Taliwang, KOBAR – Meski berdasarkan perhitungan petani hujan akan segera turun, Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP5K) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih melarang petani untuk mulai menanam.
Kepala BKP5K KSB Ir Mansyur Sofyan MM mengatakan, melalui penyuluh di lapangan pihaknya tetap menekankan kepada petani agar menunda kegiatan tanam akhir tahunnya karena sejauh ini belum ada tanda-tanda pasti akan mulainya turun hujan secara kontinu (berkelanjutan). “Kita tidak bisa berani jamin. Makanya kita tetap melarang petani agar jangan menanam dulu,” jelasnya kepada media ini, kemarin.
Terkait perkiraan turunnya hujan pada akhir tahun ini, BKP5K KSB terus berkoordinasi dengan Badan Klimatologi Meteorologi dan Geofisika (BMKG). Mansyur menyebutkan informasi terakhir yang diterima pihaknya dari BMKG bahwa perkiraan hujan turun untuk wilayah KSB baru akan terjadi sekitar minggu kedua bulan November mendatang. Itu pun intensitas curahnya belum masuk kategori tinggi dengan debit sebesar 50 meter per 10 hari. “Jadi belum rutin hujannya saat itu. Makanya kalau pun turun hujan nanti, kita masih harus lihat intensitasnya. Jangan-jangan hanya sekali saja dan tidak terus menerus,” urainya.
Merunut kebiasaan petani di KSB, bulan Oktober kerap dijadikan awal musim tanam pada akhir tahun. Ini berdasarkan perhitungan sederhana petani yang meyakini jatuhnya hujan dimulai pada bulan tersebut. “Sekarang akibat anomali cuaca secara ekstrim perhitungan awal musim hujan dan kapan mulainya kemarau tidak sesederhana itu lagi. Jadi kita harus benar-benar ikut petunjuk BMKG yang punya teknologi lebih komplit melihat cuaca,” kata Syamsul.
Kepastian belum adanya petani yang mulai melakukan penananam memang terlihat di lapangan. Bukan hanya petani padi, petani jagung pun tak ada yang berani memulai menabur benihnya dengan berharap hujan akan segera turun.
Kepala Dinas kehutanan Perekebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) KSB Ir. Sumbawanto sebelumnya mengatakan, belum ada dampak kerugian secara signifikan yang dialami petani pada musim kemarau panjang kali ini. Sebab sejak awal seluruh dinas terkait telah mewanti-wanti petani untuk tidak memulai melakukan penanaman. “Jadi kita sudah antisipasi lebih awal. Sehingga kalau ditanya apakah ada dampak dari kemarau ini? Saya bilang belum ada karena petani belum ada yang mulai menanam,” tukasnya. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 64Taliwang, KOBAR - Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) masih menghimbau seluruh petani untuk tidak melakukan aktifitas penanaman, meskipun tanpa akan berakhir musim kemarau sudah terlihat. Ketegasan itu untuk mengantisipasi para petani mengalami gagal tanam dan gagal panen. Kepala BKP5K, Ir Mansyur Sofyan MM yang ditemui media…
- 55Kasus kekeringan memang dirasakan secara nasional, namun berapa petani yang merasakan dampak kekeringan belum pernah terdata dan diekspos, padahal mereka harus dipikirkan oleh pemerintah dalam bentuk bantuan, sehingga akibat dampak tersebut tidak berimbas pada kerugian ekonomi yang terlalu besar. **
- 53Taliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diminta untuk lebih serius dalam mengantisipasi dampak kekeringan yang sudah mulai dirasakan saat ini, terutama yang akan dirasakan oleh masyarakat petani, baik yang sudah menanam maupun yang akan menanam. Tekhnis langkah yang dilakukan harus melalui kajian dan analisa lingkungan, karena berbeda penanganan kasus…
- 43Taliwang, KOBAR - Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendapat bantuan sebesar Rp 202 juta dari Dana Siap Pakai (DSP) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Beberapa lokasi yang kesulitan air bersih sudah mendapatkan droping dengan menggunakan mobil tangki. Droping itu sendiri bukan…
- 42Taliwang, KOBAR - Kebakaran karena kekeringan atau mungkin terjadi pembakaran lahan dengan sengaja yang terjadi saat ini, sehingga terlihat cukup banyak titik api. Hal itu bisa dibuktikan dengan membumbung tinggi asap pada kawasan hutan maupun perkebunan masyarakat. Beberapa titik api juga terlihat dalam kota Taliwang, baik itu di bukit Sebubuk maupun…
- 42Taliwang, KOBAR - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyebabkan sebagian besar lahan pertanian di KSB mengalami puso. Belum lagi ancaman banjir, dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sulit ditebak, membuat para petani rawan gagal panen. Oleh karena itu, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) setempat, mengupayakan…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.