KESEHATAN KELUARGA
Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo
(Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB)
Banyak orang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) tanpa menyadarinya, karena penyakit ini cendrung tidak memiliki gejala yang signifikan. Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, mimisan, mudah marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing. Periksa diri ke dokter secepatnya jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Hipertensi yang tidak segera diatasi bisa mengarah kepada penyakit serius, seperti stroke dan penyakit jantung.
Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90-95 persen kasus yang ada. Dalam kasus di mana sama sekali tidak ada penyebab atau faktor jelas, hipertensi ini dikenal sebagai hipertensi primer (essensial). Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini, yaitu:
Faktor Keturunan
Orang dengan anggota keluarga yang mengidap hipertensi memiliki risiko tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
Merokok
Rokok dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus menyempitkan dinding arteri.
Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan darah akan diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Berat badan yang berlebihan akan membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga volume darah dibutuhkan lebih banyak. Volume darah yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah.
Kurang Olah Raga
Orang yang jarang berolah raga cenderung memiliki detak jantung yang lebih cepat, sehingga jantung akan bekerja lebih keras. Kerja jantung lebih keras akan meningkatkan tekanan darah.
Konsumsi Diit Tinggi Garam
Kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang kemudian akan meningkatkan tekanan darah.
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Kandungan alkohol dalam minuman keras dapat memicu kerusakan pada organ hati dan jantung.
Stres
Tingkat stres yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.
Sementara hipertensi yang disebabkan oleh kondisi dasar tertentu atau penyebab spesifiknya diketahui disebut hipertensi sekunder. Secara keseluruhan, 5-10 persen dari kasus hipertensi merupakan jenis sekunder. Beberapa penyebab di balik kondisi ini umumnya meliputi:
diabetes, penyakit ginjal, kondisi yang memengaruhi jaringan tubuh, misalnya lupus, obat-obatan tertentu, misalnya pil kontrasepsi, analgesik atau obat pereda sakit, obat pilek, serta dekongestan, penyempitan pembuluh darah (arteri) yang mengalirkan darah ke ginjal, gangguan hormon, khususnya tiroid. ***
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 62KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri meningkat diatas tekanan darah yang disepakati normal. Kondisi ini dikenal dengan “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada…
- 62KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Komplikasi hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi karena kerusakan organ yang diakibatkan peningkatan tekanan darah sangat tinggi dalam waktu lama. Apabila tidak dilakukan pengobatan yang tepat dan teratur seperti yang disarankan dokter, cepat atau lambat penderita hipertensi ini akan…
- 53KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Diabetes mellitus (DM) saat ini diklaim sebagai salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Jumlah penduduk dunia dengan diabetes diperkirakan sebanyak 415 juta orang pada tahun 2015, Indonesia sendiri menyumbang 10 juta orang diantaranya. Para pakar memprediksi lonjakan…
- 50KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Fibrilasi Atrium (FA) merupakan gangguan irama jantung yang paling banyak dijumpai, dimana kondisi jantung menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur. Pada tahun 2010, perkiraan jumlah laki-laki dan perempuan menderita FA mencapai 20,9 juta dan 12,6 juta orang…
- 48KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Menurut Nasional Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF-KDOQI) adalah kerusakan/kelainan struktur atau fungsi ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau…
- 47KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Penyakit jantung koroner sudah menjadi masalah kesehatan yang umum di berbagai belahan dunia saat ini. Menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan penyakit pembunuh orang nomor 1 di dunia. Angka kematian akibat penyakit…