Taliwang, KOBAR – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumbawa Barat melaporkan, bahwa masih banyak warga Sumbawa Barat yang lahannya masih belum memiliki sertifikat. Hingga saat ini, baru sekitar 33.000 bidang lahan saja yang sudah disertifikatkan. Itupun setelah Badan Pertanahan Negara (BPN) meluncurkan Proyek Nasional Agraria (PRONA) dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Benar, hingga saat ini masih ada sekitar 80.000 bidang tanah di Sumbawa Barat diperkirakan belum bersertifikat. Apabila dipersentasikan maka jumlahnya baru mencapi 47 persen saja,” ungkap Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumbawa Barat, Ir Jaka Purnomo.
Disebutkannya, masih banyaknya lahan masyarakat yang belum memiliki sertifikat tersebut bukan karena faktor minimnya kesadaran masyarakat, tetapi lebih kepada kemampuan biaya jika harus mengurusnya secara perorangan. Selain juga karena belum maksimalnya kemampuan pemerintah pusat dalam membiayai program Prona tersebut.
“Jadi itu yang menjadi penyebabnya, kalau menunggu program Prona, hanya dilakukan setahun sekali dan kuotanya juga terbatas,” timpalnya.
Sebenarnya untuk persoalan sertifikat tanah/lahan ini, selain PRONA ada jalur atau program lain yang sudah ditetapkan pihaknya yakni program swadaya. Dalam program ini masyarakat dapat melakukan pengajuan permohonan yang dilakukan secara swadaya.
“Permohon melalui program ini dikenai tarif jauh lebih ringan, sehingga dari segi biaya menjadi lebih murah dibanding mengurus secara individual,” demikian Jaka Purnomo. (ktas)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 61Taliwang, KOBAR - Pemerintah Pusat di tahun 2017 mendatang dikabarkan akan kembali menggulirkan program proyek operasi nasional agraria (Prona) untuk seluruh wilayah di Indonesia. Namun, untuk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kuota Prona hanya diberikan sebanyak 1.750 persil atau bidang saja. Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumbawa Barat, Ir Jaka Purnomo, membenarkan kuota…
- 58Taliwang, KOBAR - Merebaknya kasus pungutan liar (Pungli) selama proses penyelesaian Program Nasional Agraria (PRONA) 2016 di beberapa daerah di Indonesia, menjadi catatan penting pihak terkait. Kasus yang selama ini terjadi, menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Mengingat, sertifikasi lahan untuk masyarakat ini, sering dijadikan lahan basah bagi oknum kepala Desa dan…
- 55Taliwang, KOBAR - Rencana penghapusan dana aspirasi dewan yang didengungkan pemerintahan baru kabupaten Sumbawa Barat telah menimbulkan persepsi beragam dari sejumlah kalangan. Rencana itu bahkan menjadi “Bola Liar”, terlebih lembaga legislatif itu ditengarai belum mampu menempatkan dana aspirasi selama ini dengan adil. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Sumbawa Barat, M Nasir ST,…
- 55Taliwang, KOBAR - Sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir W Musyafirin MM meminta dilakukan penertiban terhadap Tanah Negara Blok Batu Nampar (TNBBN) yang berada di Desa Talonang Baru kecamatan Sekongkang, karena lahan itu akan menjadi lahan pengembangan dan perkebunan Sisal milik PT. Pulau Sumbawa Agro (PSA), sesuai arahan Dirjen P2KTrans…
- 53Taliwang, KOBAR - Momentum progress report bakal kembali dimanfaatkan oleh kandidat calon Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk mendeglarasikan diri. Kesempatan progress report tahun sebelumnya pernah dimanfaatkan wakil Bupati KSB, Drs H Mala Rahman untuk menyampaikan kesiapan berlaga pada pesta demokrasi yang akan dihelat pada tahun 2015 mendatang. Indikasi pemanfaatan momentum…
- 51Taliwang, KOBAR - Sertifikasi tanah masyarakat melalui legalisasi aset lahan, yang dicanangkan pemerintah pusat, terus mengalami peningkatan. Realisasi peserta Program Nasional Agraria (Prona) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pun mengalami kenaikan. Di tahun 2016, total sertifikat yang akan diterima masyarakat KSB melalui Prona cukup fantastis. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya menembus angka 6.400…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.