Sejak 2014, Tercatat Ada 72 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di KSB

Menu

Mode Gelap

PULAU SUMBAWA · 24 Jul 2016

Sejak 2014, Tercatat Ada 72 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di KSB


Sejak 2014, Tercatat Ada 72 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di KSB Perbesar

“Terparah, Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap 13 Anak Oleh Oknum Guru Ngaji”

Taliwang, KOBAR – Data yang dikeluarkan Kantor Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (KP3AKB) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mencatat, bahwa selama kurun waktu dua tahun terakhir ini (2014-2016), telah terjadi 72 kasus kekerasan terhadap anak di KSB. Terlihat bahwa angka kasus kekerasan terhadap anak nampaknya belum bisa ditekan bahkan cenderung mengalami peningkatan.

Kepala Seksi Perlindungan Anak pada Kantor KP3AKB Sumbawa Barat, Ibrahim SKM, tidak menyangkal jika kasus kekerasan terhadap anak terus mengalami peningkatan. Ia bahkan merinci, pada tahun 2014 lalu, telah terjadi 17 kasus kekerasan terhadap anak meliputi 8 kasus pada semester pertama dan 9 kasus pada semester kedua. Sedangkan tahun 2015, terjadi  45 kasus, dengan rincian, 20 kasus pada semester pertama dan 25 kasus pada semester kedua. Sementara hingga pertengahan tahun 2016 ini sudah terjadi 10 kasus kekerasan terhadap anak.

“Bentuk kasusnya pun beragam mulai dari tindakan kekerasan fisik, fisikis, asusila hingga penelantaran anak,” ungkapnya.

Menurutnya, anak merupakan aset bangsa. Jika dibiarkan dengan tidak memberikan perlindungan, dikhawatirkan bisa menjadi ‘lost generation’. Pihaknya pun telah memikirkan dampak dari kekerasan terhadap anak tersebut dengan telah melakukan penanganan dan pendampingan.

“Meski belum begitu optimal, namun kita tetap mengawal dan memberikan pendampingan terhadap korban hingga ke proses hukum. Kita bersama lembaga pendampingan perempuan dan anak bahkan telah menyelesaikan sejumlah kasus hingga pengadilan. Salah satunya, kasus dugaan pelecehan seksual terhadap 13 anak yang diduga dilakukan oleh oknum guru ngaji di Desa Kertasari, Kecamatan Taliwang,” bebernya.

Ia tidak memungkiri kasus-kasus kekerasan terhadap anak tersebut juga banyak terjadi dalam keluarga atau rumah tangga dan lingkungan sekitar. Kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Pemerintah, menurutnya, akan terus berupaya melakukan penyadaran serta pemahaman kepada semua pihak, agar lebih peduli dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Utamanya terhadap perlindungan anak-anak yang sering menjadi korban kekerasan baik dalam rumah tangga maupun lingkungan sekitarnya. Upaya itu menurutnya tidak mungkin semata-mata hanya mengandalkan pemerintah.

“Kita semua harus bersinergi meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan bagi perempuan dan anak. Ketahanan dalam keluarga juga perlu terus ditingkatkan,” harapnya.

Ia mengemukakan, terjadinya kasus kekerasan terhadap anak merupakan permasalahan yang kompleks, karena itu perlu penanganan yang terintegrasi dari berbagai sektor.

“Mungkin kita perlu melakukan upaya-upaya yang implementatif dan langsung menyentuh masyarakat. Memang kemajuan teknologi informasi, menjadi salah satu pemicu terjadinya kasus-kasus tersebut,” tukasnya .

Namun dia berharap, agar para orang tua dan guru yang merupakan garda terdepan perlindungan terhadap anak, supaya peduli dan peka terhadap perubahan prilaku dan sikap anak, termasuk apabila melihat ada perubahan fisik pada anak.

