Taliwang, KOBAR – Persatuan Sepak Bola Sumbawa Barat (PSSB) memastikan diri tak akan ambil bagian dalam ajang Piala Kemerdekaan yang akan diadakan tim transisi sepak bola nasional.
Manager Komunikasi PSSB, Manurung, menjelaskan, untuk bertanding dalam kompetisi tersebut klub yang selama ini bertanding di divisi utama hanya perlu mendaftarkan diri. Namun PSSB tidak akan mengikuti pertandingan ‘pengobat hati’ buatan tim transisi pasca dibekukannya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Tidak ada undangan karena tim mana saja boleh ikut. Tapi kami sudah pastikan, tidak akan ikut bertanding di kompetisi itu,” cetusnya kepada media ini, kemarin.
Menurut Manurung, kompetisi yang diadakan oleh tim transisi tersebut tidak kompetitif dan hanya terkesan mengambil hati klub yang selama ini telah kecewa dengan kebijakan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) yang telah membekukan PSSI berikut seluruh kegiatannya.
“Tidak kompetitif karena tidak ada jaminan juga untuk kelanjutannya ke depan. Apalagi pertandingannya akan dikelola oleh orang-orang baru yang duduk di tim transisi,” timpalnya.
Sebagai klub yang selama ini mengikuti kompetisi di bawah PSSI. PSSB kata Manurung, tetap akan menunggu dipegangnya kembali kendali persepakbolaan negeri ini oleh PSSI. “Jadi biar saja bergulir kompetisi itu (Piala Kemerdekaan) kami akan menunggu kejelasan nasib persepakbolaan negeri ini dengan dikembalikannya PSSI sebagai organisasi yang mengurus sepak bola kita (Indonesia),” tegasnya.
Sementara itu akibat tak bergulirnya kompetisi Divisi Utama 2015, seluruh kegiatan PSSB sementara ini ditiadakan. Para pemain yang sebelumnya sempat dikontrak untuk menjalani laga Divisi Utama musim ini kembali ke daerahnya masing-masing. “Sementara pemain pulang ke kampungnya masing-masing, sebab tidak ada pertandingan yang kita jalani sejauh ini,” papar Manurung.
Untuk diketahui tim transisi akan menggelar turnamen Piala Kemerdekaan pada bulan Juli mendatang. Tim transisi menargetkan sebanyak 30 klub Divisi Utama akan berlaga dalam pertandingan menyambut hari kemerdekaan ke-70 Indonesia itu. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 50Taliwang, KOBAR - Konflik pertanggung jawaban penggunaan anggaran dalam internal managemen Persatuan Sepakbola Sumbawa Barat (PSSB) menjadi perhatian para maniak Laskar Undru, suporter tim sepakbola kebanggaan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Suporter maniak asal kecamatan Brang Rea, Ricard kepada media ini menyayangkan adanya konflik di internal managemen PSSB, bahkan mengaku konflik internal…
- 43Taliwang, KOBAR - Ketua umum Persatuan Sepakbola Sumbawa Barat (PSSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM diminta mempersiapkan waktu untuk melaksanakan rapat dengan agenda pertanggungjawaban direktur utama PT. PS Sumbawa Barat, selaku perusahaan yang dinaungi klub sepak bola kebanggaan Bumi Pariri Lema Bariri. Permintaan untuk ditetapkan jadwal pertanggung jawaban itu ditanda…
- 33Taliwang, KOBAR - Persatuan Sepakbola Kemutar Telu (PSKT) merupakan klub bola amatir milik Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Bahkan klub bola ini telah mewakili KSB pada liga Nusantara tingkat Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar beberapa waktu lalu, namun belum berhasil tembus menjadi jawara. Ambisi untuk tembus sebagai klub profesional, managemen PSKT…
- 33Semarak perhelatan sepak bola Piala Eropa 2012 (Euro 2012) semakin membahana. Piala Eropa kali ini akan dilangsungkan di dua negara yaitu Polandia dan Ukraina. Perhelatan sepak bola negara-negara eropa ini merupakan kali pertama penyelengaraan sebagai tuan rumah bagi kedua negara tersebut. Perhelatan sepak bola ini akan berlangsung mulai 8 Juni sampai dengan 1 Juli 2012. Bagi para penggemar bola,…
- 31Sumbawa, KOBAR - Mungkin banyak orang yang telah akrab dengan nama Pulau Panjang, karena sering disebut oleh BMKG sebagai episentrum gempa di Pulau Sumbawa. Tapi tidak banyak orang yang tahu jika pulau kecil yang terletak di Selat Alas ini adalah Kawasan Suaka Alam di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa…
- 30Taliwang, KOBAR - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumbawa Barat melaporkan, bahwa masih banyak warga Sumbawa Barat yang lahannya masih belum memiliki sertifikat. Hingga saat ini, baru sekitar 33.000 bidang lahan saja yang sudah disertifikatkan. Itupun setelah Badan Pertanahan Negara (BPN) meluncurkan Proyek Nasional Agraria (PRONA) dalam beberapa tahun terakhir ini. "Benar,…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.