“Bangunan Mangkrak Sejak Tahun 2011”
Brang Rea, KOBAR – Prihatin dengan kondisi proyek pembangunan ruang kelas di SMKN 1 Brang Rea yang sudah lama terbengkalai dan tak terurus. Salah seorang wakil rakyat dari wilayah tersebut mendesak Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui dinas terkait untuk segera merespon persoalan itu, dan jangan tutup mata dengan kondisi yang ada.
“Kita minta pemerintah untuk serius memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan. Jika ingin membantu sekolah dengan membangun sarana penunjang pendidikan seperti ruang kelas, maka membangunnya harus sepenuh hati. Jangan setengah-setengah,” tegas Mustafa HMS, Wakil Ketua DPRD KSB, pada media ini, belum lama ini.
Ia menjelaskan, SMKN 1 Brang Rea merupakan sekolah baru yang masih membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah. Apalagi pembangunan ruangan kelas itu tujuannya untuk menyukseskan dan mendukung proses belajar mengajar.
“Kehadiran sarana penunjang seperti ruang kelas, juga dapat membantu terselenggaranya agenda pendidikan dan pengajaran. Memang, belajar itu tidak sepenuhnya di dalam ruangan kelas, tetapi akankah selamanya sekolah itu kekurangan ruang kelas?,” cetusnya.
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) sebagai Dinas terkait, sambung Mustafa, mestinya harus peduli, terutama menyelesaikan bangunan yang mangkrak tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan semisal, mengusulkan kembali anggaran untuk merampungkan pembangunannya.
“Kita harapkan mereka bisa segera memberi atensi dengan melanjutkan pembangunannya,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala sekolah SMKN 1 Brang Rea, Muhammad Nasir, menuturkan, bahwa bangunan ruangan kelas tersebut dibangun sekitar tahun 2011 lalu. Rekanan yang mengerjakannya adalah kontraktor lokal.
“Kami ingin agar bangunan tersebut segera mendapatkan perhatian. Walau bagaimana pun, sekolah masih membutuhkan bangunan yang bisa dijadikan sebagai ruangan kelas. Apalagi saat ini mendekati penerimaan siswa baru,” urainya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan laporan terkait mangkraknya pembangunan ruangan kelas tersebut pada Dinas Dikbudpora agar bisa ditindaklanjuti. Namun, hingga saat ini instansi itu belum juga meresponnya, apakah pembangunannya akan dilanjutkan atau tidak.
“Kondisi bangunan kini memprihatinkan. Bangunan dari jauh nampak kokoh, tetapi jika diamati lebih dekat, mulai menunjukkan tanda kerusakan,” sesalnya.
Pantauan media ini, bangunan tersebut hanya berbentuk rangka saja. Tidak ada dinding atau tembok apalagi atap, hanya tiang beton yang berdiri tegak. (kjon)
About The Author
Trending
- 54Dinata: Semua Pihak Terkait Akan Dimintai Keterangan Taliwang, KOBAR - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbawa Barat mengapresiasi langkah Kepala Desa Rarak Ronges Kecamatan Brang Rea, yang sebelumnya telah menyampaikan keluhannya atas tidak berfungsinya jaringan air bersih hasil proyek Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di Desanya. Karena itu keluhan…
- 46Taliwang, KOBAR - Pembangunan fisik sekolah dalam rangka membuka akses pendidikan bagi masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bisa dikatakan sudah rampung, jadi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) pada tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 akan konsentrasi melaksanakan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kepala Dikbudpora KSB, Drs Mukhlis…
- 44Taliwang, KOBAR - Proyek pemasangan talud dan pembangunan bendung yang merupakan proyek normalisasi lebo Taliwang akan ditinjau oleh komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), namun sebelum melihat langsung lokasi proyek itu, komisi III akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mendapatkan keterangan tekhnis tentang proyek tersebut. Ketua komisi III DPRD…
- 44
- 44Ketua FK2D: Jika Tak Digubris, Kami akan Berunjuk Rasa Taliwang, KOBAR - Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) terus mendesak pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk menetapkan Alokasi Dana Desa (ADD) dengan mengacu Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jika tidak direalisasikan, maka seluruh kepala desa yang tergabung dalam FK2D…
- 44Proyek Pembangunan jaringan air bersih di Desa Rarak Ronges pasca dikerjakan tahun 2010 silam, hingga kini belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Padahal, proyek yang konon dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tersebut dalam pembangunannya diperkirakan telah menelan anggaran hingga miliaran rupiah. Masyarakat di Desa itu hingga kini bahkan menanti manfaat…
Komentar