“Dinas Kesehatan Diminta Tidak Tutup Mata”
Taliwang, KOBAR – Tidak berselang lama setelah ribut-ribut soal urusan izin usaha toko modern di Sumbawa Barat. Retail modern kembali disorot soal penjualan obat yang diduga tanpa pengawasan yang ketat dari pihak berwenang.
“Beberapa hari yang lalu saya coba jalan-jalan ke Alfamart. Anak saya yang masih kecil kadang minta dibeliin sesuatu di sana, walau kami sendiri punya toko. Tapi di sana lebih dingin karena ada AC-nya. Berjalan dari rak ke rak, saya tiba-tiba kaget ketika lewat sebuah rak yang isinya obat. Dalam hati saya, kok Alfamart jual obat? Bukankah obat hanya bisa beredar di fasilitas kefarmasian, yaitu, toko obat dan apotek?,” tutur Wahyu Firmansyah, Pemilik Toko Obat di Kecamatan Seteluk, Rabu, (10/3).
Menurutnya, Jika memang obat bisa dijual bebas, ngapain dirinya harus bayar asisten apoteker tiap bulan buat urus izin toko obat. Tak hanya di Alfamart, kata Wahyu, di toko-toko biasa pun obat dijual bebas.
“Ini tentu persaingan tidak sehat. Ada biaya sewa asisten apoteker yang saya keluarkan tiap bulan, sementara mereka seenaknya berjualan. Ngapain juga dibuka kuliah jurusan kefarmasian, jika Apoteker dan asisten apoteker tidak dihargai ijazahnya,” cetusnya, kesal.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1.331/2002, tentang peredaran eceran obat, sambungnya, penjualannya hanya diizinkan pada Apotek dan toko obat yang mengantongi izin saja. Sehingga para apoteker, kisahnya, pernah mendesak BPOM dan Kemenkes untuk menertibkan penjualan obat di Minimarket.
“Saya lalu teringat ketika pihak Dinas Kesehatan datang memberi pembinaan di toko kami. Ada obat Albothyl (sariawan) yang keselip terkirim karena kesalahan PBF. Oleh Dinkes, saya harus mengeluarkan obat itu dari toko karena Albothyl termasuk dalam golongan obat keras (label merah). Begitu tegasnya mereka kepada toko saya yang punya izin ini,” beber Wahyu.
Untuk diketahui, tambahnya, ada perbedaan antara toko obat dan apotek mengenai jenis obat yang bisa dijual. Apotek bisa menjual segala macam jenis obat. Sementara Toko Obat, hanya bisa menjual obat sampai yang berlabel biru saja.
“Tapi di sini tampaknya sudah kelewatan bebasnya. Beberapa toko biasa, toko sembako, toko kelontong, berjualan obat secara terang-terangan. Saya tidak tahu, apakah tidak ada sidak atau bagaimana. Apakah dinas itu hanya mengurus masalah di kantor atau di dalam masyarakat? Coba turun ke lapangan pak! Lihat persaingan tidak sehat di lapangan!,” tutup Wahyu Firmansyah, sambil mengelus dada. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 40“Puluhan Karyawan Terancam PHK” Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pada Selasa (8/10), telah menerbitkan surat penghentian sementara terhadap seluruh gerai Indomaret yang beroperasi di KSB. Sebanyak lima gerai Indomaret disegel. Kelima gerai itu adalah; 1. Toko Indomaret…
- 39“Indomaret dan Alfamart Dianggap Ingkar” Taliwang, KOBAR - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan akan memanggil manajemen toko modern Alfamart dan Indomaret dalam kaitan meminta kejelasan komitmen pihak toko ritel modern tersebut dalam memasarkan produk home industri lokal Sumbawa Barat. Kepala Badan BPMPPT melalui Kepala…
- 36Seteluk, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM, beberapa waktu lalu mengaku mendukung dan memberikan rekomendasi pembangunan pasar modern di bumi pariri lema bariri, baik itu Alfamart maupun Indomaret, tetapi tidak seluruh kecamatan yang diberikan persetujuan. Kecamatan yang diberikan rekomendasi hanya kecamatan Poto Tano dan…
- 33Setelah Alfamart sukses bercokol di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), jaringan toko modern milik Indomaret pun tak mau ketinggalan. Indomaret berencana membangun 23 gerai di seantero Bumi Pariri Lema Bariri. Hal itu terkuak dalam permohonan izin yang telah dilayangkannya ke Pemerintah KSB. Salah satu bukti kuat lainnya, pihak Indomaret telah melaksanakan…
- 32Taliwang, KOBAR - Pertumbuhan Toko Modern di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sungguh tak bisa terbendung. Di beberapa titik strategis, sejumlah toko modern itu bahkan marak terbangun. Hal ini mengundang keprihatinan Forum Lintas Pemuda Peduli Sumbawa Barat (FLPPSB) yang menilai keberadaan toko Modern itu secara perlahan ingin menginvasi sektor perdagangan kecil di…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.