Jakarta, KOBAR – Menurut data IQFAST Barantan, Kementerian Pertanian (Kementan), bahwa hingga bulan Oktober 2021, sebanyak 1,1 ribu ton Sarang Burung Walet (SBW) asal Indonesia tercatat telah diekspor ke mancanegara. Dan sebanyak 177,1 ton atau 17% diantaranya diekspor ke Tiongkok.
“Selain Tiongkok, pasar SBW RI juga telah menembus 22 negara tujuan lainnya, seperti, Australia, Amerika Serikat, Vietnam, Inggris, Singapura dan lainnya. Tetapi, Tiongkok menjadi tujuan pasar ekspor yang diincar oleh para pelaku usaha SBW di tanah air. Mengingat harga jualnya yang lebih tinggi, walaupun dengan persyaratan yang lebih ketat,” tutur Bambang, Kepala Badan Karantina Pertanian, dalam siaran pers, Rabu, (27/10).
Oleh karena itu, pihaknya, jelas Bambang, memberikan perhatian khusus pada persyaratan sanitari dan protokol ekspor SBW untuk tujuan Tiongkok ini. Selain secara teknis kandungan nitrit yang tidak boleh lebih dari 30 ppm, Tiongkok juga telah memberlakukan kuota, dengan menerapkan sistem ketertelusuran atau traceability system.
Saking ketatnya aturan yang diterapkan Tiongkok, bebernya, sehingga dari 5 perusahaan pengekspor, ditemukan 4 perusahaan yang mengekspor melebihi dari kapasitas produksi saat didaftarkan pertama kali ke Tiongkok tahun 2017 silam, dan 1 perusahaan terkait kandungan nitrit yang melebihi ketentuan, yakni, diatas 30 ppm.
“Sejalan dengan kebijakan Bapak Menteri Pertanian terkait peningkatan ekspor, tentunya hal ini menjadi perhatian khusus kami. Berbagai upaya kami dilakukan. Antara lain, bernegosiasi dengan negara tujuan dan melakukan pembinaan kepada pelaku usaha,” jelas Bambang.
Dan hasilnya, 2 perusahaan, yakni, PT ACWI dan PT FNS, kembali mendapatkan persetujuan atas permohonan ekspor kembali pada bulan Oktober 2021. Sementara 3 perusahaan lainnya, masih diperlukan klasifikasi dan melampirkan hasil uji laboratorium.
“Untuk mengantisipasi pemberlakuan yang sama kedepan, Barantan telah menggelar pertemuan dengan 50 perusahaan eksportir SBW dari seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar para eksportir mematuhi peraturan perundangan karantina dan protokol bilateral yang disepakati Indonesia-RRT,” demikian Kepala Badan Karantina Pertanian. (knda)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 59Jambi, KOBAR - Sebanyak 45 Kg jengkol asal Jambi dengan tujuan ekspor ke Jepang berhasil lolos sertifikasi Karantina Pertanian Jambi. Ini merupakan jengkol perdana yang diekspor ke Jepang dari Provinsi Jambi. “Saya biasanya menjual jengkol di Provinsi Riau saja. Ini pertama kalinya saya mengirim jengkol ke Jepang. Semoga ekspor ini…
- 52Surabaya, KOBAR - Karantina Pertanian Surabaya dilaporkan telah melakukan sertifikasi ekspor manggis sebanyak 20 ton, atau senilai Rp 600 juta, untuk negara tujuan China. Sebelumnya, serangkaian pemeriksaan karantina telah dilakukan Pejabat Karantina Pertanian Surabaya di Wilayah Kerja Banyuwangi. Sebelum diekspor, manggis dibersihkan dengan air mengalir, kemudian terhadap satu-persatu buah yang…
- 51Surabaya, KOBAR - Dari bulan Januari hingga bulan Maret 2021, Kementerian Pertanian mencatat, bahwa ekspor sarang burung walet dari Jawa Timur telah mencapai 51,3 ton, atau bernilai Rp 661,3 miliar. Dengan negara tujuan ekspor, yaitu; Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, Hongkong, Kanada, Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia, dan Vietnam. “Sarang burung walet…
- 47Semarang, KOBAR - Sebanyak 2,25 ton atau senilai Rp 79 juta melati asal Tegal, Jawa Tengah, dilaporkan diekspor ke Thailand. Melati dengan nama latinnya, jasminum sambac ini, sangat diminati warga negeri gajah putih tersebut, karena memiliki aroma wangi yang khas. Sebelum dikirim ke Thailand, 2,25 ton melati tersebut diperiksa oleh…
- 46Taliwang, KOBARKSB.com - Pasca Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi VII DPR RI dengan Manajemen Amman Mineral, aneka persoalan yang membelit PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) selanjutnya bergulir bak bola liar. Salah satu yang disorot Komisi VII adalah soal penjualan limbah tambang (Scrap) PT AMNT. Presiden Direktur PT…
- 45Poto Tano, KOBARKSB.com - Penyelundupan daging babi seberat 90 Kg dari Pulau Sumbawa dengan tujuan Pulau Bali, dilaporkan telah berhasil digagalkan petugas Karantina Pertanian Sumbawa wilayah kerja Pelabuhan Ferry Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Daging tersebut rencananya akan diseberangkan ke Pulau Dewata, Bali, dengan modus disembunyikan di truk barang…