Taliwang, KOBAR – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui instansi terkait mulai memberikan perhatian serius terhadap Desa Mantar Kecamatan Poto Tano. Usai Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) menggaungkan potensi paralayang di desa setempat, Kini giliran Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) setempat yang mulai memberikan perhatian dengan menyiapkan 100 hektar lahan untuk ditanami kelapa.
Sekretaris Dinas Hutbuntan Sumbawa Barat, Drs Agus Bajuri, mengatakan, potensi Desa Mantar memang tak bisa diragukan lagi khususnya paralayang. Tetapi, kehadiran ribuan pohon kelapa di Desa Serdadu Kumbang itu nantinya juga akan memiliki manfaat yang saling berkaitan, termasuk untuk memberdayakan masyarakat dan menggerakkan usaha kecil sekaligus memperkenalkan potensi perkebunan.
“Ketika ada event di Desa Mantar, peserta lomba ataupun masyarakat bisa mampir sejenak untuk sekedar minum air kelapa. Karena memiliki dua manfaat, penonton maupun atlet bisa memulihkan tenaga melalui nutrisi kelapa dan nilai ekonomis bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa masyarakat setempat setuju bahkan cukup antusias dengan kehadiran program tersebut. Artinya, lahan yang tidur bisa dimanfaatkan dan mendatangkan penghasilan sehingga feedbacknya bisa dirasakan masyarakat.
“Kita manfaatkan luas lahan agar mendatangkan suatu penghasilan baru bagi masyarakat sekaligus membantu peningkatan dan perbaikan ekonomi,” tukasnya.
Agus menegaskan, bahwa pihaknya dipastikan akan segera mewujudkannya. Pada tahun 2016 ini pihaknya akan segera action, agar yang dicita-citakan segera terlihat dan tidak hanya janji semata.
“Kita segera action bahkan mencoba menentukan waktu yang tepat. Bila perlu tanam serentak,” semangatnya.
Disinggung jenis kelapa yang akan ditanam, Agus menjawab, pihaknya masih mencari jenis kelapa yang cocok dan bisa menyesuaikan dengan iklim yang ada di Desa Mantar.
“Ada banyak jenis bibit kelapa. Bibit sebelum didatangkan, kita teliti lebih dulu agar penanaman hinga pertumbuhannya bisa sukses,” pungkasnya. (kjon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 41“7-10 April, Mantar Fly and Fun” Poto Tano, KOBAR - Puluhan atlet paralayang lokal, regional dan nasional yang tergabung dalam Mantar Paragliding Club (MPC) menggelar kegiatan bertajuk Mantar Fly and Fun (MFF). Kegiatan yang bertujuan menggaungkan nama Desa Mantar untuk dikenal secara Nasional, sekaligus menginisiasi Mantar Menyapa Indonesia. Penasehat Mantar Paragliding Club…
- 39Abdul Razak: Kita Tak Bisa Selalu Mengandalkan Newmont Taliwang, KOBAR - Pengembangan terhadap Desa Mantar Kecamatan Poto Tano sebagai desa tujuan wisata, nampaknya menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Desa yang mulai menasional namanya melalui spot paralayang, hasil tenun dan Desa wisata budaya tersebut, membuat pemerintah harus menyusun sebuah rencana…
- 37Taliwang, KOBAR - Serapan anggaran untuk program pengembangan dan penataan Desa Budaya Mantar dinilai masih minim. Hal itu memunculkan tudingan miring dari anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dimana pemerintah dinilai tidak konsisten dan tidak mampu melaksanakan program yang cukup getol ingin dikembangkan. Anggota DPRD KSB, Hasanuddin, beberapa waktu lalu mengatakan,…
- 35Sumbawa Besar - Membangun sinergi dan connecting dalam membangun NTB adalah sebuah keharusan. Untuk mewujudkan sinergi itu Pemerintah Provinsi NTB menggelar rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi NTB dan Bupati/ Walikota Se-NTB di Sumbawa Besar pada selasa, 19 Juni 2012 dipimpin langsung oleh Gubernur NTB dan bertindak sebagai moderator adalah Wakil…
- 35Poto Tano, KOBAR - Spot Paralayang yang ada di Desa Mantar, nampaknya tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, beberapa atlet paralayang (Paraglider) berani menyebutkan bahwa spot paralayang di wilayah tersebut sangat mirip dengan spot The Blue Lagoon, Oludeniz, di Turki. Salah satu paraglider Indonesia yang berhasil menjuarai event Internasional paralayang tiga…
- 35Taliwang, KOBAR - Industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergeliat dan bergerak maju, seiring semakin digenjotnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah. Tapi dampak dari geliat di Pulau Lombok, tidak memberi pengaruh berarti bagi Pulau Sumbawa, terutama Sumbawa Barat. Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan pencemaran…
KAMI SEBAGAI MASYRAKAT MANTAR SANGAT MENGAPRESIASI RENCANA PEMDA TETAPI SEBAGAI DESA PARIWISATA PARALAYANG DI KSB KETERSEDIAAN AIR MENJADI HAL YANG SANGAT PENTING DIPERHATIKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PENGUNJUNG KARENA CALON PENGUNJUNG SECARA OTOMATIS KETERSEDIAN AIR AKAN MENJADI PERTIMBANGANNYA .