Proses Pembebasan Lahan Bendungan Tiu Suntuk Tersendat

Proses Pembebasan Lahan Bendungan Tiu Suntuk Tersendat

tiu-suntuk-1

Brang Ene, KOBAR – Proses pra pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, terus berjalan. Namun jalan untuk mewujudkan pembangunan bendungan terbesar kedua di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu tidak mudah. Aneka persoalan mewarnai, terutama sosialisasi kepada masyarakat terdampak.

Pada acara sosialisasi pembebasan lahan terkait pembangunan bendungan tiu suntuk yang dihadiri Sekcam Brang Ene, Kepala Desa Mujahidin, Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sumbawa Barat, perwakilan Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Sumbawa Barat, pejabat Bank NTB Syariah, serta puluhan warga yang terdampak, menemui kata tidak sepakat.        

Marwoto, perwakilan DPU KSB, menyampaikan, apakah masyarakat bersedia lahannya dibebaskan atau tidak. Serta disampaikan langsung nama warga dan luas lahan yang terdampak. Dari pemaparan nama warga yang disampaikan, masih banyak nama-nama yang belum disebutkan, padahal jelas lahan mereka masuk kedalam kawasan bendungan. Hingga proses perdebatan berlangsung alot. Masyarakat tidak setuju pembangunan bendungan tiu suntuk itu ada, sebab belum ada pemaparan yang lebih rinci atas manfaat bendungan raksasa yang akan dibangun itu bagi masyarakat setempat.

Seluruh KK di Sumbawa Barat Berhak Dapat Kartu KSB Maju, Proses Pencairan Dana Segera Dimulai

Saharudin (27),  Pemuda Dusun Hijrah, meminta sebelum persetujuan pembebasan lahan disampaikan oleh masyarakat, ia berharap, pihak pemerintah menjelaskan konsep asaz manfaat bendungan itu bagi warga sekitar, serta sejauh mana pemerintah mengetahui keadaan masyarakat yang  akan terdampak.

“Sebelum kami menyutujui ini, apa manfaat bagi kami, khususnya masyarakat Desa Mujahidin ketika lahan ini kami bebaskan, kemana lagi kami bisa bercocok tanam?. Apa jaminan ketika bendungan ini dibangun  bahwa masyarakat akan sejahtera dari sebelumnya?,” tukas saharudin.

Menanggapi hal tersebut, Marwoto perwakilan DPU, tidak bisa menjelaskan secara detail kepada masyarakat, sehingga masyarakat dibuat bimbang, apakah akan diberikan atau tidak lahan tersebut untuk dibebaskan.

KSB Unggul Soal Keterbukaan Informasi, Jadi Inspirasi Daerah Lain di NTB

“Kami cuma memberikan pandangan bahwa secara umum bemdungan ini sangat bermanfaat, baik dari segi pertanian masyarakat, maupun berguna untuk menanggulangi banjir,” kata Marwoto.

Dengan tidak ada titik temu antara Pemerintah dan masyarakat terdampak, sehingga pertemuan sosialisasi pembebasan lahan itu belum menemukan jawaban, apakah lahan untuk bendungan yang akan menelan anggaran Rp 1,4 Triliun, dengan luas lahan 260 Hektar itu akan dibebaskan atau tidak. (kdon)

About The Author

Trending

  • 61
    Bupati Amar Nurmansyah Dorong Inovasi Desa untuk Dongkrak Ekonomi Sumbawa BaratBrang Ene, KOBARKSB.com - Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, menekankan pentingnya penguatan inovasi di desa-desa sebagai kunci peningkatan ekonomi daerah. Hal ini disampaikannya saat acara halal bi halal yang berlangsung di Desa Lampok, Kecamatan Brang Ene, pada hari Rabu (16/4/2025). Bupati Amar melihat potensi besar yang belum dimaksimalkan di…
  • 53
    Banyak Titik Rawan di KSB Tidak Terpasang PJUTaliwang, KOBAR - Semenjak Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terbentuk 15 tahun silam hingga hari ini, sejumlah ruas jalan di Kecamatan Brang Ene dan Kecamatan Brang Rea tidak terpasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), padahal hilir mudik manusia dan barang pada malam hari di wilayah tersebut non stop saban hari. Disamping…
  • 48
    PTSAL Beroperasi Tanpa Permisi“Ratusan Hektar Areal Hutan Digarap” Brang Ene, KOBAR - Aktifitas penanaman dan pengembangan tanaman jabon dan sengon, serta pengembangan sapi, yang dilakukan PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah Desa setempat. “Mereka…
  • 48
    Miris, Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk Tidak Melibatkan Tenaga Kerja Skill Lokal"Seperti Tikus Mati di Lumbung Padi" Brang Ene, KOBAR - Menolak diam, tergabung dalam Masyarakat Pencari Kerja (MPK), Dusun Hijrah, Desa Mujahiddin, Kecamatan Branag Ene KSB. Angkat bicara terkait ketidak pedulian pihak perusahaan terhadap tenaga kerja Skill lokal yang tidak dipekerjakan dalam proses pembangunan Bendungan Tiu Suntuk. Sampai saat ini,…
  • 47
    Petani Aren Mataiyang Perlu Disentuh Pemda KSBBrang Ene – Berbekal peralatan manual, dan pengelolaan seadanya, petani aren Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat tetap eksis sampai saat ini. Namun disayangkan, ternyata belum pernah tersentuh oleh program stimulus ekonomi pemerintah daerah setempat. A Rahman (47), petani aren Mataiyang dan beberapa orang temannya, mengemukakan, setiap harinya…
  • 46
    Proyek PTSAL DiprotesAktivitas PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga setempat. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tidak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah setempat. PTSAL dituding telah beroperasi tanpa permisi, seperti disampaikan Agus Salim, Sekretaris Desa, Desa Mujahiddin, kepada awak media ini. Menurutnya, meski semua…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Berita Viral

01

Amman Mineral Buka 8 Lowongan Kerja Terbaru Tambang Emas Sumbawa Barat

02

Amman Mineral Buka 19 Lowongan Kerja Terbaru Tambang Emas Sumbawa Barat

03

Tiga Nama Unggulan Sekda KSB di Tangan Bupati, Istiqarah Jadi Penentu

04

DPRD KSB Desak Pemda Percepat Pengangkatan P3K

05

Diduga Palsukan Tanda Tangan Kadis, Oknum Pejabat Disnakertrans KSB Belum Diproses Hukum

Berita Hari Ini





Don`t copy text!
×
×