Taliwang, KOBAR – Untuk memberikan pengajaran lifeskill kepada peserta didik berupa pengajaran menanam sayur mayur dan obat-obatan atau botani sejak dini, SDN 2 Taliwang mengembangkan school garden atau kebun sekolah.
Kepala SDN 2 Taliwang, Ibrahim Ali Salim, dalam keterangan kepada media ini, menyatakan bahwa school garden ini sengaja dikembangkan, selain tata ruang SDN yang cukup luas, juga mendapat dukungan dari semua kalangan. ”Proyek ini mendapat sambutan dari semua kalangan termasuk bantuan dari Pemprov NTB,” kata Ibrahim.
Ia juga menyatakan, bahwa pengembangan kebun sekolah juga diintegratifkan dengan proses pembelajaran di sekolah. Misalnya, praktek kreatifitas sains anak, cinta lingkungan materi lingkungan hidup. ”Kita ingin pembelajaran akan dikembangkan ke arah pembelajaran yang praktis dan aktual. Pokoknya, lebih ke arah pembelajaran menuju life skill sejak dini,” tandasnya.
Menurut Ibrahim, pengembangan school garden ini juga bagian dari upaya memfasilitasi anak untuk menyalurkan bakat dan minat bertani bagi anak.
Untuk mensukseskan kegiatan pengembangan school garden, pihak sekolah sebelumnya juga telah melaksanakan praktek pembuatan kompos dari sampah organik. “Pelatihan pembuatan pupuk organik ini juga melibatkan siswa. Pelatihnya sendiri dari orang environment Newmont,” aku Ibrahim.
Dalam praktek sehari-hari, sedikitnya dua guru telah ditetapkan sebagai fasilitator school garden; Ramlah S.Pd dan Syarafuddin dibantu rekan guru lainnya yang pada setiap hari nampak mendampingi siswanya.
Hingga kini sedikitnya seratus polibag telah ditanami beragam tanaman, diantaranya; cabe, tomat, terong-terongan dan berbagai jenis sayur mayur serta tanaman obat-obatan. “Sekitar sebulan lagi tanaman tersebut akan segera dipanen,” ujar Syarafuddin disela-sela mendampingi siswanya.
Uniknya, di School Garden itu nama-nama anak telah didaftar untuk menjadi perawatnya. (kahl)
Berita Terkait
Semua Layanan Media Sosial Milik Facebook Mati Total
Waspada Hujan Lebat Sepanjang Hari Terjadi di NTB
Bantuan Bibit Kedelai Untuk Petani Diuangkan