Taliwang, KOBAR – Endemi malaria di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan masih tinggi. Terlebih, dinas kesehatan (Dinkes) setempat mencatat hingga bulan Oktober 2017 ini ada sekitar 198 kasus penyakit malaria indigenous atau malaria lokal yang ditangani. Tersebar di dua wilayah, meliputi 145 kasus di Kecamatan Brang Rea dan 36 kasus di Kecamatan Sekongkang.
“Kalau di Kecamatan Brang Rea sebarannya ada di Desa Tepas, Desa Moteng, Desa Lamuntet, dan Desa Bangkat Monteh. Sementara di Kecamatan Sekongkang penyebarannya hanya di satu desa saja yakni di Desa Tongo,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan penanggulangan penyakit, HM Yusfi SKM.
Menurutnya, dari 198 kasus yang ditangani tersebut, 60 persen penderitanya merupakan warga yang berasal dari luar daerah. Warga-warga itu berdomisili di wilayah-wilyah tersebut dan kesehariannya berprofesi sebagai penambang emas tradisional.
“Kita perkirakan warga-warga pendatang itu terjangkit malaria akibat terkena gigitan nyamuk malaria Anopheles di tempat kerjanya. Makanya, sebagai upaya pencegahan penularannya, warga–warga itu akan kita data dan diperiksa rutin, baik ketika pergi dan pulang menambang,” terangnya.
Meski begitu, kasus penyakit malaria yang cukup tinggi di kedua wilayah tersebut tidak sampai menelan korban jiwa. Ini karena pihak Dinkes setempat melalui Puskesmas yang ada cepat melakukan tindakan perawatan medis.
“Kami bersyukur meski penderitanya cukup banyak, tapi tidak ada satu pun di antara mereka yang meninggal,” imbuhnya.
Fenomena kasus malaria lokal di kedua wilayah tersebut menunjukkan Sumbawa Barat belum terbebas dari vektor nyamuk malaria. Padahal presiden Joko Widodo telah mencanangkan Indonesia sudah harus Bebas Malaria pada tahun 2030.
Oleh sebab itu, selain akan mendata dan memeriksa rutin para penambang pendatang tadi, pihaknya juga berupaya menggencarkan kegiatan penyuluhan dan penanganan penyakit malaria. Terutama dengan menggiatkan gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini diperlukan karena daerah penyebaran malaria biasanya kotor. Untuk meminimalisir penyebarannya, kita juga telah membagikan sedikitnya 12.600 kelambu anti malaria,” demikian Yusfi. (ktas)
Trending di KOBARKSB.com
- 51
- 48
Taliwang, KOBAR - Dinas Kesehatan (Dikes) meminta masyarakat untuk aktif melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta proaktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), karena dalam sepekan terakhir hujan cukup sering, sehingga dibeberapa lokasi mulai terlihat genangan air yang menjadi pemicu munculnya penyakit di masa pancaroba seperti sekarang ini. Penyakit yang…
- 48
Taliwang, KOBAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbawa Barat terus melakukan upaya untuk menekan angka penyakit Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di wilayah setempat. Berdasarkan data yang diperoleh, cakupan penemuan penderita HIV/AIDS sejak tahun 2008 sampai dengan bulan April 2017 mencapai 54 kasus. Dengan rincian HIV 30 kasus…
- 47
Sulaiman: Jangan Melulu Kunjungan Sana Sini, Kita Malah Diabaikan Taliwang, KOBAR - Musim tanam di penghujung tahun 2015 hingga permulaan tahun 2016 ini menjadi momen terberat bagi petani. Bagaimana tidak, fluktuasi cuaca menyebabkan intensitas hujan di Bumi Pariri Lema Bariri semakin jarang terjadi. Hal ini menyebabkan petani di sejumlah wilayah terancam…
- 46
Taliwang, KOBAR - Bantuan yang pernah diberikan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejak tahun 2005-2014 kepada masyarakat akan dilakukan identifikasi dan pelacakan keberadaannya untuk bisa memastikan manfaat setelah berada di tangan masyarakat itu sendiri. Bupati KSB, Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan menghadirkan seluruh pimpinan…
- 45
Taliwang, KOBAR - Industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergeliat dan bergerak maju, seiring semakin digenjotnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah. Tapi dampak dari geliat di Pulau Lombok, tidak memberi pengaruh berarti bagi Pulau Sumbawa, terutama Sumbawa Barat. Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan pencemaran…