Taliwang, KOBAR – Tingginya angka penderita gangguan jiwa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) membuat Pemerintah setempat tak tinggal diam. Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) KSB, per akhir tahun 2018, ada 282 Warga KSB yang menderita gangguan jiwa. Dan tidak kecil kemungkinan angka tersebut akan bertambah pada tahun ini.
Oleh karenanya, setelah sekian lama lowong, sejumlah dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ KSB ditambah. Dokter spesialis yang bertambah adalah dokter spesialis jiwa, dokter spesialis paru, dokter spesialis mata, dokter spesialis penanganan lansia, dan dokter spesialis anak. Tambahan dokter spesialis ini nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan di RSUD.
‘’Tantangan kita tahun ini adalah menghadapi akreditasi, masalah pembayaran BPJS, angka rawat inap yang kurang, ketersediaan kantong darah dan beberapa fasilitas lain. Namun indikator mutu pelayanan RSUD Asy-Syifa’ pada tahun 2018 telah sesuai standar mutu wajib nasional. Prioritas, sasaran keselamatan, dan indikator lainnya di atas 80 persen,” beber dr Carlof, Direktur RSUD Asy-Syifa’ KSB, pada saat melaporkan kondisi RSUD kepada Bupati, di gedung Graha Fitrah.
Menanggapi kondisi terkini RSUD, Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, mengaku bangga dengan tingkat pelayanan yang baik RSUD Asy-Syifa’. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter spesialis yang bertugas di KSB. Di tengah keterbatasan yang ada, para dokter telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Menjawab tantangan yang akan dihadapi RSUD, Bupati memastikan, bahwa pihaknya akan mendukung akreditasi akhir tahun 2019. Masalah ketersediaan darah, Palang Merah Indonesia (PMI) diminta terus bergerak dan akan terus didukung. Terkait BLUD, percepatan mewujudkannya juga akan didukung, agar pengelolaan rumah sakit semakin baik.
‘’Soal target kunjungan rawat inap yang kurang, hal tersebut masih bisa dipahami,” tutup Bupati. (klar)
About The Author
Bagi
Trending di KOBARKSB.com
- 45
Taliwang, KOBAR - Beberapa orang dokter yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yang selama ini ditugaskan belajar untuk menjadi dokter spesialis, dilaporkan satu persatu telah berhasil lulus dan kembali memperkuat Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ KSB. “Puji Tuhan, awal bulan Juni… - 42Taliwang, KOBAR - Jumlah dokter spesialis yang minim menjadi masalah yang tak kunjung usai bagi pihak RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat. Tidak heran jika untuk jenis penyakit-penyakit tertentu pasien kadang terpaksa dirujuk ke Mataram. Direktur RSUD Asy-Syifa', dr Carlof Sitompul, tak menyangkal jika saat ini pihaknya masih kekurangan dokter spesialis. RSUD…
- 38Hatta: Harus Segera Definitif! Taliwang, KOBAR - Jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), hingga saat ini masih ‘digantung’. Pasca ditinggal dr. Hj. Dwidia Mertasari, kedudukan tersebut hanya dijabat oleh seorang pelaksana tugas (Plt). Hal itu dikatakan anggota Komisi I DPRD Sumbawa Barat, Muhammad Hatta, hingga mendesak…
- 37Kabar tentang kehadiran dr. Limpah Kurnia, Sp.BP-RE, dokter spesialis bedah plastik di RSUD Asy-Syifa' Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) baru-baru ini ditanggapi miring sejumlah kalangan di KSB, terutama para netizen. Manajemen RSUD dianggap tidak peka dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang paling mendesak dan paling dibutuhkan penduduk Sumbawa Barat. Apalagi layanan ini…
- 37Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ternyata belum optimal menjalankan fungsinya sebagai pelayan kesehatan masyarakat yang baik. Banyak pasien rujukan mengeluh akibat tidak profesionalnya tim medis maupun pendamping RSUD, yang terkesan lepas tangan dalam menyelesaikan proses administrasi pasien…
- 36Taliwang, KOBARKSB.com - Guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyediakan layanan Klinik Jantung dan Pembuluh Darah. "Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Dengan demikian, klinik jantung dan pembuluh darah ini dibuka untuk mengetahui gejala awal penyakit…