“Kita tidak saling menyalahkan tetapi bagaimana saling introspeksi dan mendukung upaya-upaya pencegahan sejak dini, agar tidak terjadi lagi kasus kekerasan terhadap anak, baik di lingkup keluarga, masyarakat juga sekolah,” pungkasnya. (kjon)

Trending di KOBARKSB.com

  • 43
    2 Aksi Human Trafficking di Sumbawa Barat Berhasil DigagalkanTaliwang, KOBAR - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumbawa Barat dikabarkan berhasil menggagalkan aksi Human Trafficking  yang  menimpa  dua orang warga daerah setempat. Kedua warga itu adalah korban penjerumusan dan penelantaran anak dibawah umur. “Benar, kita gagalkan aksi itu setelah menerima laporan dari berbagai pihak,” aku Ketua P2TP2A…
  • 41
    Kekerasan Seksual Pada Anak Kian MeresahkanMaraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak haruslah menjadi perhatian serius semua pihak. Pasalnya, setiap tahun korban dari kasus tersebut terus mengalami peningkatan. Di Sumbawa Barat, menurut data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) setempat, medio per September 2016, korban kekerasan pada anak tercatat mencapai 53 orang dengan 23 kasus.…
  • 39
    Waspada Penipuan Mengatasnamakan Abdul Hamid!Taliwang, KOBAR - Sejumlah hukum masjid di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendatangi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) untuk meminta informasi kebenaran adanya permintaan uang sebagai kompensasi untuk mendapatkan bantuan pembangunan Masjid sebesar Rp 150 juta. Kabid Sosial, Manurung SPd, kepada sejumlah wartawan mengaku bahwa sesuai penjelasan yang disampaikan sejumlah…
  • 37
    Pilkades Serentak di KSB Terancam GagalTaliwang, KOBAR - Kendati Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di 16 Desa Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah ditetapkan Oktober 2016 mendatang, namun evaluasi Peraturan Daerah (Perda) Pilkades yang mengatur tentang pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa hingga kini belum dituntaskan Biro Hukum Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB). Imbasnya, pelaksanaan Pilkades…
  • 36
    Sidang Perdana MP-TPTGR Dihadiri Bupati KSBTaliwang, KOBAR - Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan Dan Tuntutan Ganti Rugi (MP.TPTGR) Keuangan Dan Barang Daerah sudah mulai melaksanakan persidangan dengan rencana menghadirkan 3 orang sebagai tertuntut, namun persidangan yang digelar Jum’at kemarin pada ruang rapat setda hanya dihadiri oleh 2 orang tertuntut. Sidang perdana itu sendiri disaksikan langsung Bupati Kabupaten…
  • 36
    Tidak Ada Insentif Guru Ngaji, TPQ dan Hukum MasjidTaliwang, KOBAR - Insentif untuk guru ngaji, guru Tempat Pendidikan Qur’an (TPQ), termasuk untuk hukum masjid pada tahun 2014 ini sudah tidak ada, bahkan dalam Daftar Pengguna Anggaran (DPA) bagian Kesejahteraan (Kesra) yang selama ini tempat nyantol juga tidak tertuang. Informasi tidak ada lagi insentif yang biasa diterima para guru ngaji,…
Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Pewarta

Baca Lainnya

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS

12 Agustus 2023 - 20:27

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS - Seleksi PPPK 2023 - CASN 2023

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman

30 Juli 2023 - 22:03

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman - Jamaah Haji Sumbawa - Bandara Internasional Lombok - Embarkasi Lombok

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana

9 Juli 2023 - 20:07

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana - Lowongan Kerja Terbaru PT Adaro Energy Indonesia

Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H – Amilan Hatta

28 Juni 2023 - 20:00

Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H - Amilan Hatta - Calon Anggota DPRD NTB Dapil NTB 5 - Partai PDI Perjuangan

Semua Layanan Media Sosial Milik Facebook Mati Total

5 Oktober 2021 - 01:19

Semua-Layanan-Media-Sosial-Milik-Facebook-Mati-Total-Facebook-Down

Waspada Hujan Lebat Sepanjang Hari Terjadi di NTB

22 Februari 2021 - 19:34

Hujan-Lebat
Trending di LOMBOK TENGAH
Don`t copy text!