“Sarjana Jadi Penyumbang Terbesar”
Taliwang, KOBAR – Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), hasil survei angkatan kerja nasional tahun 2019, menunjukkan, bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja di KSB pada tahun 2019 sebesar 68,75 persen, menurun dibandingkan kondisi tahun 2018, yaitu sebesar 71,42 persen. Artinya, tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2019 di KSB meningkat tajam, dari 3,73 persen pada tahun 2018 menjadi 5,52 persen pada tahun ini.
“Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) antara laki-laki dan perempuan. Pada tahun 2019, TPAK laki-laki sebesar 84,88 persen, sedangkan di 2018 tercatat 85,67 persen, atau menurun sebesar 0,79 persen. Begitu juga TPAK penduduk perempuan 2019 tercatat 52,28 dan di 2018 sebesar 56,49 dan mengalami penurunan yakni sebesar 4,66 persen di 2019,” jelas Ir Muhammad Ahyar, Kepala BPS KSB, kepada media ini, Selasa, (26/11).
Ahyar juga menambahkan, bahwa Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.
“Dilihat dari tingkat pengangguran menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2019. TPT untuk pendidikan SD ke bawah paling tinggi diantara tingkat pendidikan lainnya, yaitu sebesar 34,35 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat pendidikan SMA sederajat, yakni sebesar 25,83 persen,” beber Ahyar.
Sedangkan, lanjut Ahyar, bahwa TPT terendah adalah pada tingkat pendidikan SMP, yakni sebesar 9,88 persen. Maka untuk tingkat pendidikan Diploma I/II/III dan Universitas, tingkat penganguran terbukanya sebesar 4,18 persen.
“Penyerapan tenaga kerja hingga tahun 2019 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah, yaitu pendidikan SMP kebawah sebesar 44,31 persen. Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebesar 35,22 persen. Maka penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi di KSB sebanyak 20,47 persen saja,” tutup Muhammad Ahyar. (kras)
Trending di KOBARKSB.com
- 44
Taliwang, KOBAR - Sebanyak 8,52 persen pemuda berpendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), bertitel Diploma maupun Sarjana yang terdata pada tahun 2015 lalu, belum memiliki pekerjaan alias pengangguran. Fenomena ini terus terjadi setiap tahun. Walaupun banyak perguruan tinggi yang mampu melepas ribuan mahasiswanya sebagai sarjana, namun tidak mampu menjamin lulusannya untuk bisa…
- 41
"14,23 Persen Warga NTB Miskin" Mataram, KOBAR - Selama masa pandemi Covid-19, dari bulan Maret hingga bulan September 2020. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami lonjakan tajam. Dari 2,577 pada bulan Maret, menjadi 2,740 pada bulan September 2020. Sehingga Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa…
- 39
Taliwang - Pemkab Sumbawa Barat tetap konsisten melarang dumping tailing PT Newmont Nusa Tenggara di Teluk Senunu berdasarkan SK Bupati Nomor 148 A Tahun 2011. “Selama SK tersebut belum dicabut, maka SK itu sah dan berlaku bagi PT Newmont Nusa Tenggara. Sikap ini adalah penegasan terhadap penilaian beberapa kalangan yang menilai…
- 36
Taliwang, KOBARKSB.com - Seluruh Kelurahan dan Desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan telah Tuntas Baca Al-Qur'an (TBA). Gerakan TBA ini dilaksanakan sejak tahun 2016. “Dari bulan Agustus tahun 2016 hingga tahun 2022 ini, Gerakan Tuntas Baca Al-Qur’an telah berjalan dengan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat,” tutur Hj…
- 36
Taliwang, KOBARKSB.com - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Tahun 2022 masih sangat dipengaruhi oleh sektor pertambangan dan penggalian. Serta Tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) jadi penyumbang terbesar PDRB KSB. “AMMAN menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten…
- 35
Ditariknya sejumlah kewenangan penyuluhan ke Provinsi, membuat masyarakat di Kabupaten/Kota ketar ketir. Bagaimana tidak, dulu ketika penyuluh di bawah koordinasi Kabupaten saja masih dipandang belum optimal. Apalagi kalau rentang jarak koordinasinya semakin jauh. Belum lagi, ketika hubungan antara Kabupaten/Kota tidak terjalin baik. Sejarah mencatat, bahwa Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)…
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.