Jenewa, KOBAR – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan setiap negara akan bahaya rokok elektronik dan perangkat serupa bagi kesehatan. Sehingga mendesak negara untuk mengawasi dan membatasi peredaran dan penggunanya, agar tidak membuat generasi muda kecanduan nikotin.
“Nikotin sangat adiktif. Sistem pengiriman nikotin elektronik (ENDS) berbahaya, dan harus diatur dengan lebih baik,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur General WHO, dalam laporan WHO tentang Epidemi Tembakau Global 2021.
Ia mengaku sangat prihatin dengan orang berusia di bawah 20 tahun yang menggunakan rokok elektrik, karena efek berbahaya nikotin pada perkembangan otak. Ia juga percaya bahwa anak-anak yang menggunakan perangkat ini, lebih mungkin untuk merokok di kemudian hari.
“Mereka tidak dilarang. Pemerintah harus mengadopsi kebijakan yang tepat untuk melindungi populasi mereka dari bahaya ENDS, dan untuk mencegah penggunaannya oleh anak-anak, remaja dan kelompok rentan lainnya,” terang Tedros.
Sementara itu, Ruediger Krech, Direktur Promosi Kesehatan WHO, mengakui, bahwa untuk mengatur produk semacam itu begitu sulit. Lantaran rangkaian produknya sangat beragam dan berkembang pesat.
“Membedakan produk yang mengandung nikotin dari produk yang tidak mengandung nikotin, atau bahkan dari beberapa produk yang mengandung tembakau, hampir tidak mungkin. Ini hanya salah satu cara industri merongrong dan merusak langkah-langkah pengendalian tembakau,” ujar Krech.
Oleh karena itu, katanya, WHO merekomendasikan agar pemerintah melakukan apa pun yang mereka bisa untuk mencegah non-perokok menggunakan vape. Karena pihaknya khawatir hal itu akan “menormalkan kembali merokok di masyarakat”.
Organisasi yang berbasis di Jenewa itu menekankan, bahwa upaya untuk mengatur rokok elektrik tidak boleh mengalihkan perhatian dari perang melawan merokok. Meskipun proporsi perokok telah turun di banyak negara, namun dengan pertumbuhan populasi berarti jumlah perokok masih tetap sangat tinggi.
“Tembakau bertanggung jawab atas kematian 8 juta orang per tahun, termasuk 1 juta dari perokok pasif,” demikian Direktur Promosi Kesehatan WHO. (kdnt)
About The Author
Trending
- 37Tel Aviv, KOBAR - Bonus BioGroup, sebuah perusahaan bioteknologi Israel, dilaporkan telah menyelesaikan studi awal tentang obat baru yang dikembangkannya untuk mengobati tekanan pernapasan akut dan mengancam jiwa pada pasien Covid-19. “Obat MesenCure, yang terdiri dari Sel Stromal Mesenchymal (MSC) aktif yang terisolasi dari jaringan adiposa donor sehat, ditemukan untuk…
- 34Jakarta, KOBAR - Republik Indonesia dilaporkan akan mendapatkan 108 juta dosis vaksin Covid-19 buatan GAVI-COVAX secara gratis dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin GAVI-COVAX merupakan vaksin yang dikembangkan oleh WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (GAVI). “Hari ini, Saya bersama Menteri Kesehatan menandatangani formulir part B, sebagai tindak lanjut permintaan Pemerintah…
- 33Presiden Jokowi: Pembelajaran Tatap Muka Akan Kita Mulai Awal September Ini Jawa Barat, KOBAR - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah telah mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar dan santri secara besar-besaran dan masif. Terutama di daerah-daerah yang tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi. Hal itu dilakukan, jelasnya, untuk…
- 32Menurut petunjuk World Health Organisation (WHO), untuk mempercepat proses penyembuhan dari Covid-19, tidak hanya dibutuhkan pengobatan serta penanganan yang tepat, tetapi juga pola makan yang baik. Bagi yang saat ini sedang dalam masa penyembuhan dari Covid-19. pastikan untuk mendapat asupan protein, cairan, vitamin, dan mineral yang lebih, agar proses penyembuhan…
- 32Manila, KOBAR - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam akan memenjarakan mereka yang menolak disuntik vaksin Covid-19, saat negara itu meningkatkan inokulasi untuk mencegah penyebaran varian delta yang sangat menular. "Jika Anda adalah orang yang tidak divaksinasi dan pembawa potensial. Maka untuk melindungi orang-orang, saya harus mengasingkan Anda di penjara," kata…
- 30Jakarta, KOBAR - Vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, kembali viral. Vaksin Covid-19 yang diklaim sebagai buatan anak negeri itu, kini mulai disuntikkan kepada para relawan, termasuk politikus senior Partai Golkar, Aburizal Bakrie. “Hari ini saya disuntik Vaksin Nusantara. Sampel darah saya sudah diambil duluan 8…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Komentar