Taliwang, KOBARKSB.com – Minyak goreng kemasan terpantau mulai memenuhi rak-rak etalase beberapa toko modern yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Tapi minyak goreng tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 50 ribu per 2 liter.
“Minyak gorengnya sudah ada pak, tapi harganya Rp 50 ribu per 2 liter. Sudah tidak ada lagi yang harga Rp 14 ribu per liter,” kata seorang penjaga salah satu toko modern di Taliwang, kepada awak media ini, Jum’at, (18/3).
Benar saja, ketika awak media ini menengok ke rak minyak goreng di toko modern tersebut, tampak minyak goreng begitu melimpah dan memenuhi ruang-ruang yang ada, setelah berminggu-minggu rak tersebut kosong.
Sehari sebelumnya, Peraturan Menteri Perdagangan (Mendag) terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dicabut dan tidak lagi berlaku. Kebijakan wajib pasok kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) dan penetapan harga (Domestic Price Obligation/DPO) minyak sawit atau crude palm oil (CPO) juga dicabut.
“Hari ini akan keluar Permendag-nya dan dalam 5 hari akan berlaku. Nggak ada lagi DMO,” kata Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan, dalam keterangan pers, Kamis (17/3).
2 kebijakan tentang ekspor CPO itu, jelas Lutfi, akan diganti dengan intensifikasi pungutan ekspor dan bea keluar bagi eksportir. Dengan begitu, katanya, maka pengusaha akan lebih tertarik menjual CPO ke dalam negeri.
“DMO-nya itu diganti dengan mekanisme namanya pajak. Jadi kalau pajaknya gede, orang akan jualnya di dalam negeri lebih untung daripada di luar negeri,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Lutfi, akan menaikkan pungutan ekspor dan bea keluar komoditas CPO menjadi US$ 675 per metrik ton (MT) atau naik 80% dari posisi sebelumnya US$ 375 per MT. Kenaikan itu akan dialihkan untuk membiayai subsidi minyak goreng curah yang dipatok seharga Rp 14.000 per liter melalui Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Dengan harga hari ini yang tadinya pungutan ekspor dan bea keluar jumlahnya US$ 375 per ton, sekarang ini ditambah lagi US$ 300 per ton menjadi US$ 675 per ton,” terang Lutfi.
Dengan begitu, lanjut Lutfi, maka pasokan minyak goreng diharapkan bakal kembali lancar mengalir ke pasar tradisional dan ritel modern. Sebab selama ini, tambahnya, pasokan minyak goreng ke tengah masyarakat terhambat, oleh karena disparitas harga yang terlalu lebar antara harga domestik dengan Internasional, ketika HET minyak goreng diberlakukan.
“HET sudah dicabut. Kemarin pasokan minyak goreng ke tengah masyarakat terhambat, karena disparitas harga yang terlalu lebar antara harga domestik dengan Internasional saat HET diberlakukan,” tutup Menteri Perdagangan. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 86Taliwang, KOBARKSB.com - Menyikapi kelangkaan Minyak Goreng di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kepolisian Resor Sumbawa Barat (Polres KSB) dilaporkan giat melakukan pengecekan harga dan stok minyak goreng, serta bahan pokok lainnya di beberapa pasar tradisional dan toko modern yang ada di wilayah Sumbawa Barat. “Kegiatan pengecekan tersebut berdasarkan Surat Telegram…
- 84Taliwang, KOBARKSB.com - Hari ini beberapa toko modern di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan diserbu Warga KSB untuk membeli minyak goreng. Peristiwa ini terjadi, akibat setelah berminggu-minggu stok minyak goreng di wilayah setempat tidak tersedia alias kosong. “Tentulah kami serbu mas, karena minyak goreng ini sudah berhari-hari tidak ada di…
- 82Keberadaan toko retail modern yang semakin menjamur, disadari atau tidak telah mengancam pedagang pasar dan toko tradisional. Hampir di setiap pusat keramaian berdiri toko retail modern baik berupa minimarket waralaba, maupun toko modern. Apalagi jumlahnya kian banyak. Di Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) saja, telah ada belasan titik toko…
- 80Taliwang, KOBARKSB.com - Per tanggal 19 Januari 2022, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan resmi memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga di seluruh Indonesia, yakni, Rp 14.000 per liter. Akibat kebijakan itu, seluruh gerai toko modern di Sumbawa Barat diserbu masyarakat. "Karena kemarin harganya kan sempat mahal sekali hingga Rp 40 ribu,…
- 79Taliwang, KOBARKSB.com - Bukan hanya kaum ibu-ibu saja yang dibuat pusing dengan kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Tetapi kaum bapak-bapak juga ikut dibuat pusing tujuh keliling oleh minyak goreng. "Tumben baru sekarang saya ikut antri beli minyak goreng di alun-alun. Minggu kemarin saya antri di Indomaret tiangnam…
- 77Yogyakarta, KOBARKSB.com - Saat Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di beberapa pasar tradisional dan toko modern di Yogyakarta, dirinya mendapati minyak goreng di salah satu toko modern kosong. Namun di beberapa kios kelontong masih tersedia, tapi tidak sesuai HET. “Sejak kapan tidak ada?” tanya Presiden. “Baru tadi pagi…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.