Abdul Hakim: Kita Upayakan Beli Pesawat Sendiri
Taliwang, KOBAR – Operasional Bandar Udara (Bandara) Sekongkang Sumbawa Barat, dalam waktu dekat ini nampaknya akan segera terwujud. Hal ini diketahui dari hasil Diskusi Rencana Operasional yang diselenggarakan Pemerintah setempat di Gedung Graha Fitrah, baru-baru ini. Diskusi yang dihadiri langsung PJ Bupati Sumbawa Barat, DR Ir H Abdul Hakim MM, Plt Sekda, Kepala Bappeda, Sekdis Hubkominfo, Kadis DPPKD, Kepala BPMPT, Manager Social Responsibility PTNNT, dan Direktur PT Alfa Trans Dirgantara ini, menjadi yang terakhir dalam pembahasan dari segala kesimpangsiuran operasional Bandara tersebut.
Eti Yusuf, selaku Direktur PT Alfa Trans Dirgantara, mengungkapkan, perusahaannya sebagai penyedia jasa pesawat carter atau pribadi, sudah mulai beroperasi sejak 2010 silam. Saat ini pihaknya memiliki caravan dan 1 available pesawat yang sementara ini diterbangkan ke Nabire.
“Jika kita bisa sepakat, maka kami akan mengadakan pesawat baru, dengan fokus pengadaan harus tertuang dalam Agreement,” tandasnya.
Sementara, Sekdis Hubkominfo, Nurjahman, memaparkan tentang persiapan Bandara Sekongkang. Ia menyatakan, saat ini sudah memegang izin registrasi Bandara, dan pembangunan sudah rampung dengan dimensi runway 750 m x 22 m. Hanya saja, berdasarkan hasil evaluasi Tim dari Kementerian, setidaknya ada 12 catatan yang masih mengganjal. Tetapi itu masih bisa ditolerir dengan tenggat waktu yang tersisa.
“Catatan itu diantaranya belum adanya mobil PK-PPK (Pemadam Kebakaran) beserta tenaganya, permukaan sisi runway lebih tinggi dari runway, drainase masih tertutup rumput, dan pembangunan pagar yang bisa menghalangi orang atau binatang liar untuk masuk areal bandara,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dari sisi kelembagaan dan pengelolaan, pemerintah daerah harus mempihak-ketigakan pengelolaan Bandara kepada pihak yang menguasai.
“Dalam hal ini, UPTD atas nama pemerintah berkewajiban untuk mengendalikan regulasi, terutama tentang keamanan dan keselamatan penerbangan,” terangnya.
Ditegaskan Nurjahman, pengelolaan pihak ketiga berdasarkan PP No 50 Tahun 2008 bisa dilakukan dalam bentuk sewa atau pemanfaatan, dengan asas bahwa setiap warganegara berhak mengelola.
Dilain pihak, Manager SR PT NNT, Syarifuddin Jarot, lebih banyak menceritakan tentang kerjasama pihaknya (Newmont) dengan PT Travira. Ia menyatakan pihaknya hanya mencarter pesawat Travira dengan satu ikatan kontrak.
“Saya tidak tahu persis tentang sistem pengelolaannya karena kami hanya menyewa Travira yang berpusat di Bali, dan memiliki jalur Bali-Lombok-Benete. Jadi, tidak semata-mata untuk berangkat dari Benete saja,” ujarnya.
Pemerintah tambah Jarot harus segera bergerak cepat untuk memenuhi dan melengkapi apa yang menjadi catatan Tim Kementrian tersebut. Apabila catatan-catatan itu bisa terselesaikan, maka Bandara Sekongkang bisa segera dioperasionalkan.
Jarot juga mengatakan, potensi penumpang terutama dari karyawan Newmont sangat besar, tinggal menunggu kesiapan pemerintah.
“Kami akan melihat seperti apa perencanaan dan kesiapan Pemda dalam beberapa bulan ini, baru setelah itu Newmont akan mengikutinya,” tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Sumbawa Barat, DR Ir H Abdul Hakim MM, menegaskan perlunya menerbitkan regulasi dari semua sisi, baik UPTD, Pengelola, dan pemilik armada pesawat.
Dia juga menginginkan adanya studi banding ke Sumbawa, Bima, atau bandara-bandara kecil lainnya agar tidak setengah-setengah dalam membuat regulasi. Selain itu, ia menginstruksikan agar persyaratan dan catatan dari kementerian bisa segera diselesaikan.
“Dengan potensi yang besar, kita harus bisa melihat peluang, kalau perlu tidak usah menggunakan APBD. Atau kalau mampu kita upayakan untuk pembelian pesawat sendiri,” tandasnya. (ktas)
Trending di KOBARKSB.com
- 60
Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM menyambut baik sikap PT Nusa Tenggara Partnership BV (NTPBV), pemegang saham mayoritas PTNNT yang meminta penghentian dan penarikan tuntutan arbitrase yang diajukan ke International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID), yang berkaitan dengan pembatasan ekspor dan…
- 55
Taliwang - Pemkab Sumbawa Barat tetap konsisten melarang dumping tailing PT Newmont Nusa Tenggara di Teluk Senunu berdasarkan SK Bupati Nomor 148 A Tahun 2011. “Selama SK tersebut belum dicabut, maka SK itu sah dan berlaku bagi PT Newmont Nusa Tenggara. Sikap ini adalah penegasan terhadap penilaian beberapa kalangan yang menilai…
- 55
Maluk - Bupati Sumbawa Barat DR KH Zulkifli Muhadli SH.,MM meminta kepada Manager PT NNT David Lylei agar dapat mengkomunikasikan dan mengambil kebijakan agar semua kantor Subkontraktor yang bekerjasama dengan PT NNT yang selama ini berlokasi di kawasan tambang, agar ditempatkan di dalam kota Maluk. Ini disampaikan oleh orang nomor satu…
- 54
Taliwang, KOBAR - Dalam minggu ini, pembangunan bandara Sekongkang bisa dikatakan rampung, karena saat ini sedang dalam proses pekerjaan finishing yang bobot persentasenya minim, bukan pekerjaan tekhnis yang membutuhkan waktu panjang. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Manawari S.Sos yang dikonfirmasi media ini dalam ruang kerjanya senin 22/12 kemarin mengatakan,…
- 53
Taliwang, KOBAR - Wakil Presiden Republik Indonesia, H M Jusuf Kalla, dipastikan akan datang berkunjung ke pulau Sumbawa 20 Juli mendatang. Tetapi, kunjungan RI 2 ini banyak terpusat di Kabupaten Sumbawa, mulai dari agenda meletakkan batu pertama pembangunan Masjid di Pondok Pesantren Dea Malela Desa Pemangong Lenangguar hingga memberikan kuliah umum…
- 49
Taliwang - Bupati Sumbawa Barat (KSB), Zulkifli Muhadli, pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Musrenbang RKPD) tahun 2013 di Hotel Grand Royal Taliwang, dengan tegas mengingatkan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan), agar aktifitas perdagangan sayur mayur dari luar daerah segera ditanggulangi, karena…