Taliwang, KOBAR – Dengan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap istilah-istilah yang disebutkan dalam kasus Covid-19 atau yang sering disebut dengan virus Corona. Baik istilah dalam menetapkan status pasien, sampai langkah diagnosa yang dilakukan untuk menentukan pasien positif atau tidak dalam kasus Covid-19 ini, kadang membuat masyarakat gusar dan keburu panik.
Dikonfirmasi media ini, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dr Carlof Sitompul, menjelaskan, bahwa yang berwenang untuk melakukan tes Covid-19 saat ini adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Kemenkes melakukan pemeriksaan melalui dua cara, yaitu, Rapid Test dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Kemudian dalam waktu dekat ini, direncanakan akan menambah pemeriksaan melalui TCM (Tes Cepat Molekuler). PCR bekerja dengan mendeteksi bahan genetik spesifik di dalam virus. Bahan genetik tergantung dari jenis PCR yang ada.
Petugas kesehatan akan mengambil sampel air liur, jelas Carlof, dengan menyeka bagian belakang tenggorokan, sampel cairan dari saluran pernapasan bawah atau sampel tinja untuk proses tersebut.
“Dengan metode PCR dapat menemukan partikel virus pada tubuh setiap individu dan menempatkan urutan gen corona virus tertentu. Sampel yang digunakan adalah dengan melakukan swab pada lendir di nasofaring dan orofaring. Dan untuk saat ini di RSUD Asy-Syifa, sudah mulai melakukan pengambilan swab dan kemudian sampelnya dikirim ke RSUD Prov NTB di Mataram,” ungkap Carlof.
Sambung Carlof, Berbeda dengan Rapid Test yang menggunakan sampel darah, Rapid Test bekerja dengan mendeteksi imunoglobulin (antibodi) yg bisa dideteksi di darah. Hasil Rapid Test dapat keluar dalam 15-20 menit, dan dapat dilakukan di Laboratorium di mana saja, termasuk saat ini di RSUD Asy-Syifa KSB.
“Rapid Test antibodi juga merupakan screening awal, hasil pemeriksaan Rapid Test antibodi harus tetap dikonfirmasi dengan PCR. Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) diklaim lebih akurat untuk melakukan pemeriksaan corona virus atau covid-19 tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Rapid Test juga mempunyai kelemahan, tambah Carlof, yaitu bisa menghasilkan false negatif atau positif. Sehingga ada protokol kesehatan tambahan yang perlu dilakukan setelah Rapid Test dilakukan. (kras)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 71"Kesehatan Terancam, BPJS Kemana?" Taliwang, KOBAR - Perwakilan Mahasiswa Sumbawa Barat mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dalam rangka mempertanyakan kejelasan terkait pelaksanaan Rapid Test yang dipungut biaya oleh pihak Rumah Sakit. "Kedatangan saya ke RSUD Asy Syifa, ingin mengetahui kejelasan terkait dengan pelaksanaan Rapid…
- 55Kadishub NTB: Tapi Clearance Ketat Diberlakukan Mataram, KOBAR - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak, Selasa, (9/6), resmi memberikan kemudahan atas aktivitas orang menuju pelabuhan penyeberangan di Pelabuhan Kayangan dan Poto Tano. Kemudahan dimaksud adalah dengan meniadakan kewajiban Rapid Test bagi warga yang lolos dari pemeriksaan awal terhadap gejala…
- 54"Jangan Gegabah Terkait Wabah Covid-19" Taliwang, KOBAR - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Hatta meminta pemilik otoritas di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), untuk mengikuti arahan dan petunjuk pusat. Dan mempertimbangkan apa yang menjadi harapan masyarakat untuk tidak memicu keresahan berkepanjangan. "Bupati sebagai pemilik otoritas di KSB sebaiknya memikirkan keresahan…
- 53Taliwang, KOBAR - Setelah meminta Pemda merubah kebijakan terkait Siswa tetap sekolah, ditengah mewabahnya Covid-19 diberbagai negara di Dunia. Mohammad Hatta, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), kembali menyeruhkan apa yang menjadi keinginan dan kegelisahan masyarakat. Dikhawatirkan oleh masyarakat saat ini, khususnya Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), setelah kabar Covid-19 Positif di…
- 53Untuk memastikan seseorang terjangkit Covid-19, tidak cukup dengan melihat gejalanya saja. Perlu pemeriksaan lebih lanjut dan metode tes khusus untuk memastikan seseorang telah terpapar virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak awal virus corona ditemukan di Wuhan, Tiongkok, merekomendasikan uji tes Covid-19 dilakukan secara masif. Hal itu dilakukan, supaya orang…