“Lantai Jemur RMU Milik PTAMNT Tak Bisa Dipakai”
Sekongkang, KOBARKSB.com – Tak ada rotan, akar pun jadi, mungkin begitulah semboyan Petani Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, ketika menjemur gabah hasil panen mereka. Lantaran lantai jemur memadai yang diharapkan sebagai tempat menjemur hasil pertanian mereka memang tak ada, maka dengan terpaksa, jalan raya pun jadi lantai jemur gabah.
Siti Rahma, Salah seorang warga Desa Sekongkang Atas, kepada awak media ini, Minggu (25/3), mengatakan, jemur padi di pinggir jalan terpaksa dilakukan olehnya, pasalnya, tidak ada lantai jemur ataupun lapangan yang memadai. Meski menjemur padi di jalan raya memang banyak risikonya.
“Kami sebenarnya berat hati menjemur gabah di jalan. Maklum kami harus extra siaga untuk menghalau hewan ternak yang akan mematok padi. Karena pemilik ternak tak ada yang mengikat ternaknya, tapi dibiarkan bebas berkeliaran,” ujarnya.
Selain mewaspadai hewan ternak, risiko padi terinjak roda mobil maupun sepeda motor sulit dihindari. Kadang kala, itu pun berbahaya bagi pengendara motor. Karena ketika ternak lari terbirit-birit dihalau pemilih gabah, tiba-tiba ada pengendara motor yang melintas, terjadilah kecelakaan akibat menabrak ternak.
“Kami sangat berharap agar segera tersedia lantai jemur yang memadai dan layak di desa kami mas, sehingga petani aman kalau mau menjemur padinya,” harap Siti Rahma.
Pantauan media ini, sebenarnya di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, telah tersedia sebuah Rice Mill Unit (RMU) atau Mesin Penggilingan Padi yang dilengkapi lantai jemur yang luas dan memadai milik PTAMNT (dulu PTNNT, red). Namun sejak dibangun, hingga saat ini, fasilitas tersebut belum bisa dimanfaatkan warga, karena terkendala status kepemilikan dan pengelolaannya yang masih simpang siur.
“Begitu memang kondisinya mas. Pasca dibangun beberapa tahun lalu, RMU dengan lantai jemurnya yang luas itu tak kunjung bisa dimanfaatkan, sehingga masyarakat petani tidak punya pilihan lain, selain memanfaatkan ruas jalan sebagai lokasi tempat menjemur padi,” ungkap Abdul Wahid, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Desa Sekongkang Atas.
Menurutnya, sudah saatnya pabrik dan lantai jemur itu dimanfaatkan. Selain sebagai bentuk perhatian perusahaan tambang emas itu kepada masyarakat petani, pemanfaatannya juga, sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan dan komitmen PTAMNT terkait pengembangan ekonomi masyarakat, yang selama ini belum dirasa berjalan maksimal.
“Kalau tidak bisa dimanfaatkan, lebih baik tidak dibangun. Masyarakat sejatinya mengharapkan keberadaannya, karena akan mampu meningkatkan pendapatan petani dari hasil penjualan gabah,” imbuhnya.
Selain masyarakat petani, pemanfaatan RMU dan lantai jemur itu diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mencapai program nasional swasembada dan ketahanan pangan. Apalagi, jika proses pengeringan gabah tidak maksimal, dipastikan akan mempengaruhi kualitas beras. Mutu beras akan menurun karena gabah yang digiling, proses pengeringannya tidak memenuhi standar.
Sementara di satu sisi, pemerintah/Bulog membeli beras petani mengacu kepada standar kualitas dan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kasihan petani, kalau kualitasnya tidak mencapai standar yang dipersyaratkan, bagaimana pihak-pihak lain mau beli,” tukasnya.
Sementara itu, Baiq Idayani, selaku manager Publik Relation PTAMNT, yang dihubungi media ini via selulernya, mengaku, bahwa pihak perusahaan belum bisa memfungsikan RMU yang berada di Desa Kemuning, Kecamatan Sekongkang tersebut. Ia bahkan tidak memberikan alasan jelas, saat ditanya soal faktor apa yang melatarbelakangi RMU tersebut tak kunjung dioperasikan.
“Pasti akan difungsikan, tapi untuk saat ini masih dalam pengkajian pihak manajemen,” kata Idayani singkat. (kher)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 58Sekongkang, KOBARKSB.com - Mungkin tidak lazim jika ada seorang Gubernur gemar datang dan menginap di Desa-desa. Tapi itu tidak berlaku bagi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Zulkieflimansyah SE MSc, atau yang akrab disapa Bang Zul. Beberapa hari terakhir, Gubernur yang dikenal bergaya hidup sederhana, dan apa adanya itu,…
- 57"Termasuk SMPN 1 Maluk" Taliwang, KOBARKSB.com - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dikabarkan akan segera melakukan tukar menukar beberapa aset milik Daerah yang ada di kawasan tambang Batu Hijau dengan pihak PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT). "Kami sudah membentuk tim untuk melakukan kajian terhadap lahan Pemda KSB yang ada…
- 57"Dinas Terkait Dituntut Tegas dalam Pengawasan" Taliwang, KOBARKSB.com - Sejumlah Perusahaan yang beroperasi di Tambang Batu Hijau, diduga tidak pernah membayar upah lembur karyawannya. Hal tersebut, dibenarkan dengan adanya laporan dan pengaduan karyawan ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). "Iya, memang benar ada laporan dan pengaduan…
- 57Taliwang, KOBARKSB.com - Polres Sumbawa Barat dilaporkan berhasil meringkus 5 orang terduga pelaku pencurian di area tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT), Kamis, (7/1). “Pada hari Kamis, tanggal 7 Januari 2021, sekitar Pukul 10.00 WITA, para Pelaku diamankan oleh Security PTAMNT beserta Anggota Brimob yang bertugas saat itu. Para…
- 57
- 57Taliwang, KOBARKSB.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaporkan terus menggalakkan program vaksinasi rabies terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) di KSB, terutama anjing dan kucing. "Vaksin rabies gratis dan dapat dilakukan di Puskeswan terdekat atau dapat juga menghubungi petugas kami. Dan bagi 2 ribu ekor anjing yang divaksin rabies…
Eksplorasi konten lain dari KOBARKSB.com
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.