KESEHATAN KELUARGA
Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo
(Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri meningkat diatas tekanan darah yang disepakati normal. Kondisi ini dikenal dengan “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita hipertensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen. Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Satu-satunya cara apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah (TD) dilakukan pada penderita yang dalam keadaan nyaman dan relaks, dan lengan tidak tertutup/tertekan pakaian. Pengukuran TD dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar, kaki diatas lantai, lengan disangga sehingga posisinya setinggi jantung, setelah beristirahat selama 5 menit, dengan ukuran pembungkus lengan yang sesuai (menutupi 80% lengan). Tensimeter dengan air raksa masih tetap dianggap alat pengukur yang baik. Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran, hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis.
Pengukuran TD dalam takaran merkuri per millimeter (mmHg). Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar. Sedangkan tekanan diastolik merupakan darah saat jantung tidak berkontraksi ( fase relaksasi). Dengan demikian didapatkan dua macam TD, yaitu TD sistolik (normal ≤120 mmHg) dan TD diastolik (normal ≤80 mmHg). Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi (pulse pressure, normal ± 40 mmHg). Tekanan darah Anda misalnya 130 per 90 atau 130/90 mmHg, berarti Anda memiliki tekanan sistolik 130 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Data epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan TD sistolik, dan/atau TD diastolic, atau pulse pressure menungkatkan kejadian penyakit jantung. Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung, stroke atu gagal ginjal. Oleh sebab itu Hipertensi (HT) harus diobati atau dikontrol.
Mencegah hipertensi lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pengobatan. Karena itu, pencegahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Jika didiamkan terlalu lama, hipertensi bisa memicu terjadinya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa pengidapnya. ***
Trending di KOBARKSB.com
- 62
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Banyak orang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) tanpa menyadarinya, karena penyakit ini cendrung tidak memiliki gejala yang signifikan. Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau…
- 56
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Annisa Dwi Andriani (Dokter di Puskesmas Taliwang, Sumbawa Barat, NTB) Hipertensi atau yang sering dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini dan disebut sebagai the silent killer atau pembunuh diam-diam. Hasil survei Riset…
- 51
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Wahyu Sholekhuddin (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Tumor adalah asal kata dari bahasa latin yang artinya benjolan, apakah tumor mematikan?, jawabannya tidak karena tumor terbagi ke dalam dua kategori, yaitu tumor jinak dan tumor ganas atau sering disebut dengan kanker. Tumor jinak hanya tumbuh pada satu…
- 49
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Jefry Pinondang Sianipar (Dokter Internsip di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Penyakit jantung koroner sudah menjadi masalah kesehatan yang umum di berbagai belahan dunia saat ini. Menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan penyakit pembunuh orang nomor 1 di dunia. Angka kematian akibat penyakit…
- 48
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Menurut Nasional Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF-KDOQI) adalah kerusakan/kelainan struktur atau fungsi ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau…
- 47
KESEHATAN KELUARGA Oleh: dr. Bagas Dyakso Darmojo (Dokter di RSUD Asy-Syifa’ KSB) Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah. Sebetulnya demam dengue (DD) dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam Berdarah Dengue (DBD) …
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.