Harga Beras Belum Stabil, Pemerintah KSB Desak Bulog Gelar Operasi Pasar

Menu

Mode Gelap

PULAU SUMBAWA · 15 Mar 2015

Harga Beras Belum Stabil, Pemerintah KSB Desak Bulog Gelar Operasi Pasar


Harga Beras Belum Stabil, Pemerintah KSB Desak Bulog Gelar Operasi Pasar Perbesar

Taliwang, KOBAR – Pada pemantauan harga pasar yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Perindagkop dan UMKM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), pekan kemarin, masih ditemukan harga jual beras jenis medium terjual cukup tinggi di pasaran. Meskipun beberapa hari terakhir sudah mulai turun, tetapi harga beras masih jauh diatas harga eceran biasanya.

Untuk menormalkan harga jual beras, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah melayangkan surat bernomor 510/05/Perindagkop UMKM/III/2015 yang ditujukan kepada kepala perusahaan umum Bulog Devisi Regional (Divri) Sumbawa untuk menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) dengan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Solusi untuk menjawab masalah harga jual beras saat ini, pemerintah berencana menggelar OPM di seluruh kecamatan, karena dengan intervensi tersebut, bisa menekan harga jual beras, sebab akan terjadi peredaran beras yang lebih banyak, jadi dengan sendirinya harga jual yang masih diatas harga eceran bisa kembali normal,” ucap kepala Disperindagkop dan UMKM, Ir Lalu Muhammad Azhar MM, kemarin.

Banyaknya beras yang diminta kepada pihak Bulog untuk dijual pada OPM sebanyak 50 ton, dengan pertimbangan bahwa seluruh pasar tradisional yang menjadi tempat survey harga sembako menemukan harga jual beras sama-sama diatas harga eceran. “Kita meminta Bulog bisa menggelar OPM dalam minggu ini dengan jumlah beras sebanyak 50 ton dan transaksi jual belinya di seluruh kecamatan,” lanjutnya lagi.

Diakui Lalu Azhar, harga jual beras jenis medium atau beras yang menjadi pilihan masyarakat untuk dikonsumsi pernah tembus sampai Rp 11 ribu perkilo, sementara harga standar eceran sebesar Rp 7,5 ribu perkilo, sehingga terjadi peningkatan harga mencapai 46,67 persen, jadi bisa menjadi pertimbangan untuk digelar OPM. “Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 22/M-DAG/PER/10/2005 menegaskan, jika gejolak kenaikan harga ditingkat konsumen mencapai 25 persen dari harga normal dan berlangsung selama 1 minggu, maka cadangan beras pemerintah yang dikelola perum bulog dapat digunakan untuk pelaksanaan OPM,” bebernya.

Untuk mempercepat proses ditetapkan jadwal pelaksanaan OPM, Disperindagkop dan UMKM akan menyerahkan langsung surat permintaan pemerintah KSB ke perum bulog. “Kami ingin pelaksanaan OPM lebih cepat atau tidak keluar dari minggu ini, sehingga surat akan dibawa langsung,” terangnya.

Masih keterangan Lalu Azhar, sambil menunggu keputusan Perum Bulog, pihaknya akan membangun komunikasi dengan pemerintah kecamatan setempat, agar bisa membantu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya rencana pelaksanaan OPM, karena masyarakat memiliki hak sebagai pembeli beras murah tersebut. “Kami berharap beras yang akan dijual dengan standar harga bulog sebesar Rp 7 ribu perkilo atau sesuai standar bulog bisa terjual semuanya,” harapnya.

Diakui Lalu Azhar jika beras yang menjadi pilihan untuk dijual melalui OPM adalah beras jenis medium, karena kalau yang akan dijual adalah beras biasa, maka akan mendapat protes warga, sebab beras jenis biasa lebih identik dengan beras miskin dan disampaikan juga bahwa harga beras jenis super tidak mungkin menjadi pilihan, karena beras jenis itu diluar tanggung jawab pemerintah, jika dijual dengan harga tinggi.

Lalu Azhar juga meyakini bahwa harga jual beras akan kembali normal setelah pelaksanaan OPM, apalagi informasi yang diterima jika dalam beberapa pekan akan ada panen raya padi, sehingga jumlah beras yang akan beredar akan lebih banyak. “Kalau ada panen pasti harga jual beras akan turun, apalagi ada juga pelaksanaan OPM,” tandasnya.

