Taliwang, KOBAR – Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H Tuwuh mengaku, saat ini jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih kurang, terutama tenaga Apoteker dan petugas Laboratorium.
Beberapa puskesmas diakui hingga saat ini belum memiliki tenaga apoteker, diantaranya Puskesmas Jereweh dan Puskesmas Brang Ene. Selain itu, Puskesmas yang belum memiliki tenaga laboratorium diantaranya Puskesmas Poto Tano, Sekongkang dan Puskesmas Tongo. “Kalau di Puskesmas lainnya sudah ada, tinggal tiga Puskesmas itu saja yang belum memiliki tenaga Apoteker dan petugas Laboratorium,” ungkapnya.
Dikatakan, kekurangan tenaga Apoteker dan petugas Laboratorium tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tidak adanya formasi tenaga tersebut pada penerimaan CPNS tahun 2014 lalu. Disamping itu ungkap H Tuwuh, banyaknya tenaga yang pindah tugas ke daerah lain juga diduga sebagai penyebab terjadinya permasalahan itu.
Dengan demikian, H Tuwuh mengaku cukup senang dengan adanya ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk memperketat izin pindah PNS. “Kami bersyukur dengan adanya surat edaran bupati yang memperketat masalah izin pindah. Kebijakan tersebut cukup membantu, sehingga untuk pindah tugas, bukan masalah yang gampang,” ujarnya.
Sedangkan pada tahun 2015 ini, pihaknya sedang melakukan permohonan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk diberikan bantuan tenaga kesehatan dengan status PTT. Pasalnya, jumlah tenaga dokter umum di masing- masing Puskesmas saat ini hanya dua orang. Idealnya, bagi Puskesmas yang melayani perawatan, sedikitnya harus memiliki 3 orang dokter umum. Sedangkan Puskesmas non perawatan cukup memiliki dua tenaga dokter umum.
“Kalau Puskesmas non perawatan dua dokter umum saja sudah cukup. Tahun 2014 lalu, Dikes KSB juga mendapatkan bantuan tenaga bidan sebanyak 11 orang, tenaga ini statusnya PTT dari pemerintah pusat dan sudah kami sebar di daerah pelosok, seperti Mantar dan Rarak Ronges,” urainya.
Adapun bantuan tenaga kesehatan yang diusulkan ke pihak Kementerian Kesehatan meliputi tenaga dokter, seperti dokter umum sebanyak tiga orang, dokter gigi tiga orang. Selain itu juga Dikes KSB juga mengusulkan diberikan bantuan tenaga dokter spesialis seperti spesialis bedah, kebidanan, radiologi, rehabilitasi medik, mata, dan dokter spesialis patologi klinik. “Kita sudah usulkan, dan kami berharap bisa disetujui oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” tukasnya. (kimt)
About The Author
Trending di KOBARKSB.com
- 45Taliwang, KOBAR - Salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi petani adalah menempatkan satu orang penyuluh di masing-masing desa. Hal itu sudah bisa dilakukan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), meskipun penyuluh yang ditempatkan adalah tenaga honorer pusat yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), karena sampai saat ini, Badan Ketahanan Pangan…
- 42Taliwang – Badan Kepegawaian Negara (BKN) akhirnya menyetujui usulan daftar tenaga honorer yang diajukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Dari usulan yang disampaikan, ada 109 orang yang dianggap memenuhi syarat untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Kabag Humas PDE KSB, Yahya Soud, menyampaikan, bahwa sesuai dengan keputusan BKN, daftar nominasi…
- 41Taliwang - Pemerintah menargetkan penyelesaian masalah honorer tuntas pada tahun ini. Pasalnya, pengangkatan CPNS dari honorer kategori satu telah dilakukan tahun lalu. Itu berarti yang tersisa honorer kategori dua. “Penyelesaian honorer akan dituntaskan pada tahun ini. Yang jadi sasaran adalah honorer kategori dua, karena kategori satu sudah tahapan menunggu penetapan…
- 41Taliwang, KOBAR - Awal tahun 2021, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa' Sumbawa Barat sudah mulai menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal itu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa Barat, Nomor 188.4.45 1705, Tahun 2020, tentang Penetapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa' Sumbawa Barat.…
- 40Taliwang, KOBAR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada mayarakat. Bahkan untuk memenuhi standar pelayanan rumah sakit type C, managemen RSUD akan menambah lagi jumlah dokter spesialis. Direktur RSUD Asy-Syifa’ melalui Kasi Penyedia medik, Ns Ida Ellyza SKep, mengatakan, penambahan jumlah dokter spesialis…
- 39