“Mampu Musnahkan Limbah Medis 37 Rumah Sakit dan 169 Puskesmas”
Lombok Barat, KOBAR – Mulai saat ini, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak perlu bingung lagi dengan persoalan penanganan limbah medis B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang terdapat di seluruh Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik di NTB. Karena di Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, telah berdiri sebuah pabrik pengolahan limbah B3 (Insinerator) raksasa.
“Dengan penuh syukur, di penghujung tahun 2020 lalu, Ditjen PSLB3 KLHK telah membangun 5 fasilitas pengelolaan limbah B3 Fasyankes di 5 Provinsi. Serah terima operasional telah dilakukan. Fasilitas ini diperlukan di daerah yang memiliki keterbatasan pemusnahan limbah medis. Apalagi pada masa pandemi ini, keberadaannya sangat penting untuk memutus rantai penularan covid-19,” kata Ir Sinta Saptarina MSc, Direktur Penilaian Kinerja Pengolahan Limbah B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dalam keterangan pers, Senin, (13/9).
Khusus di NTB, jelasnya, Insinerator berkapasitas 300 kg/jam dengan sistem rotary chamber ini, dipastikan dapat memusnahkan limbah dari 37 Rumah Sakit, 169 Puskesmas, dan 131 Klinik. Dengan demikian, katanya, limbah medis dapat dimusnahkan dengan prinsip proximity atau kedekatan dengan asal limbah.
“Sebagai salah satu tujuan destinasi wisata super prioritas, fasilitas ini menunjang penerapan konsep zero waste di NTB. Dengan semangat, ikhtiar dan doa, pada tahun 2021 ini KLHK akan konsisten melaksanakan target RPJMN membangun fasilitas pengelolaan limbah B3 Fasyankes di wilayah lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, sesaat setelah meresmikan operasional fasilitas pengolahan limbah B3 di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Senin, (13/9), menyatakan, bahwa dengan telah adanya sebuah insinerator raksasa di Provinsi NTB, maka limbah medis yang ada di fasilitas kesehatan di seluruh NTB tidak perlu lagi dikirim ke Jawa.
“Alhamdulillah, hari ini NTB memiliki pabrik pengolahan limbah medis. Industri pengolahan limbah medis ini diresmikan oleh Bu Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah pagi ini di Sekotong. Kini limbah medis NTB tak lagi harus dikirim ke Jawa, tapi bisa diolah di NTB. Perjalanan panjang, selalu harus dimulai dengan langkah pertama,” kata Gubernur NTB. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 38Taliwang, KOBAR - Beberapa orang dokter yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yang selama ini ditugaskan belajar untuk menjadi dokter spesialis, dilaporkan satu persatu telah berhasil lulus dan kembali memperkuat Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ KSB. “Puji Tuhan, awal bulan Juni…
- 37“Isolasi Terpusat Secara Berjenjang Diberlakukan di NTB” Mataram, KOBAR - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Zulkieflimansyah, Senin, (26/7), menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang kegiatan isolasi terpusat secara berjenjang bagi warga NTB yang terkonfirmasi positif Covid-19, baik orang gejala sedang dan berat, maupun orang tanpa gejala dan gejala ringan.…
- 36Mataram, KOBAR - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan, bahwa Covid-19 varian delta telah masuk dan menyebar di wilayah NTB. 13 orang di NTB telah dinyatakan positif Covid-19 varian delta. "Kasus varian delta sudah masuk di NTB, dan tersebar di sejumlah Kabupaten/Kota di NTB. Tetapi hanya satu orang yang…
- 35Mataram, KOBAR - Mengingat tren kasus Covid-19 yang belum mengalami penurunan, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kembali diperpanjang hingga tanggal 25 Juli 2021. PPKM Darurat, mau tidak mau harus diakui telah membuat sejumlah UMKM dan para pedagang kecil menderita. Untuk itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H…
- 34Taliwang, KOBARKSB.com - Rumor yang selama ini berkembang, bahwa kawasan Kemutar Telu Center (KTC) atau kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kerap digunakan jadi lokasi transaksi narkoba pada malam hari, akhirnya terbukti. Sat Resnarkoba Polres Sumbawa Barat, Senin, (12/4), sekitar pukul 23.00 WITA, berhasil meringkus seorang pemuda asal Desa…
- 34Mataram, KOBAR - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, telah membuat sendi-sendi ekonomi di Nusa Tenggara Barat (NTB) terpuruk. Tetapi hal itu, tidak membuat Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, kehilangan akal untuk tetap menghidupkan perekonomian di NTB, bahkan diharapkan segera bergerak naik. “Hari ini mendengar arahan Pak Presiden tentang perkembangan Covid 19…