Taliwang, KOBAR – Program pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dicanangkan pemerintah pusat belum dapat terealisasi dengan baik di Sumbawa Barat. Dalam hal pembinaan, instansi berwenang masih terkendala beberapa faktor penentu keberhasilan program. Faktor yang dimaksud adalah kurangnya penyuluh industri, legalitas produk dipertanyakan, kemasan yang tidak standar dan belum ada kemandirian pengusaha.
“Dari tahun sebelumnya kami sangat sulit merealisasikan pembinaan secara maksimal. Kekurangan penyuluh menjadi penentu kendala pelaksanaan program,” tutur Dimas Bayu Fajar B ST, Kepala Seksi Bidang Industri, pada dinas Disperindagkop dan UMKM Sumbawa Barat.
Menurutnya, sampai saat ini pihaknya masih kekurangan petugas penyuluh. Sehingga pelayanan kepada usaha binaan belum sepenuhnya terlaksana.
“Kami masih melakukan pekerjaan secara borongan, mulai dari pendataan UKM, penyuluhan, sampai pembinaan pengembangan produk,” katanya seraya menambahkan, “Kalau jadwal pekerjaan kami meleset sedikit saja, kami tidak bisa mendata usaha mana saja yang aktif dan berpotensi dikembangkan,” imbuhnya.
Dimas menambahkan bahwa ada ratusan kelompok Usaha binaan dinas di seluruh Sumbawa Barat. Namun, pembinaan secara masif masih terfokus pada satu komoditi saja yaitu rumput laut. Rumput laut masih menjadi produk andalan daerah, bahkan sampai ke level nasional.
“Usaha rumput laut kita telah menjadi komoditi handal untuk sementara ini, mengingat hulu dan hilirnya sudah jelas,” ringkasnya.
Untuk menangani masalah ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terkait untuk bekerjasama.
“Ini kita lakukan untuk sinergitas Perkembangan UKM KSB yang memang masih melambat,” tandasnya. (krom)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 42
Taliwang, KOBAR - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) telah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap 471 unit koperasi yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Hasil evaluasi yang dilakukan menetapkan ada 19 koperasi yang masuk kategori unggulan dari 426 koperasi yang masih aktif, sementara 46 koperasi lainnya sudah…
- 40
Taliwang, KOBAR - Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tengah mengupayakan pencairan dana program Upaya Khusus (Upsus) dalam rangka peningkatan produksi tanaman kedelai di bulan April mendatang. Saat ini untuk kegiatan program tersebut, sekitar 250 Kelompok Tani (Poktan) khusus tanaman kedelai telah memiliki rekening yang akan digunakan…
- 39
Taliwang, KOBAR - Meski pihak distributor telah memenuhi permintaan Pemerintah kabupaten Sumbawa Barat untuk melakukan bongkar muat dan pendistribusian semen melalui dermaga Benete, yang terealisasi pada Jum’at 14/11 lalu dengan jumlah 900 ton. Namun jumlah itu sendiri belum bisa menanggulangi kebutuhan saat ini, mengingat masih banyak proyek besar yang sedang dilaksanakan…
- 39
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Sumbawa Barat mengancam akan membekukan sejumlah Koperasi yang tidak aktif alias Sakit. Pasalnya, sejumlah koperasi tersebut dinilai sudah tidak mampu lagi melakukan kegiatan perkoperasian. Dari 378 unit lembaga Koperasi yang beroperasi, tercatat ada sekitar 60 Koperasi dari berbagai bidang dinyatakan tidak aktif.…
- 38
Taliwang – Sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja para penyuluh di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diakui Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Peternakan (BP4K), Ir HM Alimin, sangat minim. Meskipun sarana pendukung tergolong minim, namun kinerja yang ditunjukkan sudah cukup maksimal. Hal itu dapat dilihat dengan capaian panen petani pada…
- 38
“Produk Petani Hasil Binaan PTAMNT” Poto Tano, KOBAR - Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT), karena telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan ekonomi lokal dan membuka peluang kerja bagi masyarakat. Salah satu hasil…