Taliwang, KOBAR – Masalah penguasaan lahan yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) dengan menggunakan nama masyarakat lokal maupun luar Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) atau yang disebut nominee akan dibahas khusus oleh pemerintah KSB.
Pembahasan itu sendiri akan mengerucut pada maraknya informasi adanya penguasaan lahan oleh WNA, sementara lahan itu sendiri tidak dikelola dengan baik, bahkan terkesan seperti tanah terlantar, padahal lokasi yang dikuasai merupakan kawasan objek wisata strategis.
Pemerintah KSB sepertinya akan kesulitan untuk menetapkan bahwa areal yang ada itu merupakan milik WNA, karena dari administrasi dari tanah itu sendiri tidak tertera milik WNA, namun Bupati KSB, Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM, mengaku akan membahas dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tekhnis untuk persoalan itu.
“Saya akan bahas khusus dengan SKPD masalah nominee itu, terutama untuk mendesak agar areal itu dimanfaatkan sesuai peruntukannya, bukan dikuasai dan dibiarkan begitu saja,” tegas orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu.
Diingatkan Kyai Zul sapaan akrabnya, secara legalitas bahwa penguasahaan lahan itu tidak bisa dibuktikan ada pelanggaran, apalagi cara mendapatkan lahan dilakukan dengan prosedur yang benar, jadi sedikit kecil ruang pemerintah untuk menetapkan bahwa areal itu termasuk nominee, “Pasti ada upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk masalah itu, termasuk memanggil pemilik untuk dimintai keterangan soal pemanfaatan dari kawasan itu sendiri, termasuk komitmen mempercepat pemanfaatannya,” lanjut.
Kyai Zul tidak membantah jika masalah pemanfaatan lahan dengan cara menguasai areal tersebut ada di KSB, termasuk adanya WNA yang hanya memanfaatkan kawasan itu untuk kepentingan pribadi, sementara areal yang dikuasai dengan sistem nominee itu sendiri tidak dikelola sebagai fasilitas pendukung obyek wisata tersebut, sehingga akan meminta SKPD tekhnis untuk melakukan kajian dan evaluasi terhadap masalah tersebut.
Seperti yang pernah ditulis media ini, ada beberapa kawasan atau areal di pesisir pantai Jelengah yang telah dikuasai banyak orang, termasuk ada laporan menggunakan nominee. Areal itu sendiri terkesan dibiarkan begitu saja, karena WNA yang dilaporkan sebagai pemilik hanya datang sekali setahun atau saat ombak pantai jelengah cukup bagus untuk melakukan surfing. Setelah itu mereka pulang dan akan kembali lagi pada tahun mendatang.
Penguasaan lahan juga terjadi di Desa Kertasari, bahkan ada masyarakat yang mengaku sebagai pemilik lahan mengajukan keberatan, lantaran perusahaan yang mengklaim telah menguasai lahan belum melakukan proses pembayaran, padahal perusahaan itu sendiri sudah melakukan aktifitas pembukaan akses jalan, pembangunan helipad. Lucunya lagi, pemerintah KSB sendiri belum memberikan ijin pemanfaatan lokasi.
Sebagai catatan besar, masalah pemanfaatan areal obyek wisata menjadi pemicu ditetapkannya Bupati Lombok Barat (Lobar) sebagai tersangka pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan semoga hal itu tidak terjadi di KSB. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 55Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM menyambut baik sikap PT Nusa Tenggara Partnership BV (NTPBV), pemegang saham mayoritas PTNNT yang meminta penghentian dan penarikan tuntutan arbitrase yang diajukan ke International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID), yang berkaitan dengan pembatasan ekspor dan…
- 53Taliwang, KOBAR - Tim verifikasi berkas kelengkapan untuk tenaga honorer Kategori II (K-II) telah menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan, sehingga tim itu langsung dinyatakan dibubarkan oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM. Untuk menanggapi jika nanti ada sanggahan dari masyarakat, orang nomor wahid…
- 52Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM saat pelaksanaan progress report bukan hanya menyampaikan capain kinerja selama setahun, tetapi juga menyampaikan permohonan maaf, jika selama menjabat sebagai Bupati telah melakukan berbagai kesalahan, baik yang dilakukan secara sengaja maupun kedholiman yang tidak disengaja. Bahkan pada…
- 52Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM, mengaku akan membahas khusus masalah nominee atau penguasaan lahan yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) pada beberapa titik obyek wisata, termasuk akan meminta untuk melakukan aktifitas pembangunan di atas lahan yang telah dikuasai itu. **
- 51Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM memastikan jika pada tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 mendatang tidak ada lagi program pemberian bantuan dengan dalih apapun juga. Menurut orang nomor wahid di Bumi Pariri Lema Bariri itu, pada tahun mendatang pemerintah KSB…
- 51Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH MM meminta untuk segera dilakukan pembongkaran panggung yang berada di Alun-Alun kota Taliwang, agar tidak mengganggu proses pembangunan rumah adat. Ketegasan orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu disampaikan langsung saat melakukan peninjauan alun-alun dengan didampingi…