“Babinsa Taliwang Bantu Petani Selamatkan Padi”
Taliwang, KOBAR – Akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari lalu, mengakibatkan luapan air saluran Danau Lebo Taliwang naik, dan menggenangi padi milik warga sekitar. Akibatnya, puluhan hektar sawah milik petani Kelurahan Sampir terendam banjir, dan hampir dipastikan gagal panen.
Nasrullah (49), Petani, warga Kelurahan Sampir, kepada awak media ini, Kamis, (25/2), mengaku sedih dengan kondisi sawahnya yang tergenang air. Apalagi di tengah himpitan ekonomi karena pandemi yang berkepanjangan. Ia memastikan bahwa hasil panennya kali ini jauh sekali dari hasil sebelumnya.
“Banjir ini akibat luapan air danau lebo yang diguyur hujan lebat beberapa hari lalu. Banjir merendam padi yang siap dipanen dan merusak jalan, serta rumah warga,” tuturnya.
Seorang petani lainnya, Usman (40), juga mengalami nasib yang sama. Padi yang baru dipanen kemarin terendam banjir.
“Padahal padi itu adalah harapan kami untuk memenuhi kebutuhan pangan kami sehari-hari. Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu kami,” ujar Usman.
Kendati demikian, Serka Junaidi, Babinsa Kelurahan Sampir, Koramil 1628-01/Taliwang, terus melakukan pendampingan warga binaan kelompok tani lingkungan muhajirin Kelurahan Sampir yang hasil panen terendam banjir.
Hal tersebut disampaikan oleh Dandim 1628/SB, Letkol Czi Sunardi ST MIP, melalui Danramil 01 Taliwang, Kapten Inf Nyoman Suarka.
Dalam mendukung program ketahanan pangan terutama di masa pandemi Covid-19 ini, kata Nyoman Suarka, ia mengajak kepada seluruh Babinsa jajaran Koramil 01 Taliwang Kodim 1628/SB, untuk selalu membantu para petani di wilayah binaan dengan melakukan pendampingan ketahanan pangan.
“Pendampingan seperti yang dilakukan Babinsa Kelurahan Sampir Serka Junaidi ini bertujuan membantu kesulitan, dan mempercepat proses panen padi yang terendam banjir akibat curah hujan tinggi di wilayah Sumbawa Barat,” kata Danramil Taliwang.
Selama pendampingan itu juga, jelasnya, dilakukan edukasi kepada para petani terkait protokol kesehatan Covid-19, dalam upaya mencegah penyebarannya. Dengan demikian, Ia berharap agar para petani akan tetap produktif dalam setiap aktivitasnya dan tidak terpapar Covid-19.
“Semoga hasil produksi padi dan kesejahteraan para petani di Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang dapat meningkat. Dan semoga ketahanan pangan kita tetap terjaga,” pungkas Kapten Inf Nyoman Suarka. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 45Taliwang, KOBAR - Merebaknya kasus gagal panen di wilayah Kecamatan Brang Ene beberapa waktu lalu, membuat pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berencana memproteksi petani melalui asuransi khusus. Asuransi yang digulirkan pemerintah KSB kepada petani ini, merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah guna mengganti kerugian petani jika mengalami gagal panen. Kepala Dinas Kehutanan…
- 42Taliwang, KOBAR - Harga jual gabah petani diprediksi akan terus anjlok, mengingat pada minggu pertama April ini bakal ada aktifitas panen, sehingga jumlah produksi terus bertambah, sementara sampai saat ini harga jual gabah kering panen sudah jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Informasi terakhir yang diterima media ini, harga…
- 40Taliwang, KOBAR - Mayoritas Petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dikabarkan tak tertarik untuk melakukan budidaya kedelai, sebab hasilnya dianggap sangat jauh dari menguntungkan. Minat petani menanam kedelai yang rendah ini tercermin dari terus tidak terealisasinya target tanam dan produksi komoditas ini, seperti yang telah dipatok Dinas Pertanian Perkebunan dan…
- 36Ditariknya sejumlah kewenangan penyuluhan ke Provinsi, membuat masyarakat di Kabupaten/Kota ketar ketir. Bagaimana tidak, dulu ketika penyuluh di bawah koordinasi Kabupaten saja masih dipandang belum optimal. Apalagi kalau rentang jarak koordinasinya semakin jauh. Belum lagi, ketika hubungan antara Kabupaten/Kota tidak terjalin baik. Sejarah mencatat, bahwa Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)…
- 36Taliwang, KOBAR - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyebabkan sebagian besar lahan pertanian di KSB mengalami puso. Belum lagi ancaman banjir, dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sulit ditebak, membuat para petani rawan gagal panen. Oleh karena itu, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) setempat, mengupayakan…
- 32“Hanya Bisa Andalkan Jukung” Brang Rea, KOBAR - Petani yang berada di Dusun Ponjok, Desa Sapugara Bree, Kecamatan Brang Rea, selama ini kesulitan untuk mengangkut gabah hasil panen, karena antara lahan pertanian dengan pemukiman dipisah oleh sungai Brang Rea. Untuk mengangkut gabah hasil panen, termasuk gabah yang sudah dijemur, petani setempat…