Taliwang, KOBAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan kondisi cuaca di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Prakiraan itu berdasarkan hasil analisis data terupdate dimana kondisi fisik, dan dinamika atmosfer terdapat pusat tekanan rendah di sebelah barat Australia mencapai 1004 hPa, di daratan Australia bagian barat mencapai 1007 hPa. Palung tekanan rendah masih berada di selatan NTB, mengakibatkan terbentuknya daerah konvergensi atau pertemuan angin di wilayah NTB. Suhu muka laut (SST) di sekitar wilayah NTB cukup hangat antara 28 – 29 C, dengan anomali SST sekitar -1.00 s/d + 0.50 C. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB, sehingga potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang tidak hanya diprediksi terjadi di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Besar, Bima, dan Dompu, tetapi juga Kabupaten Sumbawa Barat.
“Atas prakiraan itu, Bupati sudah menginstruksikan bahwa Sumbawa Barat kini berstatus siaga bencana Banjir dan Longsor,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Drs H Hamzah.
Kata dia, dari kondisi cuaca tersebut secara meteorologis perlu diwaspadai genangan air, tanah longsor dan banjir. Apalagi BMKG memprediksi hujan dengan intensitas tinggi akan terus turun hingga 4 Februari 2016. Tak pelak, kondisi itu juga bahkan didukung dengan fakta banjir yang terjadi di dua Kecamatan, yakni Brang Rea dan Taliwang pada Rabu (1/2) kemarin.
“Banjir kemarin terjadi akibat meluapnya sungai Brang Rea. Meski tak ada korban jiwa, banjir itu merendam ribuan rumah, ratusan hektar sawah, sarana pendidikan seperti SMA 1 Taliwang, SDN 11, SDLB, TK Pembina dan SMP 3,” imbuhnya.
Sampai saat ini pihaknya melalui tim tanggap darurat bencana masih melakukan pemantauan terhadap sejumlah kawasan terdampak banjir.
“Terus kita pantau sembari mengingatkan kepada masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pengawasan,” timpalnya.
Media ini mencatat, banjir yang terjadi pada Rabu (1/2) kemarin, telah merendam pemukiman padat penduduk seperti halnya di Kelurahan Sampir dan sebagian Kelurahan Menala hingga ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Begitu juga di Desa Sapugara Bree, Dusun Roro Pedi Desa Banjar, volume air hingga sepinggang orang dewasa.
Banjir juga mengakibat aktifitas belajar mengajar di sejumlah sekolah terpaksa harus diliburkan. Seperti SMAN 1 Taliwang yang hingga saat ini masih meliburkan siswa-siswinya, karena kondisi air yang belum juga surut. Di sekolah itu kondisi air mencapai lutut orang dewasa hingga merendam seluruh ruangan kelas.
“Tentu sampai kondisi air benar-benar surut, baru proses belajar mengajar dilaksanakan lagi. Saat ini air masih menggenangi sehingga mengganggu proses belajar mengajar,” beber Kepala SMA 1 Taliwang, Hermanto SPd. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 64“Bupati Targetkan Adipura Tahun 2020” Taliwang, KOBAR - Hingga menjelang usianya yang ke 15 tahun, Piala Adipura yang 4 tahun silam pernah diidamkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum juga terwujud. Pada tahun 2017, Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, kembali menggaungkan hal itu. Dan Bupati telah memasang…
- 61Taliwang, KOBAR - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mengantongi hasil uji laboratorium terkait tingkat pencemaran air sungai di wilayah setempat. Hasil uji lab tersebut menyebutkan beberapa aliran sungai sudah terpapar limbah merkuri. Kepala Dinas ESDM, melalui Kasi Penambangan Umum, Trisman ST MM, menyatakan, hasil laboratorium yang dilakukan…
- 60Taliwang, KOBAR - Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM-Dikdas) harus dapat dituntaskan di tahun 2017 ini. Untuk memenuhinya, kembali akan digelontorkan anggaran sekitar Rp 24 miliar dari kantong APBD-P. "Sebelumnya kita telah mengintervensi pemenuhan SPM-Dikdas ini …
- 59Selama ini sejumlah urusan yang semestinya dapat diselesaikan di kecamatan justru banyak diserahkan ke pemerintah kabupaten. Padahal Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) telah berlaku secara nasional sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2010. Sebagai bentuk implementasinya, Bupati bahkan telah mengeluarkan tiga Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur sebagian…
- 59Taliwang, KOBAR - Maraknya Penambangan Tanpa Izin (PETI) kurun waktu terakhir ini, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kelabakan dan dipaksa untuk putar otak. Maklum dampak lingkungan yang ditimbulkan PETI sangat meresahkan dan berimbas panjang. Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, belum lama ini, menyampaikan, bahwa dirinya baru…
- 57Secara geografis Sumbawa Barat terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan, dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana alam. Meningkatnya aktivitas pembangunan yang dibarengi dengan pengrusakan lingkungan, memicu meningkatnya…