Minat Baca Generasi Milenial

Menu

Mode Gelap

SELA · 8 Agu 2019

Minat Baca Generasi Milenial


Minat Baca Generasi Milenial Perbesar

Oleh: Diena Frentika, S.Pd.Si., M.Pd.

Minggu lalu (30/07/2019), Kobar menuliskan berita berjudul “Minat Baca Masyarakat Rendah”. Rendahnya minat baca masyarakat didasarkan pada data Perpustakaan Daerah tahun 2018 lalu. Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbawa Barat melalui Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan, Drs Mulyadi, frekuensi membaca masyarakat rata-rata hanya tiga sampai empat kali perminggu bahkan dibandingkan dengan daerah lain, KSB masih ketinggalan. Masyarakat pada jaman milenial seolah tidak lagi menempatkan buku sebagai prioritas sumber informasi. Oleh karena itulah pihak Perpustakaan Daerah gencar memberikan sosialisasi untuk memancing minat baca baik pada Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Minat baca yang dimaksud berkaitan dengan aktivitas membaca buku cetak. Dugaan rendahnya minat baca masyarakat karena adanya penilaian bahwa kegiatan membaca memerlukan alokasi waktu yang tidak sedikit. Itulah yang menjadikan alam bawah sadar memberikan doktrin untuk malas membaca. Jangankan membaca dengan mengunjungi perpustakaan daerah.

Pada kalangan siswa misalnya, segala informasi yang berasal dari guru dianggap benar sehingga siswa merasa tidak perlu lagi membaca. Hanya sedikit siswa yang membaca ulang materi pelajaran yang telah diajarkan di sekolah maupun membaca buku untuk mempelajari materi yang akan diajarkan selanjutnya. Bahkan tidak jarang tugas maupun latihan yang diberikan oleh guru tidak dikerjakan oleh siswa.

Pada kalangan mahasiswa juga tidak jauh berbeda. Intensitas membaca buku mahasiswa jaman sekarang terasa berbeda dengan mahasiswa jaman dulu. Mahasiswa jaman now lebih senang membuka Google dan membaca dari website yang kadang dibuat bukan oleh ahlinya. Mereka mencari sumber informasi melalui mesin pencarian Google karena lebih hemat waktu dan hemat biaya.

Minimnya minat baca masyarakat juga didukung oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat membaca buku. Padahal membaca buku menjadi kunci utama seseorang untuk memahami suatu hal secara jelas. Itulah mengapa buku dikatakan sebagai jendela dunia. Uniknya, masyarakat enggan membaca buku, namun rajin membuka HP dan membaca status maupun chat yang masuk. Bahkan mereka juga pandai menuliskan rangkaian kalimat dalam waktu singkat. Dengan demikian, terdapat pergeseran pola literasi masyarakat dari literasi dunia nyata menjadi literasi dunia maya. Presentase waktu dan orang yang masih bertahan untuk membaca buku cetak seolah menjadi semakin sedikit.

Tidak hanya membaca berita di social media. Masyarakat jaman sekarang juga cenderung senang melihat foto maupun gambar bergerak. Perkembangan teknologi seolah menggeser kedudukan buku di tengah-tengah masyarakat jaman milenial. Menurut Satria Darma, ketua Forum Pengembangan Budaya Literasi Indonesia, budaya menonton masyarakat Indonesia yang tinggi turut membantu melemahkan minat membaca dan menulis siswa di Indonesia (Republika, Sabtu, 23/2/2019). Berdasarkan data BPS, jumlah waktu yang digunakan anak Indonesia dalam menonton televisi adalah 300 menit per hari. Jumlah ini terlalu besar dibandingkan dengan Australia yang hanya 150 menit per hari, Amerika 100 menit per hari, bahkan Kanada 60 menit per hari.

Untuk mengembalikan buku sebagai sesuatu yang diminati masyarakat, paradigma bahwa buku adalah teman bermain dan membaca adalah kegiatan menyenangkan perlu ditanamkan pada generasi muda. Tujuannya agar tidak ada jarak antara membaca dan bermain. Anak merasa kegiatan bermainnya melalui membaca dan kegiatan membaca sebagai salah satu caranya bermain. Dengan demikian anak memiliki persepsi yang menyenangkan saat membaca dan menjadikan aktivitas membaca sebagai budaya bermain sambil belajar.

Disinilah perlunya peran orang tua untuk melatih budaya membaca melalui aktivitas sederhana di rumah sejak dini. Contoh sederhananya adalah membacakan dongeng pada anak. Kegiatan ini dapat menstimulus anak agar tidak asing dengan buku. Semakin tinggi intensitas anak berinteraksi dengan buku maka anak semakin terbiasa dengan kegiatan membaca.

