Taliwang, KOBAR – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diminta untuk lebih serius dalam mengantisipasi dampak kekeringan yang sudah mulai dirasakan saat ini, terutama yang akan dirasakan oleh masyarakat petani, baik yang sudah menanam maupun yang akan menanam.
Tekhnis langkah yang dilakukan harus melalui kajian dan analisa lingkungan, karena berbeda penanganan kasus kekeringan di berbagai daerah dalam kawasan Bumi Pariri Lema Bariri. “Saya berharap tahapan dalam mengantisipasi dampak kekeringan bukan sekedar komitmen belaka, tetapi harus dalam bentuk realisasi program dan proses lapangan,” timpal anggota DPRD KSB, Agusfian kepada media ini rabu 24/9 kemarin.
Diingatkan Agung sapaan akrab politisi dari Partai Bulan Bintang (PBB) itu, saat ini cukup banyak petani di kecamatan Brang Rea yang sudah menanam, termasuk tanaman yang membutuhkan air, jadi dibutuhkan pengawasan serius pemerintah melalui dinas tekhnis, sehingga petani tidak merasakan gagal panen nantinya. “Pengawasan serius yang dibutuhkan saat ini, bukan sekedar terima laporan dan informasi,” timpal Agung.
Konsep penanganan kekeringan bukan hanya melarang petani untuk menanam tanaman yang membutuhkan air cukup banyak, namun pemerintah juga harus memiliki solusi dalam menjaga perekonomian masyarakat petani yang dilarang untuk melakukan aktifitas tanam, lantaran kondisi cuaca yang sudah mulai ekstrim dengan kekeringan.
“Memang langkah pemerintah untuk mengantisipasi gagal tanam dan gagal panen dengan cara melarang melakukan aktifitas tanam, terutama tanaman yang membutuhkan air, namun bagaimana dengan daerah yang cukup ekstrim debit airnya, apakah mereka hanya bisa pasrah menunggu kondisi alam, sementara mereka membutuhkan pendapatan untuk keberlanjutan hidup bersama keluarga masing-masing,” ungkapnya.
Agung juga mengaku sangat siap untuk diajak terlibat langsung oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam upaya berkontribusi dan mengantisipasi dampak kekeringan kepada petani, bahkan siap untuk melakukan berbagai upaya, meskipun harus mengedepankan kapasitasnya. “Saya sekarang anggota dewan, jadi harus siap bekerja dan meluangkan waktu untuk masyarakat, termasuk apa yang menjadi harapan para petani,” janji Agung.
Pada kesempatan itu Agung mengaku cukup apresiatif dengan langkah yang dilakukan pemerintah KSB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan melakukan droping air bersih untuk kawasan yang kesulitan mendapatkan air bersih. “Konsep tanggap dengan keadaan masyarakat harus kita tingkatkan, agar masyarakat bisa merasakan konsep kepedulian pemerintah,” timpal Agung. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 53Taliwang, KOBAR - Meski berdasarkan perhitungan petani hujan akan segera turun, Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP5K) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih melarang petani untuk mulai menanam. Kepala BKP5K KSB Ir Mansyur Sofyan MM mengatakan, melalui penyuluh di lapangan pihaknya tetap menekankan kepada petani agar menunda…
- 51Taliwang, KOBAR - Kekeringan sudah mulai melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terutama di wilayah kecamatan Poto Tano. Akibatnya, masyarakat mengalami gagal panen jagung dan kesulitan mendapatkan air bersih. Informasi awal yang diterima media ini, akibat tidak ada air dan lahan kering, apalagi daerah itu masuk kategori tadah hujan, ada sekitar 174…
- 49Taliwang, KOBAR - Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendapat bantuan sebesar Rp 202 juta dari Dana Siap Pakai (DSP) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Beberapa lokasi yang kesulitan air bersih sudah mendapatkan droping dengan menggunakan mobil tangki. Droping itu sendiri bukan…
- 46Taliwang, KOBAR - Langkah yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan memberikan denda maksimal terhadap para pekerja asing yang terlambat melakukan pengurusan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) mendapat dukungan dari Fraksi Partai Amanan Nasional (F-PAN). F-PAN juga mengaku akan melakukan pengawasan terhadap mekanisme penarikan SKTT, sehingga tenaga kerja asing tidak…
- 46Taliwang, KOBAR - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM mengaku kesulitan dalam proses pengangkatan tenaga honorer kategori II, bahkan diumpamakan seperti buah simalakama, sehingga proses akhir akan diserahkan kepada Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Diakui Kyai Zul sapaan akrabnya, dirinya berkehendak untuk menabrak Peraturan Pemerintah (PP) 56…
- 45Taliwang, KOBAR - Kekeringan yang sudah mulai melanda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi perhatian serius komisi II DPRD KSB, bahkan pada hari pertama kerja setelah ditetapkan komposisi langsung menggelar rapat internal, termasuk membahas langkah yang harus dilakukan dalam mengantisipasi kekeringan. Ketua komisi II, Aheruddin Sidik SE, ME yang dikonfirmasi mengaku, kondisi…