAST Barantan, Kementerian Pertanian (Kementan), bahwa hingga bulan Oktober 2021, sebanyak 1,1 ribu ton Sarang Burung Walet (SBW) asal Indonesia tercatat telah diekspor ke mancanegara. Dan sebanyak 177,1 ton atau 17% diantaranya diekspor ke Tiongkok. “Selain Tiongkok, pasar SBW RI juga telah menembus 22 negara…
- 36Poto Tano, KOBAR - Penyelundupan 12 ton telur ayam tanpa dokumen dari Pulau Lombok untuk tujuan pemasaran di Pulau Sumbawa, dilaporkan berhasil digagalkan tim gabungan Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Sumbawa Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Ferry Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Telur ayam untuk dikonsumsi itu ditolak masuk Pulau…