Taliwang, KOBAR – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mengantongi hasil uji laboratorium terkait tingkat pencemaran air sungai di wilayah setempat. Hasil uji lab tersebut menyebutkan beberapa aliran sungai sudah terpapar limbah merkuri.
Kepala Dinas ESDM, melalui Kasi Penambangan Umum, Trisman ST MM, menyatakan, hasil laboratorium yang dilakukan pihaknya bersama tim dari Universitas Gajah Mada berhasil menemukan adanya kandungan Hg (Merkuri, red) dari beberapa aliran sungai yang dijadikan sample. Bahkan, mulai dari aliran Sungai di Desa Moteng Kecamatan Brang Rea hingga aliran Sungai di Desa Serangin Kecamatan Taliwang (yang merupakan daerah sedimentasi pertemuan air sungai dan air laut), tetap ditemukan adanya kandungan merkuri di dalam air.
“Namun jumlahnya tidak melampaui baku mutu kelas II sekitar 002 mg/L. Kisaran kadar merkuri yang ditemukan mulai dari 002 mg/l sampai dengan 1,72 mg/l di wilayah hilir,” ungkapnya.
Meski demikian, rendahnya kadar merkuri tersebut bukan berarti tidak memberikan dampak negatif bagi perairan yang ada. Apalagi rendahnya kadar tersebut diakibatkan oleh adanya kekuatan dari sungai tersebut untuk melakukan pemurnian secara alamiah terhadap bahan-bahan kimia berbahaya ini.
“Oleh karenanya perlu dilakukan pengawasan yang lebih intensif untuk meminimalisir paparan merkuri ini. Sehingga aliran sungai yang ada selalu tetap terjaga,” timpalnya.
Menurutnya, dampak negatif yang ditimbulkan oleh pencemaran merkuri ini memang tidak akan langsung dirasakan, tetapi dalam beberapa tahun kedepan. Selain merusak lingkungan, paparan Merkuri ini berdampak terhadap kesehatan.
“Ini harus menjadi perhatian bersama. Sehingga penggunaannya harus dapat diawasi,” pungkasnya. (ktas)
Trending di KOBARKSB.com
- 66
Taliwang – Maraknya Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di wilayah Sumbawa Barat, ternyata belum membuat jajaran Dinas Energi Sumber Daya Mineral setempat untuk mempercepat penanganannya. Padahal, dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, bahwa aktifitas pertambangan dengan mekanisme manual dan menggunakan bahan beracun berbahaya itu telah mulai mempengaruhi lingkungan, terutama…
- 61
Taliwang, KOBAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan kondisi cuaca di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Prakiraan itu berdasarkan hasil analisis data terupdate dimana kondisi fisik, dan dinamika atmosfer terdapat pusat tekanan rendah di sebelah barat Australia mencapai 1004 hPa, di daratan Australia bagian barat…
- 53
Selama ini sejumlah urusan yang semestinya dapat diselesaikan di kecamatan justru banyak diserahkan ke pemerintah kabupaten. Padahal Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) telah berlaku secara nasional sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2010. Sebagai bentuk implementasinya, Bupati bahkan telah mengeluarkan tiga Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur sebagian…
- 52
Proyek Pembangunan jaringan air bersih di Desa Rarak Ronges pasca dikerjakan tahun 2010 silam, hingga kini belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Padahal, proyek yang konon dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tersebut dalam pembangunannya diperkirakan telah menelan anggaran hingga miliaran rupiah. Masyarakat di Desa itu hingga kini bahkan menanti manfaat…
- 52
Taliwang, KOBAR - Maraknya Penambangan Tanpa Izin (PETI) kurun waktu terakhir ini, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kelabakan dan dipaksa untuk putar otak. Maklum dampak lingkungan yang ditimbulkan PETI sangat meresahkan dan berimbas panjang. Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, belum lama ini, menyampaikan, bahwa dirinya baru…
- 50
Taliwang, KOBAR - Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM-Dikdas) harus dapat dituntaskan di tahun 2017 ini. Untuk memenuhinya, kembali akan digelontorkan anggaran sekitar Rp 24 miliar dari kantong APBD-P. "Sebelumnya kita telah mengintervensi pemenuhan SPM-Dikdas ini …