“Administrasi Lebih Utama Daripada Keselamatan Pasien”
Taliwang, KOBAR – Salah satu keluarga pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), kepada media ini, mengeluh dan mengaku sakit hati terhadap pelayanan rumah sakit daerah itu. Pasalnya, penanganan pasien selama di rumah sakit itu, hingga kemudian dirujuk ke rumah sakit di Mataram dianggap lamban, dan petugas medis yang melayani mereka terkesan ogah-ogahan dalam menangani pasien, hingga akhirnya anaknya meninggal dunia.
“Sakit hati saya melihat pelayanan rumah sakit. Saya melihat mereka lebih memprioritaskan proses administrasi dari pada penanganan terhadap anak kami,” geram Sastro, orang tua pasien, kepada media ini melalui telpon seluler, pekan kemarin.
Menurut Sastro, hal semacam itu harus segera dievaluasi oleh pihak RSUD ketika merujuk pasiennya ke rumah sakit lain. Karena pelayanan dan penanganan kepada pasien harus diprioritaskan, tidak hanya sekedar mengedepankan administrasi saja. Tetapi proses pengawasan terhadap pasien itu juga harus dilakukan. Apakah sudah ditangani dan dilayani dengan maksimal sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Rumah Sakit tujuan atau tidak.
Ia juga menambahkan, pihak RSUD dalam merujuk pasien harus segera mengevaluasi SOP yang sudah ada. Agar tidak terulang lagi kejadian yang serupa terhadap pasien lainnya, karena penanganan pasien rujukan harus sangat diprioritaskan.
“Kejadian yang menimpa keluarga kami harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Baik RSUD Asy-Syifa’ maupun Rumah Sakit tempat kami dirujuk. Bahwa pasien wajib mendapat pelayanan yang maksimal,” pesannya.
Berkaitan dengan mekanisme rujukan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (MENKES) Nomor 01 Tahun 2012. Tentang sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan yang diatur pada pasal 5 tentang sistem rujukan diwajibkan bagi pasien yang merupakan peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan pemberi pelayanan kesehatan. Dan peserta asuransi kesehatan komersial mengikuti aturan yang berlaku sesuai dengan ketentuan dalam polis asuransi dengan tetap mengikuti pelayanan kesehatan yang berjenjang.
Dikonfirmasi media ini, Direktur RSUD Asy-Syifa’, dr Carlof Sitompul, menjelaskan, ketika melakukan rujukan kepada pasien, tentu akan dilakukan sesuai SOP yang berlaku, seperti, membangun komunikasi dulu dengan Rumah Sakit tujuan, bahwa pasien yang ada di RSUD Asy-Syifa’ KSB akan melakukan rujukan ke Rumah Sakit Tujuan. Setelah sampai di Rumah Sakit tujuan terjadi proses serah terima pasien dari petugas RSUD Asy-Syifa’ dengan Rumah Sakit tujuan. Dan sepenuhnya pasien akan menjadi tanggung jawab dari Rumah Sakit tempat rujukan. Kemudian begitu selesai pengobatan di rumah sakit tujuan, mereka tentu akan memberikan resume medis atau rujukan balik kepada RSUD Asy- Syifa’, apakah pasien itu akan dirawat lagi atau tidak.
“Apabila ada rujukan balik, maka Rumah Sakit tujuan akan berkomunikasi secara tertulis kepada kita. Bahwa pasien ini telah dirawat seperti ini, Sudah dikasih obat ini, Selanjutnya bisa dilakukan pengobatan lanjutan di tempat asal. Tentu saja pasien akan kembali lagi ke kita dan menjadi tanggung jawab kita lagi,” tutup Carlof. (kras)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 65
Hatta: Harus Segera Definitif! Taliwang, KOBAR - Jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), hingga saat ini masih ‘digantung’. Pasca ditinggal dr. Hj. Dwidia Mertasari, kedudukan tersebut hanya dijabat oleh seorang pelaksana tugas (Plt). Hal itu dikatakan anggota Komisi I DPRD Sumbawa Barat, Muhammad Hatta, hingga mendesak…
- 62
"Hasil Walk Through Audit BPJS Kesehatan" Taliwang, KOBAR - Untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, melakukan survei Walk Through Audit (WTA) setiap tahun, kepada peserta JKN-KIS yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Survei dilakukan dengan metode wawancara menggunakan…
- 60
Taliwang, KOBAR - Dalam rangka mendukung program prioritas nasional, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi. Maka dari itu, Rumah Sakit Umum Daerah Asy Syifa (RSUD Asy Syifa), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), melaksanakan program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), selama 24 jam…
- 56
Direktur: IJS adalah Modal Utama Taliwang, KOBAR - Manejemen beserta segenap personil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat terus meningkatkan kinerjanya terutama dalam mengejar predikat akreditasi perdana. Hal tersebut dibuktikan dengan telah terbentuknya tim akreditasi. Direktur RSUD Asy-Syifa’, dr Carlof Sitompul, mengatakan, meraih predikat akreditasi bukan hal yang mudah.…
- 55
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ternyata belum optimal menjalankan fungsinya sebagai pelayan kesehatan masyarakat yang baik. Banyak pasien rujukan mengeluh akibat tidak profesionalnya tim medis maupun pendamping RSUD, yang terkesan lepas tangan dalam menyelesaikan proses administrasi pasien…
- 53
Taliwang, KOBAR - Awal tahun 2021, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa' Sumbawa Barat sudah mulai menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal itu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa Barat, Nomor 188.4.45 1705, Tahun 2020, tentang Penetapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa' Sumbawa Barat.…