“Sampel Air Dibawa Ke Lab UGM”
Taliwang, KOBAR – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan melakukan uji laboratorium terhadap dugaan tercemarnya beberapa aliran sungai di wilayah setempat. Dugaan tercemarnya aliran sungai tersebut dikarenakan maraknya aktifitas proses pemurnian emas tambang rakyat yang dimungkinkan menggunakan merkuri.
Kepala Dinas ESDM KSB, Ir H Muslimin HMY, menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan uji sampel air yang diambil dari beberapa aliran sungai yang ada di sejumlah titik. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah air sungai itu benar-benar tercemar atau tidak.
“Termasuk juga untuk mengetahui besaran merkuri yang terkandung di dalam air sungai tersebut,” katanya.
Meski sebelumnya, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumbawa Barat dilaporkan juga sudah melakukan uji sample air di beberapa aliran sungai yang ada. Bahkan hasil uji sample badan ini menemukan indikasi kandungan merkuri yang terpapar di dalam air.
“Kita akan melakukan uji laboratorium untuk mengetahui apakah sungai-sungai tersebut sudah tercemar atau tidak,” ungkapnya.
Uji sampel yang akan dilakukan tersebut akan diambil dari beberapa aliran sungai yang ada, diantaranya, air sungai Brang Rea, Brang Ene, Danau Rawa Lebo Taliwang dan sungai Seteluk. Sampel air di titik itu diambil karena aktifitas tambang rakyat terindikasi banyak berlangsung di lokasi tersebut.
“Dalam hal uji lab ini, kita akan melibatkan tim dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta. Tim ini yang melakukan penelitian hingga uji sampel kandungan air tersebut,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai kemungkinan adanya kandungan merkuri di beberapa aliran sungai itu, ia enggan menanggapinya. Ia hanya menyatakan, kandungan merkuri baru dapat diketahui setelah hasil resmi lab dikeluarkan Tim tersebut.
“Jadi, untuk sementara ini, kami masih menunggu hasil lab. Kami juga tidak mau berspekulasi mengenai hal itu,” tukasnya.
Menurutnya, apabila uji lab tersebut nantinya menunjukkan hasil positif, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah segera menindaklanjutinya.
“Entah nantinya seperti akan memberikan himbauan kepada para penambang, atau dilakukan upaya lainnya,” pungkasnya. (ktas)
Trending di KOBARKSB.com
- 52
"Masyarakat Yang Terlibat PETI Balik Nantang" Taliwang, KOBAR - Beberapa waktu lalu, sosialisasi penutupan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), gencar dilakukan oleh Pemerintah Daerah setempat. Kegiatan tersebut melibatkan semua pihak, yang terkait dengan PETI. Kendati demikian, berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah,…
- 49
Taliwang, KOBAR - Maraknya Penambangan Tanpa Izin (PETI) kurun waktu terakhir ini, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kelabakan dan dipaksa untuk putar otak. Maklum dampak lingkungan yang ditimbulkan PETI sangat meresahkan dan berimbas panjang. Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, belum lama ini, menyampaikan, bahwa dirinya baru…
- 49
Taliwang, KOBAR - Industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergeliat dan bergerak maju, seiring semakin digenjotnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah. Tapi dampak dari geliat di Pulau Lombok, tidak memberi pengaruh berarti bagi Pulau Sumbawa, terutama Sumbawa Barat. Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan pencemaran…
- 48
Taliwang, KOBAR - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mengantongi hasil uji laboratorium terkait tingkat pencemaran air sungai di wilayah setempat. Hasil uji lab tersebut menyebutkan beberapa aliran sungai sudah terpapar limbah merkuri. Kepala Dinas ESDM, melalui Kasi Penambangan Umum, Trisman ST MM, menyatakan, hasil laboratorium yang dilakukan…
- 45
Taliwang - Penyelesaian terhadap Penambangan Tanpa Ijin (PETI) yang selama ini berlangsung dan terindikasi kuat berakibat pada rusaknya lingkungan menuai pro dan kontra. Sehingga langkah dialog adalah pilihan bijak yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Sumbawa Barat saat menerima massa pro PETI di halaman…
- 44
Sikap pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang mendesak Para Penambang tanpa ijin (PETI) alias pelaku gelondong untuk menutup aktifitas mereka secara total paling lambat 20 April mendatang, bahkan mengancam akan menutup paksa jika surat edaran pemerintah tidak digubris, akhirnya memicu perlawanan masyarakat, terutama warga yang menggantungkan hidupnya dari aktifitas gelondong di daerah…