KESEHATAN KELUARGA
Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo
(Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB)
Komplikasi hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi karena kerusakan organ yang diakibatkan peningkatan tekanan darah sangat tinggi dalam waktu lama. Apabila tidak dilakukan pengobatan yang tepat dan teratur seperti yang disarankan dokter, cepat atau lambat penderita hipertensi ini akan mengalami komplikasi hipertensi yang pengobatannya lebih sulit.
Banyak penderita hipertensi mengganggap remeh penyakitnya, karena mayoritas penderita hipertensi tidak mengalami keluhan apa-apa. Sebagian kecil mengalami keluhan pusing, sakit kepala, dan leher terasa tegang. Karena keluhan tidak terasa berat, hipertensi sering kali dipandang sebelah mata. Komplikasi hipertensi meningkat seiring dengan peningkatan tekanan darah. Berikut adalah komplikasi hipertensi yang paling umum:
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner disebabkan karena timbul plak pada pembuluh darah koroner (atherosclerosis). Bila terjadi gangguan pada plak (pecah), maka dapat terjadi sumbatan darah koroner yang menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak.
Stroke
Hipertensi dapat menyebabkan atherosklerosis pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak bila tekanan darah naik secara tiba-tiba. Bila pembuluh darah otak tersumbat terjadi stroke iskemik. Sedangkan bila pembuluh darah otak pecah, terjadi stroke perdarahan. Gejala stroke bervariasi mulai dari berbicara pelo secara tiba-tiba, kelumpuhan satu sisi tubuh mendadak, bahkan kematian. Penderita stroke pada umumnya membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan fungsi otot yang lumpuh, sebagian lagi kelumpuhan otot bersifat permanen.
Kebutaan
Pada mata, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah halus mata, yaitu menyebabkan pembuluh darah halus pada retina (bagian belakang mata) robek. Darah merembes ke jaringan sekitarnya sehingga dapat menimbulkan kebutaan.
Gagal Jantung
Hal ini terjadi karena otot jantung mengalami beban yang berat sehingga otot jantung menjadi hipertrofi (pembesaran ukuran), yang dikenal sebagai penyakit jantung hipertensi. Bila proses terus berlanjut dan otot jantung sudah kelelahan, terjadilah gagal jantung.
Gagal Ginjal Kronik
Ginjal memiliki banyak pembuluh darah yang berukuran kecil, pembuluh darah tersebut sensitif terhadap peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah dibiarkan tinggi dalam waktu yang cukup lama akan membuat pembuluh darah diginjal mengalami kerusakan akibatnya fungsi ginjal pun menjadi terganggu bahkan sampai gagal. Hubungan hipertensi dan kerusakan ginjal bagai lingkaran setan, artinya tekanan darah tinggi membuat kerusakan ginjal, dan kerusakan ginjal tersebut makin memperparah hipertensi. Orang yang mengalami gagal ginjal membutuhkan cuci darah (hemodialisi) secara teratur atau transplantasi ginjal yang memerlukan biaya yang sangat besar.
Sudahkah tekanan darah Anda terkontrol?. Tujuan pengobatan hipertensi hanya satu, yaitu mencapai target tekanan darah sehingga komplikasi dapat dihindari. Konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai target tekanan darah yang dicapai dan cara-cara yang diperlukan. ***
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 70KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Diabetes mellitus (DM) saat ini diklaim sebagai salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Jumlah penduduk dunia dengan diabetes diperkirakan sebanyak 415 juta orang pada tahun 2015, Indonesia sendiri menyumbang 10 juta orang diantaranya. Para pakar memprediksi lonjakan…
- 62KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Banyak orang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) tanpa menyadarinya, karena penyakit ini cendrung tidak memiliki gejala yang signifikan. Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau…
- 49KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Fibrilasi Atrium (FA) merupakan gangguan irama jantung yang paling banyak dijumpai, dimana kondisi jantung menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur. Pada tahun 2010, perkiraan jumlah laki-laki dan perempuan menderita FA mencapai 20,9 juta dan 12,6 juta orang…
- 44KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah. Sebetulnya demam dengue (DD) dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam Berdarah Dengue (DBD) …
- 42KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri meningkat diatas tekanan darah yang disepakati normal. Kondisi ini dikenal dengan “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada…
- 37KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Menurut Nasional Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF-KDOQI) adalah kerusakan/kelainan struktur atau fungsi ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.