Untuk beberapa sembako lain, Lalu Azhar memastikan masih dalam harga normal, bahkan dalam pemantauan seminggu ini saja tidak ada yang mengalami kenaikan, bahkan cenderung menurun. (kimt)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 45
    Harga Beras Meroket, Warga Miskin Minta Pemerintah Gelar Pasar MurahTaliwang, KOBAR - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi cukup dirasakan masyarakat miskin. Harga bahan pokok seperti beras sudah menembus angka Rp 11.000 perkilo. Hal ini membuat masyarakat miskin semakin terpuruk. Suriah, salah seorang warga kurang mampu di Kecamatan Taliwang mengaku cukup kesulitan untuk  memenuhi kebutuhan hidup sehari harinya,…
  • 40
    Khawatir Produksi Terus Merosot, Petani Rumput Laut Kertasari Desak Pemerintah Turun TanganTaliwang, KOBAR - Potensi pengembangan rumput laut di perairan Desa Kertasari cukup menjanjikan, bahkan sudah dirasakan masyarakat sebagai pendobrak peningkatan ekonomi, sehingga diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk berperan aktif dalam menjaga potensi dan tidak melakukan aktifitas pembangunan yang akan mengganggu peningkatan produksi. Kades Kertasari, Burhanuddin SH yang ditemui…
  • 38
    MA NW Temempang Desak Pemerintah Perbaiki Akses Jalan Menuju SekolahTaliwang, KOBAR - Puluhan guru dan siswa Madrasah Aliyah (MA) Temempang Kecamatan Taliwang mengeluhkan kondisi jalan menuju lokasi sekolah. Terlebih Akses jalan itu akan sulit dilalui manakala musim hujan mendatang, sehingga berharap ada perhatian serius pemerintah untuk melakukan perbaikan. Kepala Sekolah (Kepsek) MA NW Temempang, Supardi SPd, kepada media ini menuturkan,…
  • 36
    Wakil Rakyat Persoalkan Jalan Kertasari yang Masih RusakTaliwang, KOBAR - Akses jalan menuju Desa Kertasari masih dalam kondisi rusak, padahal sesuai perjanjian bersama antara DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan pihak pemerintah bahwa akses itu harus sudah rampung dikerjakan pada tahun anggaran 2014, tetapi sampai dengan saat ini, baru 3 kilometer yang sudah dikerjakan. Pekerjaan jalan menuju desa…
  • 35
    Bupati Desak PTNNT Dukung Pembangunan Smelter Di KSBKyai Zul: Tidak Harus Newmont yang Bangun Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli SH MM, kembali mengingatkan bahwa pembangunan pabrik pemurnian (Smelter) atas konsentrat hasil produksi PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) harus dibangun di Bumi Pariri Lema Bariri. Dan hasrat itu harus didukung penuh oleh perusahaan tambang…
  • 35
    Kantor Disdukcapil Dianggap Tidak Memenuhi Standar Mutu Pelayanan PublikTaliwang,  KOBAR - Kondisi ruang pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dikeluhkan warga setempat. Meski biaya pembuatan administrasi kependudukan sudah sejak lama digratiskan, namun warga menyayangkan, bahwa faktor pendukung pelayanan di instansi itu dinilai belum memenuhi standar mutu sebuah kantor pelayanan publik. Ruang pelayanan sempit, hingga…
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Pewarta

Baca Lainnya

Muhammadiyah Tetapkan 11 Maret 2024 Jadi Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H

1 Februari 2024 - 18:43

Muhammadiyah Tetapkan 11 Maret 2024 Jadi Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H - Haedar Nashir - Ketua Umum PP Muhammadiyah

PT Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan SMK

12 Januari 2024 - 15:30

PT Trakindo Utama Buka Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan SMK - Loker Trakindo

PT Freeport Indonesia Buka 38 Lowongan Kerja Terbaru Untuk Fresh Graduate

8 Oktober 2023 - 18:01

PT Freeport Indonesia Buka 38 Lowongan Kerja Terbaru Untuk Fresh Graduate - Tambang Emas Freeport Indonesia

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS

12 Agustus 2023 - 20:27

Seleksi Calon ASN 2023 Segera Dibuka, Kuota PPPK Lebih Banyak Dibanding CPNS - Seleksi PPPK 2023 - CASN 2023

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman

30 Juli 2023 - 22:03

3.113 Orang Jemaah Haji NTB Telah Tiba di Kampung Halaman - Jamaah Haji Sumbawa - Bandara Internasional Lombok - Embarkasi Lombok

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana

9 Juli 2023 - 20:07

PT Adaro Energy Indonesia Buka 55 Lowongan Kerja Untuk Tamatan SMA dan Sarjana - Lowongan Kerja Terbaru PT Adaro Energy Indonesia
Trending di LOWONGAN KERJA
Don`t copy text!