Taliwang, KOBAR – Minimnya jumlah penduduk yang berprofesi sebagai nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), ternyata menjadi salah satu kendala pemerintah setempat dalam mengakses program nasional, diantaranya, terbangunnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan Solar Pocket Dealer Nelayan (SPDN) di wilayah pesisir.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pengawasan Pulau-Pulau Kecil, Noto Karyono SP, mengatakan, SPBN dan SPDN merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk pemberdayaan nelayan.
“Tapi, kita belum bisa mengakses program itu karena jumlah nelayan yang ada di daerah ini terbilang sedikit. Totalnya hanya berjumlah 2.019 orang nelayan saja,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, SPBN dan SPDN dapat diperoleh jika memenuhi angka 10.000 nelayan, sesuai syarat yang ditetapkan Kementerian KKP.
“Memang program tersebut diperuntukkan bagi masyarakat nelayan, tetapi untuk dapat mengaksesnya, syarat utama yang menjadi ketetapan harus dipenuhi,” ujarnya.
Menurutnya, program SPDN dan SPBN digulirkan Pemerintah pusat, bertujuan untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang diharapkan memberikan pelayanan kepada masyarakat pesisir (nelayan, red) akan kebutuhan BBM dengan harga terbaik sesuai ketetapan pemerintah. Melalui program ini, beban hidup masyarakat pesisir diharapkan mampu ditekan sampai pada tingkat seminimal mungkin.
Saat ini, tambah Noto, armada perikanan tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat berjumlah kurang lebih 1.323 sampan atau perahu dengan ukuran panjang bervariasi (5 meter, 7 meter dan 9 meter). Sebagian besar bahkan terdiri dari perahu tanpa motor dan motor tempel dibawah 5 PK.
“Para nelayan yang menggunakan perahu motor tempel ini yang paling merasakan dampak kenaikan harga BBM. Apalagi bahan bakar yang digunakan jenis bensin,” imbuhnya.
Selama ini masyarakat pesisir pada umumnya memenuhi kebutuhan BBM bensin melalui pihak ketiga (pengecer), yang harganya sedikit lebih mahal dari harga ketentuan Pemerintah. Untuk itu program pembangunan SPDN dan SPBN ini dihadirkan guna membantu nelayan dan pembudidaya ikan skala mikro dan kecil dalam pemenuhan kebutuhan BBM.
Disinggung mengenai jumlah BBM yang di gunakan nelayan untuk kebutuhan mesin sampannya tesebut, Noto menjelaskan, nominal penggunaan per nelayan membeli 2 liter per hari atau sekali melaut. Dari jumlah itu jika dikalkulasikan dengan jumlah perahu atau sampan berpenggerak mesin tempel yang ada, maka ada sekitar 2,6 ton atau 2.600 liter bensin yang digunakan setiap harinya.
“Jadi, seluruh sampan yang beroperasi itu bahan bakarnya jenis bensin. Sementara BBM jenis solar hanya digunakan oleh kapal besar bermesin diatas 20-50 PK yang jumlahnya tidak seberapa,” pungkasnya. (kjon)
About The Author
Trending
- 41Poto Tano, KOBAR - Masyarakat Desa Tua Nanga menyambut kedatangan rombongan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dipimpin Sekda KSB, Dr Ir W Musyafirin MM dengan berlawas (berpantun, red). Sambutan masyarakat cukup meriah, lantaran menganggap bahwa tidak sering ada pejabat yang mengunjungi desa pesisir yang tergolong terisolir seperti Tua Nanga. Antusias…
- 40Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) tidak pernah mengeluarkan Andon atau surat keterangan nelayan yang melakukan penangkapan ikan dari kabupaten satu ke kabupaten lain yang bersifat sementara atau selama 30 hari dan bisa diperpanjang sesuai dengan Kepmen nomor 13 tahun 2009…
- 40Ahmad: Sudah Tahu Lahan Bermasalah, Malah Proyek Jalan Terus Taliwang, KOBAR - Proyek Rumah Apung di Desa Labuan Lalar Kecamatan Taliwang pasca rampung dikerjakan tahun 2015 lalu, hingga kini belum juga ditempati. Pasalnya, lahan atau tanah tempat rumah apung itu berdiri konon masih dipersoalkan beberapa pihak. Informasi yang berkembang, lokasi pembangunan…
- 39Taliwang, KOBAR - Pembangunan arena pacuan kuda di Kecamatan Poto Tano direncanakan akan dihapus pada saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun 2015. Rencana penghapusan itu sendiri telah diwacanakan oleh beberapa anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Alasan mengemuka sampai adanya wacana untuk menghapus anggaran sebesar Rp 3…
- 37Taliwang, KOBAR - Sebanyak 18 Desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan telah siap untuk menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak, Besok, Minggu, (7/10). 18 jabatan Kepala Desa tersebut akan diperebutkan oleh 56 orang Calon Kepala Desa. Pemerintah KSB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD), menyatakan telah mempersiapkan…
- 36Orang banyak mengira kalau Sumba itu adalah Sumbawa, padahal kan beda daerah. Tulisannya saja sudah beda apalagi tempatnya. Sumbawa berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini dibatasi oleh Selat Alas di sebelah barat (memisahkan dengan Pulau Lombok). Umumnya orang yang sudah bosan ke Bali biasanya mengunjungi Pulau Lombok,…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Komentar