Brang Rea, KOBAR – Untuk memastikan Musim Tanam (MT) kedua tahun 2020, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA), Pulau Sumbawa melakukan rehabilitasi saluran irigasi yang rusak akibat diterjang banjir, di Desa Sapugara Bree, Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat, pada Minggu (19/4) pagi tadi.
“Kita perbaiki saluran irigasi untuk memperlancar kesediaan air sawah petani yang rusak akibat timbunan tanah dan kayu” kata Kepala BPSDA Pulau Sumbawa, Med Manjarungi.
BPSDA sendiri melibatkan Persatuan Petani Pemakai Air (P3A), serta pemerintah Desa Sapugara Bree. Ini dilakukan agar saluran iragasi menjadi lancar, dan bisa mengairi sawah petani sekitar saluran irigasi tersebut.
Upaya kerjasama dan sinergi dengan P3A, pemerintah Desa serta kelompok tani kerap dilakukan BPSDA untuk menjaga keberlangsungan aset serta mendorong partisipasi masyarakat pertanian kita.
“Ini sederhana mas. Tapi sangat berpengaruh. Mereka para petani kita harap mau ikut menjaga, memelihara dan memiliki aset aset irigasi bantuan pemerintah untuk terus dimanfaatkan secara berkesinambungan untuk petani. Ini juga membantu meringankan kerja pemerintah provinsi,” terangnya.
Ada juga aliran irigasi yang menjadi tanggung jawab Daerah, namun yang diperbaiki saat ini adalah tanggung jawab BPSDA Dinas PU Provinsi NTB. Gotong royong dilakukan untuk memastikan fungsi irigasi berjalan lancar dan tidak menganggu aktifitas tanam petani.
Sebelumnya, BPSDA Pulau Sumbawa telah kelakukan perbaikan Gorong-gorong drum, untuk memperlancar Daerah Irigasi (DI), kompleks ‘Orong Bawa’ Desa Marente, Kecamatan Alas, Sumbawa Besar, yang putus akibat banjir. (kras)
About The Author
Trending
- 40Taliwang, KOBAR - Daerah irigasi (DI) yang tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berjumlah 38 saluran, namun anggaran yang tersedia melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melakukan perbaikan dan rambasan terhadap rumput maupun pembersihan saluran irigasi hanya tersedia untuk 17 daerah irigasi. Lucunya lagi, dalam Daftar Pengguna Anggaran (DPA) justru ditetapkan…
- 40Taliwang, KOBAR - Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) saat ini sedang mempersiapkan lahan sekitar 6 ribu hektar yang akan dipergunakan untuk penanaman kedelai, karena di tahun 2015 ini petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan mendapatkan kucuran dana bantuan program pemerintah pusat melalui Dirjen Tanaman Pangan pada Kementerian Pertanian khusus…
- 39Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) harus memiliki data petani yang terkena dampak kekeringan, jadi pendataan yang harus dilakukan bukan sekedar luas lahan dan lokasi yang merasa dampak kekeringan, termasuk harus ada kesanggupan pemerintah untuk memberikan bantuan kepada mereka yang merasakan dampak kekeringan. “Petani yang menjadi korban atau yang…
- 37Taliwang, KOBAR - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) telah mendapatkan jatah anggaran di APBD KSB 2015, sebesar Rp 1 miliar untuk penataan Desa Mantar dan Lebo Taliwang. Kepala Disparekraf Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H Taufiqurrahman SIP MM, kepada media ini rabu 10/12 kemarin mengatakan, uang yang tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja…
- 34Brang Ene, KOBAR - Proses pra pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, terus berjalan. Namun jalan untuk mewujudkan pembangunan bendungan terbesar kedua di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu tidak mudah. Aneka persoalan mewarnai, terutama sosialisasi kepada masyarakat terdampak. Pada acara sosialisasi pembebasan lahan terkait pembangunan bendungan…
- 33Brang Ene – Berbekal peralatan manual, dan pengelolaan seadanya, petani aren Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat tetap eksis sampai saat ini. Namun disayangkan, ternyata belum pernah tersentuh oleh program stimulus ekonomi pemerintah daerah setempat. A Rahman (47), petani aren Mataiyang dan beberapa orang temannya, mengemukakan, setiap harinya…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Komentar