Taliwang, KOBAR – PT Wirata Karya Bakti (PTWKB) diketahui belum mengantongi ijin untuk pemanfaatan ruang, namun perusahaan milik Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris itu sudah melakukan aktifitas dengan pembukaan akses jalan menuju pantai Sebatik yang merupakan salah satu objek wisata pantai yang cukup indah dan menawan di Kertasari.
Penelusuran yang dilakukan media ini, melihat akses jalan yang dikerjakan pihak perusahaan bisa menghabiskan anggaran miliaran rupiah, karena pembukaan akses jalan dilakukan pada sisi gunung menuju pantai Sebatik, bahkan terlihat di lokasi ada pembangunan helipad, sehingga untuk saat ini bisa dipastikan bahwa perusahaan cukup serius untuk mengembangkan objek wisata tersebut.
Informasi yang diterima media ini, pihak perusahaan telah berhasil melakukan pembebasan lahan untuk dikuasai dalam rangka mensukseskan program pengembangan objek tersebut hingga mencapai 47 hektar. Tanah yang dikuasai itu milik masyarakat lokal dan untuk saat ini sudah dibawah penguasaan WNA dengan menggunakan nama salah seorang mitranya asal Bali.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMPPT), Drs Hajamuddin MM, yang sempat dikonfirmasi media ini membenarkan jika perusahaan yang memiliki keinginan untuk mengelola pantai Sebatik itu belum mengantongi ijin, namun perusahaan sudah melakukan proses untuk mendapatkan ijin. “Ijin memang sampai saat ini belum ada, karena masih dalam proses,” akunya.
Hajam sapaan akrabnya mengakui jika perusahaan sudah melakukan aktifitas di lokasi yang sudah menjadi lahan milik perusahaan. Menurutnya, aktifitas yang dilakukan itu memang tidak diberikan ijin, tetapi juga tidak dilarang oleh pemerintah, karena yang dilakukan adalah bagian atau proses dalam mensukseskan program perusahaan. “Apa yang dilakukan perusahaan itu bisa menjadi bukti bahwa memang ada keseriusan untuk melakukan pengembangan objek wisata Kertasari,” lanjutnya.
Kades Kertasari, Burhanuddin SH, yang pernah dikonfirmasi terkait dengan adanya aktifitas pembukaan akses jalan menuju pantai Sebatik mengaku, sangat mendukung aktifitas tersebut, hanya saja persoalan pemberian ijin adalah kewenangan pemerintah Kabupaten. “Masyarakat tidak merasa dirugikan dengan adanya aktifitas perusahaan tersebut, sehingga tidak ada yang keberatan bahwa mendukung, karena akan berdampak positif bagi daerah dan masyarakat kertasari,” ungkapnya.
Masih keterangan Burhanuddin, lahan yang dikelola untuk pembukaan akses jalan merupakan milik perusahaan untuk saat ini, karena didapat dengan cara legal atau dibayar secara langsung kepada masyarakat pemilik dan disampaikan juga bahwa perusahaan sudah menyampaikan beberapa komitmen kepada pemerintah desa dan masyarakat tentang dukungan terhadap pembangunan desa, termasuk akan memprioritaskan tenaga kerja lokal nantinya.
“Salah satu opsi yang menjadi kesepakatan antara pemerintah desa dengan pihak perusahaan adalah, masyarakat akan diberikan akses untuk melakukan aktifitas jual barang-barang yang akan dibutuhkan oleh para wisatawan yang menjadi tamu perusahaan nantinya dan pihak perusahaan siap mendukung pembangunan Desa Kertasari,” bebernya.
Data awal yang diterima media ini, pekerjaan pembukaan akses jalan itu sendiri dilakukan dibawah pengawasan WNA atau yang ditunjuk tenaga tekhnis adalah WNA asal Australia, pekerjaan dilakukan selama tiga bulan dan saat ini dianggap sudah rampung, sehingga tidak lagi terlihat ada aktifitas.
Sementara WNA yang sering berada di lokasi untuk melakukan pengawasan sebanyak lima orang bule asal Inggris, namun beberapa orang yang berada di lokasi tidak bisa memberikan keterangan terkait dengan aktifitas pekerjaan yang dilakukan, karena mereka hanya diberikan tugas untuk melakukan pembersihan areal yang sedianya akan menjadi lokasi pembangunan 43 cottage. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 44Taliwang, KOBAR - Pengembangan obyek wisata Sebatik di Desa Kertasari yang akan dilakukan PT Wirata Karya Bakti (PTWKB) diduga ada masalah dengan lahan yang dikuasai, dimana ada areal lahan seluas 27.000 m2 atau 2,7 hektar yang merupakan Hak milik H Khairuddin yang belum dibebaskan, sehingga muncul tudingan telah terjadi penyerobotan tanah.…
- 39“Dijadwalkan Akan Dihuni Pada Oktober 2016” Taliwang, KOBAR - Meski pengerjaannya telah rampung beberapa bulan lalu, nyatanya proyek Rumah Apung Labuan Lalar yang penganggarannya dibiayai dari APBN 2015 lalu, diindikasikan tidak mengedepankan kualitas. Pasalnya, saat ini fisik bangunan rumah itu sudah mulai menunjukkan kerusakan di beberapa bagian. Kepala Bagian Pemerintahan…
- 39
- 37Taliwang, KOBAR - Salah seorang Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) yang santer disebut akan mendampingi Dr Ir W Musyafirin MM pada Pilkada Desember 2015 mendatang adalah politisi Partai Bulan Bintang (PBB), H Amir Ma’ruf Husein MM. Saat ditemui media ini di kediamannya kemarin, mengaku siap, jika diberikan kepercayaan oleh partai untuk dipasangkan…
- 37Taliwang, KOBAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan masih belum menyelesaikan piutang Dana Bagi Hasil (DBH) tahun 2016 lalu kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Dari sekitar Rp 43 miliar lebih piutang DBH yang dimiliki, Pemprov baru hanya membayar setengah dari besaran piutang itu. Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan…
- 36Taliwang, KOBAR - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) telah mendapatkan jatah anggaran di APBD KSB 2015, sebesar Rp 1 miliar untuk penataan Desa Mantar dan Lebo Taliwang. Kepala Disparekraf Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H Taufiqurrahman SIP MM, kepada media ini rabu 10/12 kemarin mengatakan, uang yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.