Lombok Timur, KOBARKSB.com – Bukan hanya menjadi Desa Wisata Terbaik di Nusa Tenggara Barat (NTB). Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, juga pernah dinobatkan sebagai Desa Wisata Berkembang Nomor 1 di Indonesia pada tahun 2019.
Desa Kembang Kuning terletak di kaki gunung Rinjani. Udaranya sejuk. Suhu udaranya di pagi hari sekitar 18 derajat. Desa ini berada di kawasan Tetebatu yang lebih dahulu populer di kalangan wisatawan mancanegara. Kawasan Tetebatu membentang di kawasan Loyok, Kemang Kuning, dan Kota Raja.
Penduduk Kembang Kuning terdiri dari 567 kepala keluarga atau 2.300-an jiwa, meliputi 6 dusun. Luas wilayahnya mencapai 258 hektar, dan hanya 47 hektar yang jadi wilayah permukiman.
Modal Desa Kembang Kuning untuk jadi desa wisata antara lain; Air terjun, keindahan alam, hasil pertanian, keramahan masyarakat, kekompakan pemuda, jalur bersepeda, serta aktivitas masyarakat yang masih tradisional. Selain itu, di desa ini memiliki kesenian yang dimanfaatkan untuk menyambut para tamu.
Yang menjadi daya tarik dari desa wisata ini adalah panorama indah dan homestay yang memiliki karakteristik lokal yang kuat. Wisatawan yang datang ke sini juga diajak untuk lebih dekat dengan masyarakat dengan mengikuti berbagai kegiatan sehari-hari. Mulai dari pembuatan kopi secara tradisional, juga minyak kelapa yang merupakan bagian dari produk ekonomi kreatif andalan desa wisata ini.
Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, Desa Wisata Kembang Kuning juga telah dinyatakan sebagai daerah hijau karena tidak ada kasus baru Covid-19. Termasuk menjadi Juara I Lomba Kampung Sehat Tingkat Provinsi NTB.
Pengembangan Desa Wisata ini, sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1996, ketika Bupati Lombok Timur Abdul Kadir dibantu Kepala Desa Lalu Muhur, orang tua Kepala Desa sekarang, merintis kunjungan wisatawan ke Kembang Kuning.
Lalu Sujian, Kepala Desa Kembang Kuning, menuturkan, bahwa wisatawan yang datang ke Kembang Kuning bisa berwisata alam dan budaya lokal, seperti kesenian rebana dan Kelentang Nunggal yang menggemakan tetabuhan gamelan.
Di bidang pertanian, jelasnya, wisatawan bisa menyaksikan budaya menanam padi, membajak sawah dengan ternak sapi, dan panen padi. Dan terakhir bersantai di air terjun yang ada di Kembang Kuning.
Ia pun mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama seluruh warga berkomitmen menghadirkan desa wisata yang ramah lingkungan, sehingga bisa menjadi sebuah keberlanjutan yang akan terus terjaga.
“Di sini tidak ada anak-anak muda desa yang menganggur, semua ikut serta dalam pengelolaan desa wisata ini bersama seluruh masyarakat,” ungkap Sujian.
Keterlibatan seluruh masyarakat dan pemuda desa, terang Sujian, terlihat dengan hadirnya sejumlah unit-unit usaha mandiri hingga unit pengelolaan bantuan bagi warga kurang mampu.
“Mulai dari homestay, koperasi, hingga pengelolaan keuangan desa, semuanya mandiri bekerja sama dengan sejumlah perbankan. Bahkan di sini kami hadirkan warung sodaqoh,” jelasnya.
Warung sodaqoh, beber Sujian, merupakan warung yang menjadi sarana warganya untuk saling berbagi dengan warga lain yang kurang mampu. Warga yang ingin bersodaqoh bisa berupa barang kebutuhan pokok atau bentuk uang, yang dititipkan ke warung sodaqoh.
“Ini juga mengajarkan kepada kami semua arti gotong royong, juga kejujuran. Karena warga yang kurang mampu tinggal mengambil ke warung sodaqoh sesuai kebutuhannya, sehingga warga lain bisa turut merasakannya,” tutur Sujian.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, terangnya, ia mengaku bahwa desa wisata yang dipimpinnya selalu dikunjungi lebih dari 200 orang wisatawan mancanegara (Wisman), belum termasuk wisatawan domestik yang juga banyak berkunjung saat akhir pekan.
Banyaknya kunjungan ini, tambahnya, bukan hanya menaikkan pendapatan desa dan warganya, namun juga menumbuhkan jiwa ekonomi kreatif dengan menghasilkan berbagai produk unggulan dari hasil bumi yang ada. Mulai dari kuliner, makanan ringan, hingga kerajinan tangan, termasuk souvenir.
Ke depan Sujian berharap, agar dukungan yang telah diberikan pemerintah melalui Kemenparekraf, bisa terus ada. Sehingga keberlangsungan desa wisata ini bisa makin banyak memberikan manfaat. (kdon)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 46Lombok Timur, KOBARKSB.com - Sebagai kawasan wisata tertua di Pulau Lombok. Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), tak mau ketinggalan untuk mendulang luapan wisatawan yang akan datang ke NTB, imbas MotoGP 2021, di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. “NTB akan menjadi tuan rumah berbagai event nasional dan internasional. Sudah seharusnya semua pihak…
- 42Lombok Timur, KOBARKSB.com - Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan tanggal 31 Maret 2021, Taman Nasional Gunung Rinjani ditutup. Kebijakan itu diambil Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), mempertimbangkan potensi cuaca ekstrim yang diramalkan akan terjadi di Pulau Lombok oleh BMKG. Disamping, dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan…
- 42Mataram, KOBARKSB.com - Bupati Sumbawa Barat terima penghargaan Tribun Lombok Award 2023, untuk kategori Penghargaan Daerah di NTB dengan tingkat penurunan stunting tercepat melampaui target Nasional, berdasarkan data dari SSGI Kementerian Kesehatan RI. Bersamaan dengan ini diberikan juga penghargaan kepada Perusahaan yang mendukung upaya penanganan Stunting di NTB. Kegiatan ini…
- 41Lombok Tengah, KOBARKSB.com - Satu persatu pembalap MotoGP 2022 Seri Indonesia mulai berdatangan, dan telah tiba di Bandara Internasional Lombok. Termasuk Marc Marquez dan timnya. Panitia langsung membawa para pembalap dan anggota tim yang telah tiba ke sejumlah hotel, untuk menjalani karantina selama 24 jam kedepan. Dalam siaran langsung pada…
- 40Pelaksana Proyek: Itu Sudah Sesuai RAB Taliwang, KOBARKSB.com - Sebuah bangunan baru di kawasan Danau Lebo Taliwang yang tampak berdiri miring jadi sorotan publik. Menurut papan informasi proyek, bangunan itu akan menjadi Pusat Informasi Pengunjung (PIP). Proyek yang dibangun melalui APBD Provinsi tahun anggaran 2018 oleh Balai Konservasi Sumber Daya…
- 40Taliwang, KOBARKSB.com - 2 orang siswa SDN 1 Taliwang dilaporkan telah berhasil mengharumkan nama Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada 2 cabang olahraga, yakni, Taekwondo dan Karate, di kejuaraan tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). "Alhamdulillah, 2 orang siswa kami telah berhasil meraih medali emas pada kejuaraan olahraga tingkat Provinsi NTB…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.