Taliwang, KOBAR – Mayoritas Petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dikabarkan tak tertarik untuk melakukan budidaya kedelai, sebab hasilnya dianggap sangat jauh dari menguntungkan. Minat petani menanam kedelai yang rendah ini tercermin dari terus tidak terealisasinya target tanam dan produksi komoditas ini, seperti yang telah dipatok Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP) setempat, setiap musim tanam.
“Saking rendahnya minat petani untuk menanam kedelai, terpaksa bantuan bibit kedelai untuk petani dari pemerintah diuangkan. Karena dikhawatirkan, berdasarkan pengalaman kami tahun sebelumnya, ketika bantuan bibit telah disiapkan, namun saat mau dibagikan, justru tidak mau ditanam,” ungkap Syaiful Ulum SP, Kepala Bidang Tanaman Pangan, DPPP KSB, kepada awak media ini.
Tahun ini, menurut Syaiful, bantuan bibit kedelai diuangkan sebesar Rp 1.000.552.000, untuk luas lahan 1.051 Ha, yang tersebar di 55 kelompok tani (Poktan). Dengan rincian, 45 Poktan di Kecamatan Seteluk, 5 Poktan di Kecamatan Taliwang, 1 Poktan di Kecamatan Brang Ene, 1 Poktan di kecamatan Jereweh, 2 Poktan di Kecamatan Seteluk, dan 1 Poktan di Kecamatan Maluk.
“Proses pencairan anggaran ini cukup lama. Namun di sela waktu proses pencairan, beberapa lahan yang seharusnya siap untuk ditanami kedelai ternyata tidak bisa ditanami, sebab kondisi lahan yang tidak mungkin untuk ditanam. Sehingga proses menanam bibit kedelai ini kerap kali terganggu. Namun tidak semua penerima bantuan bibit kedelai ini gagal menanam,” jelas Syaiful.
Ia pun menambahkan, bahwa bantuan bibit Kedelai yang diberikan dalam bentuk uang itu ditransfer langsung oleh Pemerintah ke rekening masing-masing Poktan melalui Bank BNI. Meskipun demikian, untuk mencairkan uang tersebut, harus terlebih dahulu mengantongi rekomendasi dari DPPP KSB.
“Proses pencairan dana bantuan kedelai ini diawasi dan direkomendasikan oleh Dinas. Sebab setelah anggaran masuk, kami menyampaikan kepada kelompok tani bahwa dananya sudah masuk, dan ketua Poktan akan mengajukan nama petani yang siap menanam, sehingga baru lah uang itu dapat dicairkan. Namun sejauh ini, tidak semua kelompok petani kedelai yang ada siap untuk menanam, sehingga dana yang sudah masuk rekening terpaksa kami alihkan,” demikian Syaiful Ulum, Kabid Tanaman Pangan, DPPP KSB. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 64Minat petani menanam kedelai di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan masih sangat rendah, yang tercermin dari terus tidak terealisasinya target tanam dan produksi komoditas itu, seperti yang telah dipatok Dinas Pertanian KSB. Hal inilah yang membuat kebutuhan masyarakat atas pangan ini terpaksa dipasok dari luar daerah. Bahkan karena hampir merata…
- 55Taliwang, KOBAR - Merebaknya kasus gagal panen di wilayah Kecamatan Brang Ene beberapa waktu lalu, membuat pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berencana memproteksi petani melalui asuransi khusus. Asuransi yang digulirkan pemerintah KSB kepada petani ini, merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah guna mengganti kerugian petani jika mengalami gagal panen. Kepala Dinas Kehutanan…
- 55“Petani Minta Dibantu Pemerintah” Taliwang, KOBAR - Petani yang menjadi korban kekeringan pada beberapa lokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berharap ada bantuan pemerintah atas kerugian mereka, karena tidak bisa melakukan panen terhadap padi yang ditanam. Bantuan yang diharapkan itu bisa dalam bentuk benih atau pupuk, agar bisa dipergunakan pada musim…
- 53Sulaiman: Jangan Melulu Kunjungan Sana Sini, Kita Malah Diabaikan Taliwang, KOBAR - Musim tanam di penghujung tahun 2015 hingga permulaan tahun 2016 ini menjadi momen terberat bagi petani. Bagaimana tidak, fluktuasi cuaca menyebabkan intensitas hujan di Bumi Pariri Lema Bariri semakin jarang terjadi. Hal ini menyebabkan petani di sejumlah wilayah terancam…
- 53Taliwang – Sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja para penyuluh di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diakui Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Peternakan (BP4K), Ir HM Alimin, sangat minim. Meskipun sarana pendukung tergolong minim, namun kinerja yang ditunjukkan sudah cukup maksimal. Hal itu dapat dilihat dengan capaian panen petani pada…
- 51“Hanya Bisa Andalkan Jukung” Brang Rea, KOBAR - Petani yang berada di Dusun Ponjok, Desa Sapugara Bree, Kecamatan Brang Rea, selama ini kesulitan untuk mengangkut gabah hasil panen, karena antara lahan pertanian dengan pemukiman dipisah oleh sungai Brang Rea. Untuk mengangkut gabah hasil panen, termasuk gabah yang sudah dijemur, petani setempat…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.