282 Warga KSB Menderita Sakit Jiwa

Menu

Mode Gelap

SUMBAWA BARAT · 22 Sep 2018

282 Warga KSB Menderita Sakit Jiwa


H. Tuwuh, S.AP. Perbesar

H. Tuwuh, S.AP.

Taliwang, KOBAR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mengaku, telah dan akan terus melakukan upaya maksimal untuk memenuhi sarana dan prasarana pendukung penanganan pasien penderita sakit jiwa (orang gila, red) yang ada di wilayah KSB. Meskipun demikian, masih adanya sejumlah orang gila yang berkeliaran menjadi sorotan publik.

“Orang gila kok masih ada yang berkeliaran mas!. Bukannya sudah ada program daerah terkait penanggulangan orang gila ya?. Seharusnya hasil kerja pemerintah selama ini sudah terlihat dan bisa dirasakan. Malah dari tahun ke tahun, yang berkeliaran yang itu-itu saja, atau mungkin dari pemeriksaan medis mereka tidak gila ya?,” kata Anita, Warga Kelurahan Bugis, kepada awak media ini, kemarin.

Menurut Anita, dengan masih terlihat adanya orang gila berkeliaran membuat dirinya bingung dan heran, seperti apakah kriteria orang sakit jiwa menurut pemerintah. Maklum orang gila yang terlihat berkeliaran selama ini adalah orang itu-itu saja. Seakan mereka selama ini tidak pernah tersentuh perawatan medis sama sekali.

“Badan Kesehatan Dunia atau WHO mendefinisikan sehat sebagai tidak hanya sekedar bebas dari penyakit. Tetapi sebagai kondisi sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara ekonomis. Seseorang yang sehat tidak hanya mengalami keluhan fisik, tapi juga harus merasa terbebas dari tekanan psikologis dan bisa berinteraksi serta berperan secara sosial dengan lingkungannya,” cetus Anita, Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Pulau Jawa.

Anita menambahkan, meskipun mungkin dari hasil pemeriksaan medis, mereka yang berkeliaran itu tidak gila. Melihat dari kondisi fisik dan jiwa yang tidak normal seperti orang kebanyakan, Pemerintah semestinya mengambil tindakan tegas, bila perlu dipaksa untuk dirawat, agar tidak meresahkan masyarakat, dan tidak membuat diri mereka celaka.

“Kasihan mereka itu. Seharusnya pemerintah tidak perlu menunggu mereka diantar oleh pihak keluarga. Pihak berwenang bisa saja melakukan perawatan paksa kepada orang gila yang selama ini berkeliaran, agar mereka bisa kembali normal seperti sediakala,” tutur Anita.

Menanggapi sorotan masyarakat atas kinerja pemerintah terhadap penanganan orang gila di KSB, H Tuwuh SAP, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KSB, saat ditemui awak media ini, mengatakan, bahwa hampir semua orang sakit jiwa di KSB telah didata pihaknya. Dan langkah medis yang dianggap perlu pun telah dilakukan pihaknya. Bahkan sejak tahun 2016, Pemerintah KSB telah mencanangkan Sistem Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Buku Kontrol (SPKJ SIBUK), di Puskesmas, terutama di Puskesmas Taliwang.

“Ada 282 orang penderita sakit jiwa yang telah berhasil kami data di KSB. 120 orang ada di Kecamatan Taliwang, sisanya tersebar di Kecamatan lain. Untuk perawatan mereka, kita telah bekerjasama dengan RSJ yang ada di Mataram. Saat ini saja, ada 35 orang dari KSB yang dirujuk ke sana,” ungkap Tuwuh.

Ia pun mengakui, bahwa meskipun pihaknya telah merawat orang gila yang ada, namun masih banyak penderita gangguan jiwa dan psikologis yang hingga saat ini sering kambuh dan sulit disembuhkan. Pertolongan pertama yang sebenarnya bisa dilakukan oleh keluarga atau lingkungan sekitar, namun sering diabaikan. Bahkan mereka sering memandang sebelah mata kepada para penderita gangguan jiwa. Akibatnya, banyak pasien yang kembali lagi dirawat di rumah sakit.

“Lingkungan terdekat seperti keluarga dan masyarakat sekitar sebenarnya bisa mendeteksi awal adanya gangguan kesehatan jiwa dan bisa memberikan pertolongan pertama. Tapi sering kali mereka dipandang sebelah mata dan diabaikan dan tidak tertangani dengan baik,” ujar Tuwuh.

Dia menjelaskan, bahwa rehabilitasi terhadap penderita gangguan kesehatan jiwa membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Banyak kasus, pasien yang direhabilitasi, divonis sudah membaik dan dibolehkan pulang. Namun seringkali keluarga di rumah tidak mau peduli dan mengabaikan mereka. Akibatnya, pasien tersebut kembali kambuh dan harus dirawat ulang.

“Dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan dalam proses perawatan mereka. Kebanyakan kasus yang kami dapatkan, keluarga acu tak acu dalam proses penyembuhan pasien. Kami tidak bisa mengambil tindakan memaksa. Kami bekerja atas dasar pengaduan masyarakat atau atas permintaan keluarga yang bersangkutan,” tutup Kepala Dinkes KSB. (kdon)

About The Author

Trending di KOBARKSB.com

  • 60
    Pemerintah KSB Serius Tangani Penyembuhan Trauma GempaTaliwang, KOBAR - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan akan serius menangani trauma yang diderita masyarakat akibat gempa hebat yang memporak perandakan tempat tinggal mereka, terutama bagi balita dan anak-anak sekolah. Dalam beberapa kali pertemuan di tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir H W Musyafirin MM,…
  • 52
    Suka Pantai? Datanglah Ke Sumbawa BaratOrang banyak mengira kalau Sumba itu adalah Sumbawa, padahal kan beda daerah. Tulisannya saja sudah beda apalagi tempatnya. Sumbawa berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pulau ini dibatasi oleh Selat Alas di sebelah barat (memisahkan dengan Pulau Lombok). Umumnya orang yang sudah bosan ke Bali biasanya mengunjungi Pulau Lombok,…
  • 51
    Trauma Healing Penting!Bencana alam tidak hanya mengakibatkan masyarakat yang menjadi korban kesulitan mendapatkan pangan, melainkan juga akan menimbulkan efek traumatik bagi masyarakat yang terkena musibah tersebut. Belum lagi suasana kehidupan yang serba darurat, terutama di tempat-tempat pengungsian membuat para korban tertekan dan mengalami kondisi depresi maupun faktor psikologis lainnya. Sehingga para korban,…
  • 50
    Pencemaran Lingkungan Jadi Penghambat Utama Pengembangan Pariwisata Sumbawa BaratTaliwang, KOBAR - Industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergeliat dan bergerak maju, seiring semakin digenjotnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah. Tapi dampak dari geliat di Pulau Lombok, tidak memberi pengaruh berarti bagi Pulau Sumbawa, terutama Sumbawa Barat. Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan pencemaran…
  • 50
    Perbaikan Rumah Korban Gempa Bumi di KSB Belum Tuntas“Jika Tidak Rampung Tahun Ini, Dana Kemungkinan Hangus” Taliwang, KOBAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mencatat, bahwa sampai dengan saat ini pihaknya telah menerima Rp 109,3 Miliar dana rehabilitasi dan rekonstruksi untuk korban gempa bumi di KSB dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Sampai dengan…
  • 49
    346 KK Korban Gempa KSB Dapat Bantuan Dana StimulusTaliwang,  KOBAR - Sebanyak 346 Kepala Keluarga (KK) korban gempa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang rumahnya rusak dilaporkan telah menerima bantuan dana stimulus untuk pembangunan rumah mereka yang rusak. Perbaikan dan pembangunan rumah pun sudah dilakukan di berbagai wilayah yang terdampak gempa. Pembangunan rumah dilakukan secara gotong royong dengan pendampingan dari Dinas…

Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Tak Hanya Lezat, Ini Dia Manfaat Sehat Makan Tape Singkong

7 September 2024 - 16:21

Tak Hanya Lezat, Ini Dia Manfaat Sehat Makan Tape Singkong - Oleh-oleh Khas Sumbawa Barat

Tenun Mantar: Warisan Budaya Sumbawa Barat yang Kembali Bersinar Berkat PT Amman Mineral

6 September 2024 - 10:18

Tenun Mantar Warisan Budaya Sumbawa Barat yang Kembali Bersinar Berkat PT Amman Mineral - Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin Sumbawa Barat

Menguak Harta Kekayaan Bakal Cakada KSB 2024 Berdasarkan LHKPN

5 September 2024 - 04:53

Menguak Harta Kekayaan Bakal Cakada KSB 2024 Berdasarkan LHKPN - Pilkada Serentak

KPK Ingatkan Bakal Cakada Wajib Lapor LHKPN

4 September 2024 - 11:50

KPK Ingatkan Bakal Cakada Wajib Lapor LHKPN - Pahala Nainggolan

Raih Mimpi Bekerja di Hotel dan Restoran Bersama Amman Mineral

4 September 2024 - 08:21

Raih Mimpi Bekerja di Hotel dan Restoran Bersama Amman Mineral - Bije Jari Foundation

Srikandi KSB Siap Ukir Sejarah: Hj. Hanipah, Satu-satunya Kandidat Perempuan, Rebut Hati Rakyat di Pilkada 2024

31 Agustus 2024 - 13:28

Srikandi KSB Siap Ukir Sejarah Hj. Hanipah, Satu-satunya Kandidat Perempuan, Rebut Hati Rakyat di Pilkada 2024 - Hanipah Musyafirin
Trending di NEWS
Don`t copy text!