Taliwang, KOBAR – Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMPPT) berjanji akan segera melakukan penertiban terhadap areal potensi yang dikuasai oleh Warga Negara Asing (WNA) dengan modus nominee atau penggunaan nama masyarakat lokal untuk melakukan penguasaan terhadap lahan.
Kepala BPMPPT Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Drs Hajamuddin MM kepada media ini mengakui jika dirinya memiliki beberapa informasi terkait dengan penguasaan lahan yang dilakukan WNA dengan menggunakan nominee, sehingga pada tahun 2015 mendatang akan melakukan penertiban.
Langkah tegas itu sebagai bentuk antisipasi adanya penguasaan lahan potensi oleh WNA, karena dalam aturan agraria sangat jelas tidak diberikan ruang atau celah bagi WNA untuk menguasai lahan. “Tidak dibenarkan dalam aturan kalau WNA bisa menguasai lahan secara pribadi atau dengan cara nominee juga tidak dibenarkan, sehingga harus dilakukan penertiban,” tegas Hajam sapaannya.
Masih keterangan Hajam, sampai saat ini memang belum ada data akurat yang dimiliki soal dimana dan berapa luas kawasan strategis wisata maupun lahan potensi pengembangan lain yang telah dikuasai, karena memang sistem penguasaan lahan yang dilakukan pihak WNA tidak dilakukan secara terbuka, namun untuk mendapatkan data itu sendiri, BPMPPT akan melibatkan banyak pihak, terutama pemerintah desa setempat.
Informasi awal yang dimiliki tentang penguasaan lahan wisata di pantai Jelengah yang dilakukan beberapa orang WNA sudah pernah diketahui, namun belum ada data detail siapa saja WNA yang telah melakukan penguasaan dan wilayah mana saja, jadi salah satu tahapan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah melakukan pendataan secara komprehensif, sehingga ada data tentang WNA yang telah menguasai secara pribadi areal dimaksud.
Diingatkan Hajam, penguasaan lahan secara pribadi yang dilakukan WNA tidak memberikan kontribusi bagi pemerintah KSB, karena WNA yang telah menguasai lahan tersebut tidak melakukan aktifitas secara umum, sehingga sulit bagi pemerintah untuk menerapkan kewajiban. “Kami ingin menertibkan bukan untuk diambil paksa, tetapi lebih untuk memberikan ketegasan keamanan kepada WNA yang menguasai lahan, agar lahan itu bisa dimanfaatkan secara maksimal dan pemerintah siap untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhannya,” timpalnya.
Hajam merasa yakin bahwa WNA yang menguasai lahan potensi lantaran ada keinginan untuk mengembangkan potensi setempat, jadi harus dimediasi oleh pemerintah, hanya saja harus dilakukan penertiban terlebih dahulu, untuk mengetahui cara mendapatkan lahan tersebut, termasuk tujuan menguasai lahan, sehingga intervensi pemerintah nantinya tidak salah. (kimt)
Trending di KOBARKSB.com
- 49
Taliwang, KOBAR - Masalah penguasaan lahan yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) dengan menggunakan nama masyarakat lokal maupun luar Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) atau yang disebut nominee akan dibahas khusus oleh pemerintah KSB. Pembahasan itu sendiri akan mengerucut pada maraknya informasi adanya penguasaan lahan oleh WNA, sementara lahan itu sendiri tidak…
- 47
Taliwang, KOBAR - Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin SH M.Si, saat menghadiri Pawai Budaya Festival Taliwang dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harla) ke - 14 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), memuji langkah pemerintah setempat yang telah berupaya keras dalam mengembangkan aksesibilitas, atraksi dan amenities produk wisata di daerah. Apalagi dalam pelaksanaan…
- 45
Taliwang, KOBAR - PT Kerajaan West Sumbawa (PTKWS) merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdiri sejak 28 Agustus 2012. Perusahaan itu mengaku telah memiliki lahan di pantai Jelengah dan siap untuk dikelola dengan cara membangun hotel berbintang tiga, villa, dan restoran. PTKWS sendiri telah mengajukan surat permohonan penerbitan izin pemanfaatan…
- 45
Taliwang, KOBAR - Hasil investigasi dan penelusuran yang dilakukan media ini, jika ada sejumlah PMA yang telah menguasai kawasan wisata yang bakal bernasib sama dengan PT Ubantu yang dulu hendak membangun kota Satelit diatas lahan seluas 1.800 hektar di Jelengah, namun konsep dan perencanaan itu hanya modus yang sampai saat ini…
- 45
Taliwang, KOBAR - Hampir pada setiap pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) selalu memberikan teguran terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tidak terkecuali saat Rakor yang digelar kemarin, bahkan banyak sentilan untuk dijadikan pemacu semangat para pimpinan SKPD. Saat rakor itu juga disampaikan oleh orang nomor satu di…
- 44
Taliwang, KOBAR - Sebanyak 5.000 hektar lahan pertanian di bumi pariri lema bariri dipastikan akan mendapatkan asuransi dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Asuransi tersebut diperuntukkan bagi lahan pertanian yang rawan gagal panen di Musim Tanam I (MT I). Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan), Ir IGB Sumbawanto MSi, mengatakan,…