Taliwang, KOBAR – Pekerjaan fisik proyek biogas sampai saat ini sudah mencapai 95 persen, bahkan sudah ada yang nyala dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat penerima bantuan tersebut dan ditargetkan sisa pekerjaan lain juga segera dirampungkan.
Melihat progress yang cukup signifikan itu, maka bisa diyakini bahwa pekerjaan bisa rampung sebelum berakhirnya kontrak pada 26/12 mendatang. “Saya yakin bisa selesai seluruh pekerjaan pembangunan biogas itu, karena batas waktu yang diberikan masih luang, sementara progressnya untuk saat ini tinggal menunggu finishing akhir,” tegas Sutarno selaku penanggung jawab program pada media ini senin 15/12 kemarin.
Masih keterangan Sutarno yang juga kabid Energi pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 1,6 miliyar itu tinggal menyisakan pekerjaan fisik di Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Seteluk, sementara 6 kecamatan lain sudah rampung dikerjakan. “Pekerjaan pembangunan biogas untuk tahun ini sebanyak 174 unit dan tersebar di seluruh kecamatan,” akunya.
Sementara untuk pekerjaan biogas yang merupakan optimalisasi dari anggaran tahun 2013 juga progressnya sangat bagus, dimana pekerjaan fisik juga sudah mencapai 90 persen. “Konsentrasi pekerjaan bukan hanya pembangunan biogas yang menggunakan anggaran tahun 2014, tetapi pekerjaan optimalisasi dari anggaran sebelumnya juga dilanjutkan, sehingga pada akhir tahun 2014 ini seluruhnya bisa rampung,” lanjutnya.
Untuk pekerjaan optimalisasi dari sisa anggaran sebesar Rp 790 juta, pekerjaan diperuntukkan untuk 98 unit, sementara kontrak pekerjaan sama berakhirnya dengan pekerjaan tahun 2014. “Saya sangat optimis semua pekerjaan pembangunan biogas bisa selesai di tahun ini, bahkan sudah dinikmati oleh masyarakat penerima program,” timpalnya.
Diingatkan Sutarno, para penerima program sudah diberikan pengetahuan tentang tata cara melakukan penanganan terhadap program yang diterima, dimana cara yang dilakukan jika menemukan kendala selama menggunakan kompor biogas. “Masyarakat penerima program sudah tahu cara penanganan kalau ada masalah dengan kompor biogas nantinya,” ungkapnya.
Selain menggenjot pekerjaan pembangunan fisik, pihak ESDM juga telah melakukan sosialisasi untuk memaksimalkan rumah tangga sasaran penerima biogas, dimana telah diberikan pengetahuan dan motivasi tentang pemanfaatan ampas kotoran hewan (Kohe) atau yang disebut seluri yang menjadi bahan dasar biogas untuk diolah menjadi pupuk organik. “Kami sudah memberikan pelatihan khusus pemanfaatan seluri kepada masyarakat penerima program, hanya saja yang sudah dilatih baru penerima program di kecamatan Maluk dan kecamatan Brang Ene,” bebernya. (kimt)
About The Author
Trending
- 46Maluk, KOBAR - Pelaksanaan proyek pembangunan dan pemasangan kompor biogas di Desa Mantun kecamatan Maluk menjadi pertanyaan banyak kalangan masyarakat, lantaran pemerintah Desa yang diharapkan bisa memberikan keterangan juga mengaku bingung dengan proyek yang akan memanfaatkan kotoran ternak jenis sapi dan kerbau tersebut. Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Zainuddin kepada media…
- 40Brang Ene – Berbekal peralatan manual, dan pengelolaan seadanya, petani aren Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat tetap eksis sampai saat ini. Namun disayangkan, ternyata belum pernah tersentuh oleh program stimulus ekonomi pemerintah daerah setempat. A Rahman (47), petani aren Mataiyang dan beberapa orang temannya, mengemukakan, setiap harinya…
- 40“Semua Desa di Brang Ene Berstatus Tertinggal” Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dihadapkan dengan sejumlah masalah dalam menuntaskan dan memenuhi pembangunan di tingkat desa. Pasalnya berdasarkan hasil penilaian Pemerintah Pusat, tercatat ada sekitar 28 desa tertinggal dari total 57 desa yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kepala Badan…
- 40“Ratusan Hektar Areal Hutan Digarap” Brang Ene, KOBAR - Aktifitas penanaman dan pengembangan tanaman jabon dan sengon, serta pengembangan sapi, yang dilakukan PT Segarang Alam Lestari (PTSAL) di Lang Lepok, Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene, diprotes warga. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap tak pernah melaporkan rencana kehadirannya kepada Pemerintah Desa setempat. “Mereka…
- 38Taliwang – Kepolisian Resor Sumbawa Barat mengemukakan tengah mulai melakukan penyidikan terhadap indikasi pelanggaran PT Akas yang belum lama ini telah dilaporkan oleh sejumlah warga setempat atas pembangunan konstruksi AMP di wilayah itu yang tidak melalui mekanisme aturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Kepolisian Resor Sumbawa Barat, AKBP Muhammad Surya Saputra, menerangkan,…
- 37Jereweh, KOBAR - Sepertinya belum ada langkah pasti yang dilakukan pemerintah dalam mengeluarkan penetapan batas wilayah antara kecamatan Jereweh dengan Kecamatan Maluk, sehingga polemik itu tidak berkepanjangan. Camat Jereweh, Firmansyah S.Pd MM yang dihubungi melalui selulernya rabu 22/10 mengaku, batas wilayah antara kecamatan Maluk dengan kecamatan Jereweh sebenarnya sudah tertuang dalam…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Komentar