“Semua Desa di Brang Ene Berstatus Tertinggal”
Taliwang, KOBAR – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dihadapkan dengan sejumlah masalah dalam menuntaskan dan memenuhi pembangunan di tingkat desa. Pasalnya berdasarkan hasil penilaian Pemerintah Pusat, tercatat ada sekitar 28 desa tertinggal dari total 57 desa yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) melalui Kasubbid Pengembangan Partisipasi dan Kehidupan Sosbud, Purwana Hakim SPi, menyatakan, hasil penilaian pemerintah pusat berdasarkan status desa dan indeks desa membangun, tercatat ada sekitar 28 desa yang masih berstatus tertinggal.
“Oleh pemerintah pusat, dari 8 Kecamatan yang ada, semua desa di Kecamatan Brang Ene, berstatus desa tertinggal,” jelasnya.
Dalam melakukan penilaian status desa, kementerian PDT dan Transmigrasi menetapkan tiga kualifikasi atau status desa, meliputi, desa tertinggal, berkembang dan desa maju. Dari total 57 desa, 25 desa berstatus desa berkembang dan 4 desa berstatus desa maju.
“Keempat desa yang berstatus desa maju itu yakni, Desa Pasir Putih Kecamatan Maluk, Desa Benete Kecamatan Maluk, Desa Beru Kecamatan Jereweh dan Desa Seteluk Tengah Kecamatan Seteluk,” terangnya.
Adapun indikator penilaian penentuan status desa oleh pemerintah pusat diantaranya, ketersediaan pelayanan kesehatan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari tempat tinggal masyarakat dan jaminan kesehatan. Akses pelayanan pendidikan dasar dan menengah, pemberantasan buta aksara dan kegiatan PKBM serta akses perpustakaan di desa. Termasuk solidaritas sosial masyarakat, seperti, kebiasaan gotong royong, ketersediaan fasilitas lapangan olahraga dan kelompok kegiatan olahraga dan kesejahteraan sosial.
“Indikator lainnya, akses layanan air bersih dan air minum, listrik dan akses informasi dan komunikasi,” imbuhnya.
Menurutnya, sesuai dengan kondisi dan fasilitas publik yang tersedia di tingkat desa, sebagian besar sudah terpenuhi. Hanya saja desa belum mampu memenuhi indikator utama penilaian status desa itu mengenai ekologi yang menyangkut kualitas lingkungan seperti pencemaran air, tanah dan udara serta sungai yang terdampak limbah.
“Selain itu, potensi rawan terjadinya bencana alam seperti, banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan,” terangnya.
Terhadap hal itu, ke depan pihaknya dengan sejumlah program yang akan digulirkan Pemda Sumbawa Barat, berupaya meningkatkan status desa tertinggal dan berkembang itu menjadi desa maju secara bertahap. Sebab, sejumlah sarana pendukung untuk menyukseskannya sebagian besar telah tersedia. Tinggal dibangun sejumlah fasilitas yang dianggap masih kurang saja.
Untuk mencapai tujuan itu, tambahnya, harus didukung peran aktif masyarakat untuk meningkatkan partisipasi mendukung dan menjaga pembangunan di tingkat desa. Apalagi pemerintah cukup besar menggelontorkan anggaran ke desa. Begitu juga Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang digulirkan Pemda Sumbawa Barat, diyakini akan mampu menurunkan jumlah desa tertinggal.
“Kami optimis beberapa tahun kedepan, dengan program pemberdayaan itu, desa di KSB akan terbebas dari predikat desa tertinggal,” tandasnya. (ktas)
Trending di KOBARKSB.com
- 49
“Ratusan Hektar Areal Hutan Digarap” Brang Ene, KOBAR - Aktifitas penanaman dan pengembangan tanaman jabon dan sengon, serta pengembangan sapi, yang dilakukan PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah Desa setempat. “Mereka…
- 46
Taliwang, KOBAR - Sebanyak 18 Desa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dilaporkan telah siap untuk menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak, Besok, Minggu, (7/10). 18 jabatan Kepala Desa tersebut akan diperebutkan oleh 56 orang Calon Kepala Desa. Pemerintah KSB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD), menyatakan telah mempersiapkan…
- 44
Brang Ene – Tingginya curah hujan di beberapa wilayah belakangan ini, termasuk di wilayah Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, ternyata mengakibatkan tergerusnya dua jembatan penghubung antara Desa Mura dan Desa Lampok. Salah satu tokoh pemuda Desa Mura, Tabrani (29), menjelaskan, tergerusnya dua jembatan tersebut, sangat berpotensi untuk memutus akses…
- 43
Gong pesta demokrasi di tingkat Desa sudah ditabuh, hingga diharapkan tidak ada pihak tertentu yang mengintervensi pelaksanaannya. Pasalnya, iklim Politik di 16 Desa menjelang pelaksanaan Pilkades ini sudah mulai memanas. Seperti yang diamati salah seorang politis Bertong, sejauh ini menurutnya, dari beberapa calon kepala desa, ditengarai ada yang berani menyuarakan…
- 43
Brang Ene – Berbekal peralatan manual, dan pengelolaan seadanya, petani aren Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat tetap eksis sampai saat ini. Namun disayangkan, ternyata belum pernah tersentuh oleh program stimulus ekonomi pemerintah daerah setempat. A Rahman (47), petani aren Mataiyang dan beberapa orang temannya, mengemukakan, setiap harinya…
- 42
Taliwang – Kepolisian Resor Sumbawa Barat mengemukakan tengah mulai melakukan penyidikan terhadap indikasi pelanggaran PT Akas yang belum lama ini telah dilaporkan oleh sejumlah warga setempat atas pembangunan konstruksi AMP di wilayah itu yang tidak melalui mekanisme aturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Kepolisian Resor Sumbawa Barat, AKBP Muhammad Surya Saputra, menerangkan,…