Meskipun teknologi berkembang dengan pesat dan mampu menghadirkan informasi dengan cepat, namun buku sebagai sumber informasi selayaknya tetap menjadi prioritas utama. Hal ini karena buku menghadirkan bacaan yang efektif untuk membangun pengetahuan. Tulisan yang disajikan di dalam buku runtut dan jelas sehingga memudahkan pembaca untuk membangun pohon jaringan informasi. Akibatnya, orang yang membaca buku akan memiliki pengetahuan yang holistic dibandingkan dengan orang yang hanya membaca sepenggal-sepenggal informasi. Sebagaimana pernyataan Bapak Mulyadi pada tulisan di Kobar minggu lalu, “Banyak orang sukses dan cerdas karena kecintaan mereka membaca buku dan belajar. Oleh sebab itu mari kita tingkatkan intensitas membaca terutama di waktu senggang.”. ***

– Penulis Adalah Dosen Universitas Cordova Indonesia, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 50
    Universitas Cordova Aset Sumbawa Barat“Pemkab Diminta Tidak Acuh Tak Acuh” Taliwang, KOBAR - Untuk melakukan pemekaran sebuah daerah tentu memiliki berbagai syarat dan prasyarat yang harus dipenuhi, seperti jumlah penduduk, luas wilayah, serta sarana prasarana yang mendukung, seperti sarana pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Keberadaan perguruan tinggi bukan hanya menjadi kepentingan dalam…
  • 49
    Di Era Industri 4.0, Apakah Kurikulum Pendidikan Tinggi Kita Sudah Tepat?Oleh: Diena Frentika, S.Pd.Si., M.Pd. Jika mendengar kata kurikulum, kadang yang terlintas dalam benak kita adalah kurikulum sekolah seperti CBSA, KBK, hingga K-13, yang saat ini diterapkan dari SD hingga SMA di seluruh Indonesia. Apakah kurikulum seperti itu juga berlaku di pendidikan tinggi?, apakah saat ini perguruan tinggi kita juga…
  • 43
    “No Black Campaign, Utamakan Silaturrahmi”Calon Gubernur NTB, DR KH zulkifli Muhadli SH MM (Kyai Zul), mendapat sambutan luar biasa selama melaksanakan roadshow silaturahmi di Dana Mbojo (Bima – Dompu). Ada banyak alasan kenapa di semua tempat yang dikunjungi, tokoh yang juga Bupati KSB itu selalu mendapat perhatian luas dan dianggap sebagai ‘harapan baru’ untuk…
  • 43
    Universitas Cordova Ikut Ambil Peran Membangun DesaTaliwang,  KOBAR - Sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Universitas Cordova (Undova) tak mau tinggal diam melihat kondisi desa di KSB yang belum bergerak maju, meski setiap tahun miliaran uang dari APBN dan APBD mengalir ke desa. Dengan semangat ingin membangun desa, Undova melepas puluhan mahasiswa untuk melakukan…
  • 42
    Amir Ma’ruf: Undova Milik UmatTaliwang, KOBAR - Harus disadari dan mesti dipahami bahwa Universitas Cordova merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Jadi sudah sepantasnyalah, bahwa menjadi kewajiban bersama, segenap masyarakat KSB, untuk membangun dan membesarkan perguruan tinggi ini. Universitas Cordova (UNDOVA) merupakan Perguruan Tinggi yang dinaungi oleh Yayasan Wakaf Pondok Pesantren Al-Ikhlas…
  • 41
    Mahasiswa UNDOVA Garap BUMDes MujahidinBrang Ene, KOBAR - Sebagai lembaga ekonomi masyarakat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) punya peran cukup strategis dalam menggerakkan perekonomian masyarakat di pedesaan. BUMDes Dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengembangkan ekonomi desa, serta meningkatkan pendapatan desa.…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19

21 Juni 2021 - 22:35

Sinergi Pengelolaan Keuangan Negara dan Keuangan Daerah di Masa Pandemi Covid-19 - Bupati Sumbawa Barat - Indonesia Visionary Leader - HW Musyafirin

Pendidikan Akhlak Sangat Penting Untuk Menghadapi Penetrasi Budaya Asing dan Perubahan Kebudayaan Dunia

8 Juni 2021 - 10:36

Pendidikan-Akhlak-Mendidik-Anak-Hormat-Pada-Orang-Tua

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global

4 Juni 2021 - 16:04

Strategi APBD KSB Menghadapi Peluang dan Tantangan Ekonomi Global - Bupati Sumbawa Barat - HW Musyafirin Luar Biasa

Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Pendidikan Anak di Masa Pandemi Covid-19

25 Mei 2021 - 13:40

Peran-orang-tua-dalam-mendidik-anak

Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah yang Bersumber dari Penghasilan ASN Kabupaten Sumbawa Barat

20 Mei 2021 - 19:20

Nurdin-Rahman-SE

Penuntasan STBM di Kabupaten Sumbawa Barat Patut Ditiru

6 Mei 2021 - 21:33

Surya-Darmayadi
Trending di SELA
Don`t copy text!